Month: February 2020
-

Cara Meraih Rahmat Allah
RASULULLAH SAW adalah orang yang diberi rahmat yang besar oleh Allah. Ia senantiasa bergerak seperti penebar cahaya kebaikan. Kebaikannya penuh ketulusan dan keindahan. Hidupnya diliputi kesabaran, tawadu’, dan ketenangan. Saudaraku, kita ini sebetulnya makhluk rahmat.Tapl kita belum mencapainya kalau hanya baru menyayangi teman dekat. Ia akan meningkat kalau kita sudah rahmatan lil ‘alamiin. Sehingga untuk…
-

Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Musibah
Sebagai hamba Allâh Ta’ala, semua manusia dalam kehidupan di dunia ini tidak akan luput dari berbagai macam cobaan, baik berupa kesusahan maupun kesenangan. Hal itu merupakan sunnatullâh yang berlaku bagi setiap insan, yang beriman maupun kafir. Allâh Ta’ala berfirman: Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (Qs…
-

6 Renungan dalam Menyikapi Kejadian Wabah Virus Korona (2019 nCov)
Pembicaraan tentang wabah penyakit (n2019Co) yang begitu dikhawatirkan penyebaran dan penjangkitannya telah menghiasi berbagai forum saat ini, antara forum yang sekadar obrolan berisi candaan, forum yang berisi informasi dan nasihat, atau berbagai motif yang mewarnai pembicaraan seputar wabah penyakit ini. Sikap Muslim Saat Terjadi Musibah Satu hal yang menjadi kewajiban setiap muslim di setiap kondisi…
-

Jintan Hitam dan Pembuktian Medis Sabda Nabi Muhammad SAW
Jintan hitam merupakan salah satu obat yang dianjurkan Nabi Muhammad. Jintan hitam (habbatassauda’) dengan nama ilmiahnya nigella sativa. Tanaman ini ditemukan di seluruh India dalam bentuk semak-semak, dengan bunga biru dengan tinggi sekitar setengah meter. Dilansir di aboutislam.net awalnya tanaman ini berasal dari Turki dan Italia, dan dibawa ke India oleh dokter untuk dibudidayakan. Bijinya berwarna hitam…
-

Cara Nabi Mengenali Umatnya Di Akhirat
Assalamu’alaikum..ada pertanyaan ustdz: Ustadz bagaimana cara Nabi Muhammad mengenali umatnya nanti di akhirat, apalagi nanti manusia akan bekumpul bermilyaran-milyaran? Jawaban: Segala puji bagi Allah atas keagungan sifat-sifat-Nya dan kemurahan anugerah-Nya, Shalawat dan Salam bagi Nabi Muhammad, berserta keluarga dan seluruh para sahabatnya. Amma Ba’du: Ketika hari kiamat terjadi seluruh manusia berkumpul dari awal penciptaan sampai…
-

Para Nabi Hingga Muhammad SAW Bekerja, Ini Profesi Mereka
Para nabi dan rasul juga bekerja untuk mencari nafkah mereka. Para nabi dan rasul yang diutus Allah SWT adalah sosok pekerja. Meski mereka mengemban risalah kenabian dan risalah kerasulan, mereka tetap mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, menukilkan riwayat dari kitab…
-

Berguru kepada Orang Bijak dan Zuhud
ADA seorang santri yang tak tega melihat sang guru kelihatan kurus kering kurang gizi karena kelaparan. Sang guru adalah seorang tokoh yang terkenal zuhud, tidak kemaruk dan hidup apa adanya. Nama sang guru ini adalah al-Harits al-Muhasibi. Singkat cerita, sang murid berkata kepada sang gutu: “Andai engkau berkenan datang ke rumahku, sungguh aku akan jamu…
-

Belajar Dahulu Fikih Haji, Semoga Dimudahkan Segera
Sebagian orang sangat ingin bisa segera naik haji, akan tetapi sebagian lagi berpikir “nanti saja” belajar fikh haji yaitu setelah sudah mendaftar haji atau menjelang keberangkatan haji saja. Hendaknya seorang muslim segera belajar fikh haji, tidak harus menunggu sudah mendaftar dulu haji dahulu atau menjelang keberangkatan. Haji dan umrah adalah salah satu dari rukun Islam…
-

Sikap Mudarah dan Mudahanah Terhadap Kemaksiatan
Bersikap lembut kepada suatu maksiat dan penyimpangan terkadang adalah sikap yang bijak. Namun juga sikap demikian terkadang adalah sikap yang keliru dalam syari’at. Kedua sikap ini disebut dengan mudarah dan mudahanah. Simak tulisan ringkas ini untuk mengetahui bagaimana sikap lembut yang dibolehkan dan yang terlarang terhadap pelaku maksiat dan penyimpangan, serta apa perbedaan di antara keduanya. Definisi Mudahanah…
-

Kapan Perkara Mubah Bisa Berubah Menjadi Maksiat atau Ketaatan?
Pada asalnya, perkara mubah itu tidak bernilai pahala dan dosa ketika kita mengerjakan atau meninggalkannya. Hati-Hati dengan Perkara Mubah Seorang mukallaf (orang yang telah terbebani kewajiban syariat) boleh memilih antara mengerjakan atau meninggalkannya. Namun, perkara mubah tersebut bisa berubah menjadi makruh atau bahkan haram, ketika dampak negatif (mafsadah) yang ditimbulkannya lebih dominan daripada dampak positifnya…
