ZeeZee Shahab Mengubah Lelah Jadi Lillah

Keputusan menutup seluruh aurat sesuai ajaran agama kepercayaannya, sempat membuat ZeeZee Shahab merasa di bawah. Berhijab sempat membuat ZeeZee tidak mendapat tawaran pekerjaan hingga berbulan-bulan. Namun, dengan sugesti ubah lelah jadi Lillah, kini ia menjalani hidup penuh rahmat dan berkah.

“Semua dimulai ketika aku memutuskan untuk berhijrah. Hidup aku mulai terasa berubah semua. Ketika aku baru berhijab, aku jobless. Sekalinya ditawari pekerjaan, itu iklan sampo. Kalaupun film, lawan mainnya tidak pas. Sempat bertanya juga sama Allah, kenapa seperti ini,” jelas dia.

Dalam acara Power Vision: Key of Success di Menara 165 TB Simatupang, Jakarta Selatan, aktris dan host ternama itu, baru mulai menerima tawaran kerja setelah empat hingga lima bulan ia berhijab. Ia baru sadar, dan mulai mendapatkan momen-momen indah, semua terwujud karena rasa sabar yang ia terus perkuat.

“Bukan soal pekerjaan, untuk berbuat baik pun dulu ada saja halangannya. Dulu ketika mau umroh saja, ada saja halangannya. Dan akhirnya aku bisa umroh dan banyak lagi yang bisa aku lakukan, semua setelah berhijab. Semua diperlancar,” ujar dia.

Berhijrah bukanlah hal mudah bagi seorang ZeeZee, karena bukan hanya pakaiannya saja yang berubah, tetapi perilaku dan gaya hidupnya perlahan juga harus ia ubah. Termasuk dalam hal dekat dengan seorang laki-laki.

Dengan suami yang sekarang ia pilih, ia hanya mengenal dalam waktu satu bulan dan lima bulan kemudian, suaminya melamarnya dan akhirnya menikah. Dari situ, ia juga mulai menjadikan suaminya sebagai ladang ibadah. Kemanapun ia pergi dan rencanakan, ia ingin suami ikut meridhoi.

“Aku beri contoh wanita muda dan berkarier, jika sekarang sudah punya keluarga sendiri, ridho suami ini perlu. Aku dulu sempat di awal ingin buat restoran, suami nggak ridho karena ada penjualan minuman beralkohol, pasti akan failed, kata dia. Dan benar, lima bulan kemudian aku failed,” papar dia.

ZeeZee belajar, tidak hanya dia perlu berusaha, tapi perlu juga ridho dan ada amalan baik di dalamnya. Bagi dia, sukses adalah sukses dalam hal materi dan bisa bagi waktu antara kerja dan keluarga.

“Aku tipe orang, jalani dulu semua, baru dipikirikan, koordinasi sama suami, dan insya Allah baru bisa sukses. Berubah itu karena Allah. Ubah semua lelah jadi Lillah,” tutup dia.

 

REPUBLIKA