Month: August 2018
-

Menjadi Ayah Jamaah Haji
Suasana Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi tampak berbeda pada Sabtu (11/8). Sejumlah pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia dan perwakilan Pemerintah Arab Saudi terlihat menunggu seorang tamu penting. Ya, dia adalah pemimpin jamaah haji Indonesia yang tidak lain adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Banyak orang menyambutnya dengan jabatan tangan. Alih-alih beristirahat, Lukman…
-

Jamaah Haji Diminta Perbanyak Sedekah Setibanya di Indonesia
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali berpesan agar jamaah haji Indonesia semakin gemar bersedekah kepada warga sekitarnya sekembali ke Tanah Air. Hal ini dapat menjaga marwah kemabruran berhaji. “Agar kesalehan sosial itu juga ditunjukkan oleh mereka,” kata Nizar di Makkah, Senin (27/8). Dia mengatakan salah satu indikator haji yang diterima amalnya oleh Allah…
-

Dirjen Nizar Minta Jemaah Jaga Kemabruran Haji
Makkah (PHU)—Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar meminta kepada seluruh jemaah haji Indonesia untuk menjaga kemabruran hajinya. Dirinya yakin dan memastikan jemaah haji Indonesia mendapat predikat haji mabrur. Demikian dikatakannya saat melepas kepulangan 450 jemaah haji asal kelompok terbang (kloter) 01 (PLM01) di Hotel Waf Al Ihsan Misfalah Makkah. Senin dini hari (27/08) waktu…
-

Serba-serbi Haji (6): Semangat Berlebihan
PUANG H Mochtar Tompo berbagi cerita bahwa dalam perjalanan ke Mina bersamalah beliau dengan beberapa jamaah lain berjalan kaki. Agar tak jenuh dan demi untuk membunuh waktu, berbincanglah mereka tentang pengalamannya masing-masing. Ada yang cerita hp hilang, hp tertinggal, batu untuk melempar jumroh hilang, batu tertinggal sampai pada istri yang tertinggal. Kasusnya sesungguhnya biasa saja,…
-

Serba-serbi Haji (5): Mengapa Aku Berbeda?
NAFASNYA terengah-engah, Mat Kelor pulang dari melempar jumroh sangat terlambat dibandingkan yang lain. Teman-temannya khawatir sekali dia kesasar karena ini adalah haji pertama kalinya baginya dan dia tak paham bahasa Arab. Rupanya dia pulang membawa seorang lelaki yang juga memakai baju ihram. Tatapan lelaki ini kosong. Mat Kelor berkata: “Dia terpisah dari rombongannya dan sedikit…
-

Jemaah Haji Khusus Mulai Kembali, PIHK Tidak Lapor Sanksi Menanti
Jeddah (PHU)—Jemaah haji khusus mulai dipulangkan pada Ahad (26/8/2018) sore dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Hari ini sampai dengan pukul 22.00 waktu Saudi, telah diterbangkan 190 jemaah haji dari PIHK PT. Ananda Nurul Haromain dan 8 orang jemaah PT. Shafira Lintas Semesta. Pemulangan jemaah haji khusus akan berlangsung hingga 13 september 2018 menggunakan 237…
-

PPIH Siapkan Bus dari Makkah ke Madinah
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan bus untuk memfasilitasi jamaah haji Indonesia berpindah dari makkah ke Madinah mulai 31 Agustus 2018. “Kami sudah minta agar bus-bus sudah merapat di hotel jamaah dua jam sebelum keberangkatan,” kata Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Chalid di Makkah, Sabtu (25/8). Jamaah haji dalam kelompok terbang yang berangkat…
-

Nekat Bawa Air Zamzam, Petugas Tak Segan Sobek Paksa Koper Jemaah
Makkah (PHU)—Dalam peraturan penerbangan, penumpang tidak boleh membawa cairan diatas 100 ml dalam kopernya, tidak terkecuali bagi jemaah haji yang ingin kembali ke Tanah Air sambil membawa air Zamzam. Pelarangan ini terkait untuk keselamatan penerbangan. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun mengeluarkan surat edaran terkait pelarangan membawa air Zamzam dalam setiap koper jemaah.…
-

Jamaah Diminta Jangan Selundupkan Zamzam
Kepulangan jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan dimulai pada Senin (27/8) pagi waktu setempat. Terkait kepulangan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mewanti-wanti jamaah agar tak mencoba membawa sendiri air Zamzam dari Tanah Suci sebelum berangkat. “Jamaah tak boleh membawa Zamzam karena nanti akan diberikan jatah lima liter yang akan diterima di embarkasi masing-masing,”…
-

Serba-serbi Haji (4): Pusing Cari Kotak Amal
MAT Kelor memang sudah menjadi kaya semenjak menekuni bisnis kelornya. Namun gaya hidupnya tetap saja gaya Suliman masa lalu, tak ada beda. Bahasanyapun tetap bahasa Madura, kecuali terpaksa maka dia berbahasa Indonesia dengan kosa kata terbatas. Ada yang bertanya kepadanya kok bisa kaya padahal tak bisa bahasa Inggris. Dijawabnya: “Uang itu tak memakai bahasa mulut,…
