Trik Mengatasi Marah dari Imam Ghazali

Trik Mengatasi Marah dari Imam Ghazali

Salah satu sifat yang tidak terpuji adalah marah jika memiliki efek yang buruk semisal menyakiti seseorang tanpa sebab yang dibenarkan. Maka syariat senantiasa mengingatkan untuk menghindari marah. Nah berikut ini enam trik mengatasi marah yang tak terkendali dari Imam Ghazali.

Namun demikian, manusia kesulitan untuk menghindari marah karena marah merupakan sifat manusiawi. Dengan kata lain, jika masih manusia, seseorang potensial akan mengalami marah dan bertindak anarkis.

Oleh sebab itu, syariat memberikan beberapa tips dan trik untuk mengatasi marah yang telah terlanjur mengusai diri dari Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin. Imam Ghazali menandaskan bahwa obat marah adalah dengan ilmu dan amal. Adapun obat ilmu terbagi menjadi lima sebagai berikut. (Imam al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, 3/173).

Pertama, adalah merenungi hadis-hadis Nabi yang menjanjikan keutamaan orang-orang yang bisa mengendalikan marah, pemaaf, sabar dan bisa menoleransi perbuatan orang lain yang tidak menyenangkan. Hal ini sebagaimana telah terjadi Umar bin Khattab ketika sedang marah kepada seorang lelaki, kemudian Malik bin Aus memperingati dengan menukilkan ayat al-Qur’an. Setelah itu, umar mencoba merenungi ayat yang telah dibacakan tersebut dan akhirnya bisa mengobati kemarahannya.

Kedua, menakut-nakuti dirinya sendiri akan siksa Allah swt. Dan orang yang marah mensugesti diri dengan mengatakan bahwa kekuatan Allah swt lebih besar dibandingkan kekuatannya untuk menyiksa orang.

Dan jika tetap melanjutkan tindakan marahnya bisa jadi ia akan disiksa di hari kiamat nanti. Konon, Nabi pernah marah namun Nabi tidak jadi memarahinya karena mengingat kisah-kisah orang terdahulu tentang siksa-siksa bagi orang yang marah.

Ketiga, mengingatkan dirinya sendiri dari konsekuensi-konsekuensi permusuhan. Mengingat implikasinya yang akan diperoleh, yaitu korban yang dimarahi akan berbahagia jika dia mengalami musibah atau kesulitan hidup. Maka dengan mengingat akibat-akibat marah yang akan dialami di dunia jika mengingat akibat akhirat tidak bisa mengobati marahnya.

Keempat, berfikir akan buruknya rupa ketika marah dengan cara mengingat raut wajahnya orang lain ketika marah dan merenungi betapa buruk ekspresinya orang yang marah hampir sama dengan hewan-hewan yang menyeramkan. Ia juga memberikan perbandingan jika marah maka sama dengan hewan-hewan yang menyeramkan tersebut sedangkan jika memaafkan mirip dengan para Nabi, wali dan para bijak bestari.

Kelima, memikirkan kembali sebab-sebab yang telah mendorongnya untuk marah dan tindakan anarkis. Keenam, untuk mengetahui bahwa kemarahannya berasal dari keheranannya pada aliran hal itu sesuai dengan kehendak Tuhan dan bukan sesuai dengan kehendaknya.

Jadi bagaimana dia bisa mengatakan bahwa tujuanku lebih utama dari kehendak Tuhan dan bahwa kemarahan Tuhan terhadapnya akan menjadi lebih besar daripada kemurkaannya.  Demikian trik mengatasi marah dari Imam Ghazali. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH