Tiga Rahmat Allah di Balik Orbit Bintang

Bintang bercayaha selama jutaan tahun tanpa pernah padam.

Bintang merupakan ciptaan Allah yang menerangi langit pada malam hari. Makhluk ini terdiri dari gumpalan gas yang dapat membakar, menyala, dan bersinar dari dalam dirinya sendiri.

Dilansir dari Buku Pintar Sains Dalam Alquran karya Nadiah Thayyarag, bintang bercahaya selama jutaan tahun tanpa pernah padam.

Salah satu bintang terdekat dengan bumi adalah matahari. Jaraknya 150 juta kilometer. Pancaran cahayanya sampai di bumi setelah delapan menit tiga detik. Matahari terus bergerak.

Ketika melihatnya tentu yang sebenarnya dilihat adalah orbit yang telah dilalui. Ternyata ada banyak rahmat Allah yang diberikan dari salah satu ciptaannya ini, tiga di antaranya adalah sebagai berikut,

Sumpah Allah

“Maka aku bersumpah dengan tempat ber edarnya bintang-bintang. Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui,” Alquran surah al-Waqiah ayat 75-76. Umat Islam bisa jadi heran atas sumpah tersebut.

Karena sebenarnya Allah sama sekali tidak perlu bersumpah untuk meyakinkan hamba-hambanya. Allah bersumpah bukan atas nama bintang, melainkan orbit bintangnya. Dari permukaan bumi tidak mungkin manusia bisa melihat bintang-bintang secara langsung, tetapi mereka hanya bisa melihat orbit atau garis edar yang telah dilalui bintang-bintang itu.

Ini karena pada saat cahaya sampai ke bumi, bintang itu telah bergerak ke tempat lain yang sangat jauh. Allah Jika melihat bintang secara langsung, manusia akan kehilangan penglihatannya.

Penunjuk Ruang dan Waktu

Orbit bintang juga menunjukkan ruang dan waktu. Besarnya suatu orbit menunjukkan adanya peningkatan waktu atau kematangan usia bintang.

Orbit bintang baik yang dekat maupun jauh selaras dengan usianya. Ruang dan waktu merupakan sunatullah yang mengendalikan setiap ujung jagat raya. Ilmu sains membuktikannya dengan adanya gravitasi.

Bukti Sains

Sumpah Allah demi orbit bintang ini dibuktikan dengan kajian ilmiah ilmu sains. Ini merupakan rahmat Allah yang juga dapat disyukuri. Pemantauan orbit bintang merupakan titik tolak pengetahuan manusia mengenai cara Allah menciptakan alam semesta. Ketika ilmuwan mengamati bintang-bintang, mereka mulai mempelajari orbitnya dan menentukan sifat fisik serta kimiawinya.

Salah satu buktinya adalah alam semesta ini meluas. Sehingga manusia tidak akan pernah bisa menemukan batas pinggir alam yang bisa diamati. “Dan langit dibangun dengan kekuasaan, dan kami benar-benar meluaskannya,” (QS adz-Dzariyat ayat 47).

 

KHAZANAH REPUBLIKA