Baca pembahasan sebelumnya Agar Aku Sukses Menuntut Ilmu (Bag. 5) : Jalur yang Tepat
Bismillah…
Mengikat Ilmu dengan Tulisan
Para ulama mempermisalkan ilmu ini seperti hewan buruan. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Imam Syafi’i rahimahullah,
الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ
فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya
Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat
Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang
Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja
Maka ikatlah ilmu dengan tulisan
Ungkapan ini sebenarnya diambil dari sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam yang mulia, saat beliau memerintahkan mengikat ilmu,
قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ
“Ikatlah ilmu dengan dengan menulisnya.”
Dan biasanya yang diikat itu adalah hewan buruan.
Jika ilmu ini ibarat hewan buruan, mungkinkah seorang akan mendapatkannya tanpa memberikan perhatian? Adakan orang lengah bisa menangkap kancil yang begitu gesit dan lincah? Tak ada…! Demikian pula ilmu, kita tak akan mendapatkannya tanpa mencurahkan perhatian kepadanya.
Cara Mencurahkan Perhatian Kepada Ilmu
Diantaranya dijelaskan oleh Sykeh Sholih Al’Ushoimo -hafidzohullah- berikut,
وإنما تنفع رعاية فنون العلم باعتماد أصلين :
أحدهما : تقديم الأهم فالمهم, مما يفتقر إليه المتعلم في القيام بوظائف العبودية
“Perhatian kepada ilmu dapat diupayakan dengan dua hal ini :
Cara Pertama
Mendahulukan belajar ilmu uang terpenting kemudian yang penting. Yaitu ilmu yang diperlukan seorang pelajar dalam menjalankan ibadahnya kepada Allah.”
Mempraktekkan skala prioritas dalam belajar Islam ini penting. Karena Ilmu sangatlah luas. Sementara umur kita sangat singkat. Sudah yang singkat inipun masih dihabiskan untuk ini dan itu, yang tidak semuanya aktivitas ilmu atau ibadah. Maka, sepatutnya seorang yang menempuh jalan belajar (tholabul Ilmi), menimbang ilmu – ilmu yang terpenting dari yang penting, mendahulukan belajar ilmu-ilmu yang pokok daripada yang cabang.
Diantara ciri ilmu yang layak diprioritaskan adalah, ilmu akidah, rukun iman, dan ibadah Ilmi praktis seperti tentang rukun Islam.
Cara Kedua
Kemudian Syekh melanjutkan,
والآخر : أن يكون قصده في أول طلبه تحصيل مختصر في كل فن, حتى إذا استكمل أنواع العلوم النافعة, نظر إلى ما وافق طبعه منها, وآنس من نفسه قدرة عليه, فتبحر فيه, سواء كان فن واحدا أم أكثر
“Target ketika awal belajar adalah, menguasai kitab-kitab ringkas di setiap cabang ilmu agama.
Sampai jika dia telah menyempurnakan target menguasai ilmu-ilmu yang manfaat, dia dalami ilmu yang sesuai dengan tabiatnya, menyenanginya dan kiranya mampu menguasainya. Dia dalami sampau menjadi ahli di ilmu tersebut. Boleh dari cabang ilmu atau lebih.”
Jogja, Hamalatul Quran, 24 Jumadal Awal 1441 H
Penulis: Ustadz Ahmad Anshori, Lc
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/54302-agar-aku-sukses-menuntut-ilmu-bag-6-berikan-perhatianmu-kepada-ilmu.html