Wahai Para Orang Tua, Jangan Musuhi Anakmu

NABI Nuh adalah nabi yang paling panjang usianya. Menurut salah satu riwayat, umur beliau lebih 1.000 tahun. Dalam hidup selama itu, ternyata lebih banyak derita yang dialami ketimbang bahagia. Derita dan bahagia yang dimaksud adalah musibah dan anugerah. Beliau sangat sabar dan tetap bersyukur. Karenanya beliau bergelah ‘abdan syakuura.

Di antara musibah beliau adalah anak beliau yang durhaka kepada beliau. Anaknya mendustakan kerasulan beliau sekitar 1.000 tahunan. Ternyata, kedurhakaan selama itu tak menjadikan Nabi Nuh keras hati dan kehilangan kasih sayang. Saat badai topan terjadi dengan banjir melanda, Nabi Nuh masih terus mengajak anaknya supaya naik ke perahu agar selamat bersama beliau. “Anakku, mari naik bersama kami,” ajak beliau.

Pelajaran yang bisa dipetik adalah bahwa orang tua tidak boleh bosan-bosan mengajak anak menjadi baik dan lebih baik. Setiap ada waktu bermakna masih ada kesempatan untuk berubah. Lebih dari itu, kisah di atas adalah kabar bermuatan perintah “wahai orang tua, jangan musuhi anakmu.”

Pandulah anak dengan cinta, doakan anak dengan tulus dan teruslah memberi perhatian untuk keselamatan dan kebahagiaan anak. Kebahagiaan orang tua seringkali dititipkan Allah dalam kebahagiaan anak. Semoga kita dan anak-anak kita senantiasa diselamatkan dan dibahagiakan Allah.

 

INILAH MOZAIK