Tag: Tauhid Asma’ wa Shifat
-

Penyimpangan dalam Tauhid Asma’ wa Shifat
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan terkait Nama dan Sifat Allah Ta’ala adalah: Pertama: al-Taḥrīf (التحريف), yaitu mengubah lafaz suatu dalil, sehingga maknanya pun ikut berubah, atau mengubah maknanya saja. Contoh dari mengubah lafaz suatu dalil, sehingga maknanya pun ikut berubah: Firman Allah Subḥānahu wa Ta’alā, وَكَلَّمَ اللَّـهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا “Dan Allah berbicara kepada Musa secara langsung.” (QS. an-Nisā’: 164) Orang-orang yang…
-

Penyimpangan Kaum Musyrikin Terdahulu dalam Tauhid Asma’ wa Shifat (Bag. 3)
Baca pembahasan sebelumnya Penyimpangan Kaum Musyrikin Terdahulu dalam Tauhid Asma’ wa Shifat (Bag. 2) Celaan kaum musyrikin terhadap sifat hikmah Allah Ta’ala Allah Ta’ala memiliki sifat al-hikmah, yaitu meletakkan sesuatu pada tempatnya yang sesuai. Di antara nama Allah Ta’ala adalah Al-Hakiim, sehingga maknanya adalah Dzat yang meletakkan segala sesuatu pada tempatnya masing-masing yang sesuai dengannya. Sehingga penciptaan makhluk seluruhnya itu…
-

Penyimpangan Kaum Musyrikin Terdahulu dalam Tauhid Asma’ wa Shifat (Bag. 2)
Baca pembahasan sebelumnya Penyimpangan Kaum Musyrikin Terdahulu dalam Tauhid Asma’ wa Shifat (Bag. 1) Menisbatkan sifat kekurangan pada Allah Ta’ala Di antara kelakuan orang musyrik terdahulu adalah mereka menisbatkan kekurangan, aib, atau celaan kepada Allah Ta’ala. Contohnya, mereka nisbatkan bahwa Allah Ta’ala memiliki anak. Hal ini pada hakikatnya adalah celaan terhadap kesempurnaan sifat Allah Ta’ala sekaligus…
-

Penyimpangan Kaum Musyrikin Terdahulu dalam Tauhid Asma’ wa Shifat (Bag. 1)
Sebagaimana kita ketahui bahwa inti dakwah para rasul adalah dalam masalah pemurnian ibadah kepada Allah Ta’ala semata, dan melarang umatnya untuk beribadah kepada selain Allah Ta’ala. Dengan kata lain, inti dakwah para nabi dan rasul adalah dalam masalah tauhid uluhiyyah (tauhid ibadah). Namun hal ini bukanlah berarti bahwa mereka tidak memiliki penyimpangan dalam masalah tauhid…
