Tips Mencegah Meningitis Jamaah Haji

Meningitis adalah penyakit peradangan selaput otak yang disebabkan oleh bakteri Meningitis Meningokok yang banyak terdapat di Arab Saudi. Penyakit ini ditularkan melalui cairan yang berasal dari saluran pernapasan seperti air liur dan lendir ketika bersin, batuk atau menggunakan alat makan dan minum penderita penyakit.

Bakteri ini hanya menginfeksi manusia. Tidak ada hewan yang menularkan bakteri ini. Berdasarkan data yang dilansir dari WHO.int, sebanyak 10 hingga 20 persen populasi manusia di dunia membawa bakteri ini di tenggorokan mereka pada waktu tertentu. Namun, mereka yang membawa bakteri ini, lebih tinggi ditemui di daerah endemi.

Berdasarkan petunjuk teknis Permenkes Nomor 15 tahun 2016 tentang Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji mencapai istithaah kesehatan jamaah haji untuk menuju keluarga sehat, gejala umum penyakit meningitis ini adalah sakit kepala, leher kaku, demam tinggi, penurunan kesadaran, dan takut dengan cahaya hingga muntah. Apabila terdapat gejala ini, jamah haji harus segera menemui dokter.

Ketika penyakit ini didiagnosa dini dan dilakukan pengobatan lima hingga 10 persen meninggal. Gejala ini diketahu setelah 24 hingga 48 jam.

Jika pasien selamat dari meningitis, biasanya tetap menyebabkan kerusakan otak, gangguan pendengaran atau kehilangan kemampuan belajar pada 10 hingga 20 persen pasien yang selamat. Gejala meningitis yang lebih parah biasanya ditandai dengan ruam hemoragik.

Dokter Penyakit Dalam RSCM dan juga Internal Medicine Fakultas Kedokteran UI Anna Uyainah memberikan, tips mencegah terkena penyakit ini. Pertama sebelum berangkat ke Saudi, jamaah haji harus melakukan vaksin meningitis.

“Seluruh jamaah haji harus memiliki sertifikat imunisasi internasional sebagai bukti telah mendapatkan vaksin meningitis dan sebagai syarat memperoleh izin visa dari pemerintah Arab Saudi,” ujar dia.

Pemberian vaksin dilakukan maksimal dua pekan sebelum keberangkatan, karena efektivitas vaksin mulai terbentuk 10 hingga 14 hari setelah pemberian. Bagi jamaah haji yang alergi atau kontraindikasi terhadap vaksin meningitis meningokokkus, maka akan dilakukan tindakan perlindungan terhadap kontak yang memungkinkan peningkatan penularan bakteri meningitis.

Jamaah haji yang alergi vaksin meningitis dapat memperoleh sertifikat imunisasi internasional yang menjelaskan tentang adanya alergi tersebut.

Kedua, menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ketiga, menjaga sistem kekebalan tubuh dengan cukup istirahat, olahraga teratur, dan makan makanan yang sehat dan bergizi. Keempat, menghindari tempat yang terlalu padat.

 

REPUBLKA