Kisah Foto Mengharukan: Anak Peluk Hangat Ayah nan Renta

GARA-gara pemandangan di depannya, pegawai negeri sipil itu nyaris menangis dalam perjalanan di atas kereta api. Cerita bermula dari “pertemuannya” dengan seorang kakek renta di ruang tunggu penumpang Stasiun Jenar Purworejo, Jawa Tengah.

Ia melihat kakek yang ditaksir berusia 75-80 tahun itu datang untuk duduk di ruang tunggu dengan dipapah oleh anaknya, diperkirakan berumur 50 tahun.

Ternyata kemudian, pagi itu, ia dan dua orang yang disebut bapak-anak itu satu perjalanan di atas Kereta Api Prambanan Ekspress (KA Prameks) relasi Kutoarjo-Solo. Ia kebagian tempat duduk di depan keduanya, sehingga bisa melihat secara dekat dan jelas aktivitas mereka.

“Saat itu belum terbersit sesuatu yang istimewa dari apa yang ada di depan saya,” ungkap Restoris A Fatiha, nama pria itu, saat mengobrol dengan hidayatullah.com, Jumat, 27 Oktober 2017.

Singkat cerita, pandangan Restoris terus tertuju ke arah kedua penumpang “istimewa” di depannya. Ia melihat kakek itu tidak memakai alas kaki, hanya menggunakan kaos kaki.

Di dalam kereta, dua penumpang “istimewa” itu duduk berdampingan kursi. Sejurus kemudian, sekitar pukul 06.20 WIB, tiba-tiba kakek itu mengubah posisi duduknya. Ia bersandar dan berbaring di dada dan paha anak yang duduk di sisi kirinya. Kedua tangan dan kakinya dilipat, dirapatkan karena sempitnya kursi.

Seketika itu pula anaknya yang baru menerima panggilan telepon memeluk orangtua itu dengan tangan kanannya. Selesai menelepon, ia pun memeluk dengan kedua tangannya. Kehangatan itu seperti orangtua yang sedang memeluk anak yang masih kecil.

“Momen yang bikin saya terenyuh dan terharu dan berpikiran untuk mengabadikan,” ungkap PNS di Pemerintah Kabupaten Kulon Progo ini. “Saya melihat sesuatu yang membuat hati saya langsung merindukan orangtuaku, langsung membuat ‘trenyuh’ dan rasanya pengenmeneteskan air mata.”

Episode keharuan itu bertambah saat pemandangan lain tertangkap oleh pandangan mata dan perasaan Restoris, masih dalam perjalanan itu.

“Awalnya saya cuma fokus untuk ambil gambar si anak dan si bapak tersebut,” tuturnya. “Tapi tiba-tiba pandangan saya juga tertarik pada kursi di sebelah beliau yang saat itu saya lihat (duduk) seorang bapak dan ibu sedang bercanda, gurau dengan cucunya.”

Pria 30 tahun ini tak sendirian hanyut dalam suasana “bawa perasaan”. Pemandangan di depannya juga mengundang “baper” banyak kalangan warga bahkan yang nun jauh darinya.

Pasalnya, momentum keakraban dua keluarga itu ia abadikan dengan kamera di genggamannya. Lalu, 30-60 menit kemudian, akunya, foto-foto kisah penuh kasih itu diunggahnya ke akun medsosnya di Facebook, pada hari “istimewa” itu, Rabu, 18 Oktober 2017.

Sontak saja, para pengguna media sosial dibikin terenyuh oleh kiriman Restoris berupa foto dan tulisannya. Jagat dunia maya mengharu biru. Sudah sepekan lebih kehangatannya masih terasa hingga kini, dibicarakan dan disyiarkan di berbagai media sosial, termasuk aplikasi berbagi foto, Instagram.

Pengamatan hidayatullah.com, kehangatan dua keluarga tersebut memang begitu menyentuh perasaan. Sebagaimana foto unggahan Restoris, di sisi kanan ada sepasang pria dan wanita berjilbab –tampaknya suami-istri–begitu akrab dengan seorang bocah laki mungkin anak atau cucunya. Tatapan ketiganya sama-sama mengarah pada sebuah telepon genggam, dengan raut wajah terlihat penuh senyum dan keceriaan. Melambangkan kebahagiaan.

Sementara di sisi kiri, seorang pria merangkul hangat orangtua berpeci yang wajahnya terlihat sudah mengerut. Kedua manusia beda generasi itu seakan berbicara dari hati ke hati. Melambangkan kedekatan, kesetiaan.

Sedangkan para penumpang lain tampak sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Drama itu menampilkan siklus nilai-nilai kemanusiaan yang rasa-rasanya sudah jadi barang langka di era modern saat ini; anak menyayangi orangtua dan orangtua mengakrabi anak.

Widya Restianda, salah satu warganet, menggambarkan foto itu dengan sebuah komentar pada unggahan tersebut:

“Foto yang kanan seperti flashbacknya si bapak yang fotonya sebelah kiri, ketika dia dipeluk bapaknya dan diajak bercanda oleh bapak ketika ada maknya juga. Dan sekarang tinggal dia sama bapaknya dan sekarang giliran si bapak itu pula yang memeluk bapaknya. Sebuah ‘kebetulan’ yang luar biasa. MasyaAllah.”

“Saat itu pula saya teringat masa kecil saya. Dan terbayang bahwa ini seperti sebuah siklus kasih sayang. Dirawat dan kemudian merawat,” ungkap Restoris.

 

“Sayangi Orangtuamu”

Tapi ada yang ia sayangkan. “Saya belum sempat ngobrol dengan beliau-beliau yang ada di foto. Cuma sesekali terdengar obrolan antara si bapak yang memeluk anaknya dengan yang bapak dan ibu yang bawa cucu itu.”

“Sepertinya mereka akan pergi ke Jogja/Solo untuk berobat/kontrol. Biasanya mereka naik bis, tapi ini mereka baru sekali nyoba pakai kereta api Prameks. (Tentang) itu yang samar-samar saya dengar dari percakapan (mereka),” ungkapnya.

Ia terpaksa berpisah dengan para penumpang “istimewa” itu karena ia harus segera turun di Stasiun Wates dan berganti kereta tujuan Jakarta.

Jadinya, penumpang- penumpang itu sejauh ini belum ia ketahui identitasnya. Yang pasti, pesan-pesan moral tentang berkasih sayang dalam keluarga sudah menyebar luas di dunia siber.

Termasuk yang ia sampaikan kepada para pembaca:

“Sayangilah orang tuamu, sebagaimana orang tuamu menyayangimu, membesarkanmu, mendidikmu, dan merawatmu dgn sepenuh hati…

Sungguh pemandangan yg sangat sederhana ini mampu menggugah hati dan mengingatkan kita sebagai seorang anak untuk selalu menyayangi dan mencintai orang tua kita walaupun dgn cara yg sederhana…. -RAF-.”

Pesan-pesan itu, pantauan hidayatullah.com hingga Sabtu  (28/10/2017) malam sekitar pukul 20.00 WIB, setidaknya sudah 7.381 kali dibagikan dan diganjar 15 ribu tanggapan positif dan apresiatif.

“Sedih, Mas, bacanya. Semoga nanti saya bisa seperti itu,” komentar Ananta Putra Achmad.

“Ya Allah beri hamba kekuatan dan kemampuan untuk selalu membahagiakan orangtua saya di dunia dan akhirat,” tulis Iwan Hermansyah.*

 

HIDAYATULLAH

 

—————————————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!

Perkenalkan, Aku Setan Rumah

Perkenalkan aku setan rumah. Namaku Dasim. Setan rumah memiliki tiga tugas. Tugas pertama adalah memecah hubungan suami istri. Ketika seseorang belum akad, ia akan dibuat bermaksiat olehku sehingga melanggar ketentuan Allah. Lamaran atau khitbah pun akan kugoda, belum akad. Belum ada halal, apalagi yang belum dilamar.

Dalam rumah tangga, aku akan tetap menggoda. Man yufarriqu bainal marí wa zaujihi. Aku akan menggoda bagaimana harmoni rumah tangga ini supaya pecah. Ini salah satu tugas setan rumah. Saat pertama kali menikah pasti pasangan suami istri akan indah, seolah pasangannya adalah orang dengan paras terbaik di dunia. Namun sejalannya masa, orang yang parasnya paling biasa adalah pasangannya, tak ada yang lain.

Tugas yang kedua, aku akan ikut mengkonsumsi makan dan minum kita. Kalau manusia tidak menyebut nama Allah ketika makan atau minum (dengan bismillah), maka aku akan ikut minum apa yang minum. Akan makan apa yang aku makan. Aku akan berkata pada kawan, “Kita punya bagian dalam minuman itu!” Namun ketika manusia baca basmallah, maka aku akan berkata pada kawan, “Kita tidak memiliki bagian dalam minuman itu!”

Saat manusia lupa dan teringat di perjalanan mengkonsumsi makanan atau minuman kemudia berdoa, aku akan memuntahkannya kembali dan berkata, “Ternyata itu bukan bagian aku!”

Yang ketiga, tugas aku sebagai setan adalah masuk ke dalam ruang yang kosong. Saat kamar dalam kosong dan manusia tinggal pergi, aku itu masuk. Aku selalu menunggui ruang yang kosong. Apalagi tempat yang jarang dikunjungi dan kotor. Toilet satu contohnya.

Kalau manusia masuk kamar dalam keadaan kosong, mereka disuruh Rasulullah mengucapkan salam. Ketika manusia mengucapkan “Assalamualaikum,” maka aku akan berkata kepada kawanku, “Kita tidak punya tempat menetap di sini.”
Ketika malam gundah dan mimpi tidak enak dialami manusia, aku bermain di situ.

 

BersamaDakwah

 

—————————————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!

Awal Mula Penjajahan Atas Palestina

Pekan ini, Palestina di seluruh dunia menandai 100 tahun sejak deklarasi Balfour dikeluarkan pada 2 November 1917. Deklarasi ini menjadikan kenyataan tujuan Zionis untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina, ketika Inggris secara terbuka berjanji untuk mendirikan sebuah rumah nasional untuk orang-orang Yahudi di sana.

Deklarasi ini umumnya dipandang sebagai salah satu katalis utama dari Nakba, pembersihan etnis Palestina 1948, dan konflik yang terjadi dengan negara Zionis yaitu Israel.

Dalam artikel yang dilansir dari Aljazirah, Senin (30/10) disebutkan bahwa Balfour dianggap sebagai salah satu dokumen yang paling kontroversial dan diperebutkan dalam sejarah modern dari dunia Arab dan membuat para sejarawan bingung selama beberapa dekade.

Deklarasi Balfour, yang disebut Perjanjian Balfour oleh Arab, adalah perjanjian umum oleh Inggris pada 1917 yang menyatakan tujuan mereka untuk mendirikan “sebuah rumah nasional untuk orang-orang Yahudi” di Palestina.

Pernyataan tersebut berbentuk surat dari Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour, yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild, seorang figur komunitas Yahudi di Inggris. Perjanjian itu dibuat selama perang dunia I (1914-1918) dan termasuk dalam mandat Inggris untuk Palestina setelah pembubaran Turki Usmani.

Sistem mandat tersebut didirikan oleh sekutu, yang merupakan bentuk kolonialisme dan pendudukan secara terselubung. Aturan sistem ini mentransfer wilayah yang sebelumnya dikendalikan oleh JermanAustria-Hongaria, Turki Usmani dan Bulgaria, dialihkan kepada para sekutu yang menang.

Sistem mandat yang dideklarasikan tersebut memungkinkan pemenang perang untuk mengelola wilayah berkembang baru sampai mereka bisa menjadi independen.

Namun kasus Palestina termasuk unik. Tidak seperti mandat pasca-perang lainnya, tujuan utama dari mandat Inggris adalah untuk menciptakan kondisi untuk pembentukan rumah nasional Yahudi, di mana orang-orang Yahudi berjumlah kurang dari 10 persen dari populasi pada saat itu.

Pada awal mandat, Inggris mulai memfasilitasi Imigrasi orang Yahudi Eropa ke Palestina. Antara 1922 dan 1935, populasi Yahudi naik dari sembilan persen menjadi hampir 27 persen dari total penduduk.

Meskipun Deklarasi Balfour termasuk memperingatkan ‘tidak boleh melakukan sesuatu yang menimbulkan prasangka kepada warga sipil dan hak-hak agama yang merupakan non-komunitas Yahudi di Palestina’, mandat Inggris tersebut didirikan dengan melengkapi Yahudi alat-alat untuk mendirikan pemerintahan sendiri, dengan mengorbankan warga Palestina.

Pada tahun 1919, Presiden AS Woodrow Wilson ditunjuk oleh Komisi untuk melihat opini publik pada sistem mandat di Suriah dan Palestina. Penyelidikan yang dikenal sebagai Komisi King-crane, menemukan bahwa sebagian besar warga Palestina menyatakan oposisi kuat terhadap Zionisme, mendorong pembentukan Komisi yang menyarankan modifikasi dari tujuan mandat.

Tokoh politik dan Nasionalis Palestina saat itu, Awni Abd al-Hadi mengutuk Deklarasi Balfour dalam biografinya. Ia mengatakan deklarasi tersebut dibuat oleh orang asing, yaitu Inggris, yang tidak memiliki klaim untuk Palestina, diberikan kepada orang asing lainnya, yaitu Yahudi, yang tidak punya hak untuk itu.

Pada tahun 1920, Kongres Palestina Ketiga di Haifa mencela rencana pemerintah Inggris untuk mendukung proyek Zionis dan menolak pernyataan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan hak-hak penduduk asli.

Namun, sumber penting lainnya yang mengetahui pendapat Palestina mengenai deklarasi tersebut, yaitu pers, yang ditutup oleh Utsmani pada awal perang pada tahun 1914 dan baru mulai muncul kembali pada tahun 1919, namun di bawah penyensoran militer Inggris.

Pada bulan November 1919, ketika surat kabar al-Istiqlal al-Arabi (kemerdekaan Arab), yang berbasis di Damaskus, dibuka kembali, sebuah artikel mengatakan sebagai tanggapan atas pidato publik oleh Herbert Samuel, seorang menteri Yahudi di London pada ulang tahun kedua Deklarasi Balfour: “Negara kita adalah Arab, Palestina adalah Arab, dan Palestina harus tetap menjadi Arab.”

Bahkan sebelum Deklarasi Balfour dan Mandat Inggris, surat kabar pan-Arab memperingatkan terhadap motif gerakan Zionis dan kemungkinan hasilnya adalah menggusur orang-orang Palestina dari tanah mereka.

Khalil Sakakini, seorang penulis dan guru Yerusalem, menggambarkan Palestina segera setelah perang sebagai berikut: “Sebuah bangsa yang telah lama berada dalam tidur lelap hanya terbangun jika terguncang oleh kejadian, dan kebangkitan muncul sedikit demi sedikit,”

“Inilah situasi Palestina, yang selama berabad-abad telah tidur nyenyak, sampai terguncang oleh perang besar, yang dikejutkan oleh gerakan Zionis, dan ditindas oleh kebijakan ilegal (Inggris), dan terbangun, sedikit demi sedikit. ”

Peningkatan imigrasi Yahudi di bawah mandat menimbulkan ketegangan dan kekerasan antara orang Arab Palestina dan Yahudi Eropa. Salah satu tanggapan populer pertama terhadap tindakan Inggris adalah pemberontakan Nebi Musa pada tahun 1920 yang menyebabkan terbunuhnya empat orang Arab Palestina dan lima orang Yahudi imigran. (Idealisa Masyrafina)

 

REPUBLIKA

Pelajaran Berharga dari Nasihat Luqman

Suatu ketika Luqman menunggangi keledai memasuki pasar. Sementara anaknya berjalan mengikuti dari belakang. Orang-orang di pasar memperhatikan mereka. Ada yang mengecam Luqman, karena membiarkan anaknya berjalan kaki. Mendengar omongan itu, Luqman turun dan menaikkan anaknya ke atas keledai.

Ternyata masih ada orang yang tidak suka melihat hal tersebut. Mereka berkata, “Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu.”

Luqman kemudian ikut menunggangi keledai bersama anaknya. Masih ada juga orang-orang yang menggunjingkannya. Mereka mengasihani keledai karena harus menahan beban yang berat. Luqman mendengar omongan itu. Kali ini si bijak dan anaknya turun dan berjalan kaki. Apakah orang-orang sudah berhenti menggunjingkan mereka? belum. Ternyata masih ada saja yang membicarakan hal tak berguna.

Luqman kemudian menasihati anaknya agar tidak selamanya mendengar omongan orang, karena belum tentu benar. Dia menasihati agar selalu meminta pertimbangan Allah, karena Sang Pencipta adalah Mahapemberi hidayah.

Luqmanul Hakim diabadikan Allah menjadi nama sebuah surah. Siapa pun dapat membaca ayat-ayat Ilahi tentang Luqman di dalam surah tersebut. Isinya adalah kisah dan nasihat kebaikan yang sarat inspirasi.

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitabnya al-Bidayah wan Nihayahmenjelaskan asal-usul Luqman dari berbagai pendapat. Nama lengkapnya adalah Luqman bin Anqa’ (Unaqa’) bin Sadun. Dalam riwayat lain, namanya Luqman bin Tsaran. Keterangan ini diriwayatkan oleh As-Suhaili dari Ibnu Jarir dan al-Qutaibi.

As-Suhaili berkata, “Dia seorang warga Nubi, penduduk Ailah. Menurutku, dia orang yang saleh, ahli ibadah, ungkapan-ungkapannya indah, bagus, baik, dan mengandung hikmah.”

Ada yang mengatakan bahwa dia adalah seorang hakim di masa Nabi Dawud. Sufyan Ats-Tsauri menjelaskan informasi dari al-Asy’ats, Ikrimah, dan Ibnu Abbas. Luqman adalah hamba sahaya, dari Habsyah (Ethiopia, Afrika Utara) dan seorang tukang kayu. Yahya bin Sa’id al-Anshari berkata dari Sa’id bin Al-Musayyab. “Luqman berasal dari Sudan Mesir, berbibir tebal, dan Allah memberinya hikmah.”

Suatu ketika Said bin al-Musayab menasihati temannya agar tidak bersedih hanya karena berkulit hitam. Sebab, ada tiga orang terpilih di dalam Islam yang berpenampilan seperti itu. mereka adalah Bilal, Mihja’ pelayan Umar, dan Luqmanul Hakim. Yang terakhir bercirikan kulit hitam dan berbibir tebal. Amr bin Qais menambahkan ciri-ciri Luqman lainnya, yaitu bertelapak kaki panjang dan lebar.

Yang menarik dari Luqman adalah perangainya yang penuh kebaikan. Kisah kehidupannya sebagaimana termaktub dalam Alquran menjadi pelajaran bagi masyarakat dari berbagai zaman. Dia adalah teladan karena menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Menjauhi syirik
Salah satu wejangannya yang paling terkenal adalah tentang menghindari syirik. Ya bunayya la tusyrik billah innas syirka lazhulmun azhim. Artinya: wahai anakku janganlah menyekutukan Allah, karena perbuatan itu adalah dosa besar.

Suatu ketika Luqman berkhutbah. Jamaah dari berbagai kalangan duduk mendengarkan ceramahnya. Tiba-tiba seorang pria mendatangai Luqman dan terheran-heran, bagaimana bisa Luqmanberdiri di atas mimbar penuh kharisma dan mampu menasihati banyak orang, bukankah dia sehari-hari bekerja sebagai penggembala domba?

Pria itu kemudian bertanya, bagaimana caranya bisa berkhutbah penuh hikmah? Luqman menjawab, katakan apa yang benar atau diam ketika tidak mengetahui permasalahan. Sikap seperti itu adalah perangai yang baik.

Lisan harus dijaga agar tidak berkata-kata kotor. Mulut harus dijaga dari makanan haram yang menjauhkan seorang hamba dari Allah dan juga menjaga kesucian. Jangan lupa memenuhi janji, karena janji adalah utang. Cara melunasinya adalah dengan memenuhinya.

Sikap amanah sebagaimana dicontohkan nabi harus dilaksanakan. Mereka yang diberikan kepercayaan untuk menjalankan tugas harus bisa dipercaya (amanah) dalam bekerja. Jangan sampai mereka mengkhianati wewenangnya.

Tetangga dan orang-orang sekitar harus dihormati dan dibantu, karena mereka adalah kerabat yang paling dekat. Kesulitan yang mereka alami harus diselesaikan bersama-sama. Sikap-sikap seperti itu berasal dari nasihat Luqman. Bukan hanya untuk anaknya, tapi juga semua orang yang mengetahui tentang Luqman. Allah sengaja menjelaskan nasihat Luqman agar menjadi pelajaran bagi siapa pun.

Sahabat Abu Darda mengisahkan tentang Luqman. Allah tidak memberinya kebijaksanaan kepada Luqman karena kekayaan, anak-anak, garis keturunan, atau kebiasaan. Tetapi karena ilmu, mampu menahan diri, pendiam, berpikir panjang, dan tidak pernah tidur di siang hari.

Selain itu tidak ada yang pernah melihat Luqman meludah sembarangan, berdehem, meremas lemon, buang air sembarangan, mandi, mengamati hal sepele atau tertawa terbahak-bahak. Dia dikenal pandai dan berpengalaman.

Luqman tidak menangis dan bersedih ketika semua anaknya meninggal. Bahkan sering kali dia dipanggil oleh pangeran atau pejabat untuk menengahi dan membantu mereka berpikir atau sekedar memberikan nasihat.

 

Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

REPUBLIKA

Faedah Sedekah dari Nafkah yang Diberikan Suami

SUAMI dan Istri perlu menjalin kerjasama untuk memaksimalkan tanggung jawab. Dalam hal nafkah:

a. Menggunakan nafkah yang diberikan suami secara arif

Nafkah yang diberikan suami untuk keluarga adalah amanah. Amanah yang harus dikelola dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Jika istri memiliki kelemahan untuk mengelola nafkah yang diberikan suami, maka suami perlu membimbing istri agar cakap mengelola nafkah yang ia berikan. Keterampilan mengelola keuangan mencakup peruntukan (list kebutuhan), alokasi (berapa untuk poin apa), prioritas (mana yang harus didahulukan), dll. Sangat baik jika suami istri bermusyawarah untuk menentukan penggunaan keuangan keluarga. Kemampuan mengelola akan menentukan cukup atau tidak nafkah yang diberikan suami. Semata-mata bukan hanya terletak pada sedikit atau banyak.

b. Bersedekah dari nafkah yang diberikan suami

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seorang istri bersedekah dari makanan rumahnya untuk sesuatu yang tidak memunculkan kerusakan, maka baginya pahala dari apa yang ia sedekahkan dan bagi suaminya pahala dari apa yang ia nafkahkan.” (HR Muslim)

Sedekah selalu membawa berkah. Alokasikan dana untuk sedekah dari nafkah yang diberikan suami agar keberahan meliputi keluarga dan seluruh anggotanya.

c. Memberi hadiah dari nafkah yang diberikan suami

“Saling memberi hadiahlah kalian, agar kalian saling mencintai”. Demikin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda. Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikah, lalu beliau menemui keluarganya. Ibuku (Ummu Sulaim) membuat makanan yang terbuat dari tepung, minyak samin dan gandum. Kemudian ia simpan di atas bejana kecil dan berkata kepadaku: Anas, antarkan ini kepada Rasulullah dan sampaikan kepadanya bahwa aku memberikan hadiah untuknya dan menitipkan salam.”

d. Bantulah suami yang membutuhkan

Maha Besar Allah yang telah menebar rezeki demikian banyak dan luas. Tidak hanya untuk kaum laki-laki tetapi juga untuk kaum perempuan. Bersyukurlah para perempuan yang Allah takdirkan harta berada di tangannya. Tidak selamanya kondisi nafkah suatu keluarga berada dalam kondisi ideal. Kondisi ekonomi sebagian keluarga kadang stabil kadang tidak. Kadang lebih banyak situasi sulitnya. Dalam kondisi seperti itulah para perempuan perlu berkontribusi. Membantu para suami, bukan untuk mengambil alih tanggung jawabnya.

Diriwayatkan dari Abi Said Al-Khudry bahwa Zainab istri Ibnu Masud datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata: “Ya Nabi Allah, hari ini engkau menyuruh kami untuk bersedekah. Aku memiliki perhiasan dan aku ingin bersedekah dengannya. Tapi Ibnu Masud mengatakan bahwa ia dan anak-anaknya lebih berhak menerima sedekah itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Benar apa yang dikatakan Ibnu Masud. Suamimu dan anak-anakmu lebih berhak mendapatkan sedekahmu itu.” (HR Bukhari)

Terpujilah para istri dermawan yang ikhlas bersedekah untuk suami, anak-anak dan keluarganya berdasar kesadaran melaksanakan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. [Ustadzah Eko Yuliarti Siroj, S.Ag]

Istri Berhias Depan Suami Bagian dari Fitrah

SAHABAT Abu Hurairah Radhiyallahu anhu pernah menceritakan,

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya, “Apa ciri wanita yang paling saleh?”

Jawab beliau,

Yang menyenangkan suami ketika dilihat, dan mentaati suami ketika diperintah. (HR. Ahmad 9837, Nasai 3244 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Anda bisa memastikan, seorang suami akan merasa nyaman melihat istrinya ketika sang istri berhias, atau bahkan menyebarkan wewangian bagi suami.

Hadis ini sangat tegas mengajarkan, jika wanita ingin menjadi istri saleh, hendaknya dia berusaha berhias bagi suaminya. Seorang wanita yang berhias di depan suaminya, bagian dari fitrahnya. Allah berfirman,

“Apakah patut orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran.” (QS Az-Zukhruf: 18)

Karena itu, Allah bolehkan wanita untuk menggunakan perhiasan, yang itu diharamkan bagi lelaki, seperti emas atau sutera.

Wanita harus berhias di depan suaminya, dan ini bagian dari hak suami yang harus ditunaikan istrinya. Karena merupakan salah satu sebab terbesar mewujudkan kasih sayang.

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan,

“Apabila kalian pulang dari bepergian di malam hari, maka janganlah engkau menemui istrimu hingga dia sempat mencukur bulu kemaluannya dan menyisir rambutnya yang kusut.” (HR. Bukhari 5246)

An-Nawawi mengatakan,

Dalam hadis ini terdapat dalil bahwa istri tidak boleh membuat suaminya lari darinya, atau melihat sesuatu yang tidak nyaman pada istrinya, sehingga menyebabkan permusuhan diantara keduanya.

Hadis ini juga dalil, bahwa selama suami ada di rumah, wanita harus selalu berdandan dan tidak meninggalkan berhias, kecuali jika suaminya tidak ada. (Syarh Sahih Muslim, 7/81).

Wallahu alam. [Ustaz Ammi Nur Baits]

Tips Mengendalikan Cemburu

SEBAGAIMANA fenomena yang kita lihat dalam kehidupan tangga pada umumnya, tampaklah bahwa sifat cemburu itu sudah menjadi tabiat setiap wanita, siapapun orangnya dan bagaimanapun kedudukannya.

Akan tetapi, hendaklah perasaan cemburu ini dapat dikendalikan sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan masalah yang bisa menghancurkan kehidupan rumah tangga.

Berikut beberapa nasihat yang perlu diperhatikan oleh para istri untuk menjaga keharmonisan kehidupan rumah tangga, sehingga tidak ternodai oleh pengaruh perasaan cemburu yang berlebihan.

Seorang isteri hendaklah bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersikap pertengahan dalam hal cemburu terhadap suami. Sikap pertengahan dalam setiap perkara merupakan bagian dari kesempurnaan agama dan akal seseorang. Dikatakan oleh Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha:

“Hai ‘Aisyah, bersikaplah lemah-lembut, sebab jika Allah menginginkan kebaikan pada sebuah keluarga, maka Dia menurunkan sifat kasih-Nya di tengah-tengah keluarga tersebut.”

Dan sepatutnya seorang isteri meringankan rasa cemburu kepada suami, sebab bila rasa cemburu tersebut melampaui batas, bisa berubah menjadi tuduhan tanpa dasar, serta dapat menyulut api di hatinya yang mungkin tidak akan pernah padam, bahkan akan menimbulkan perselisihan di antara suami dan melukai hati sang suami. Sedangkan isteri akan terus hanyut mengikuti hawa nafsunya.

Wanita pencemburu, lebih melihat permasalahan dengan perasaan hatinya daripada indera matanya. Ia lebih berbicara dengan nafsu emosinya dari pada pertimbangan akal sehatnya. Sehingga sesuatu masalah menjadi berbalik dari yang sebenarnya. Hendaklah hal ini disadari oleh kaum wanita, agar mereka tidak berlebihan mengikuti perasaan, namun juga mempergunakan akal sehat dalam melihat suatu permasalahan.

Dari kisah-kisah kecemburuan sebagian istri Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, bisa diambil pelajaran berharga, bahwa sepatutnya seorang wanita yang sedang dilanda cemburu agar menahan dirinya, sehingga perasaan cemburu tersebut tidak mendorongnya melakukan pelanggaran syariat, berbuat zhalim, ataupun mengambil sesuatu yang bukan haknya. Maka janganlah mengikuti perasaan secara membabi buta.

Seorang istri yang bijaksana, ia tidak akan menyulut api cemburu suaminya. Misalnya, dengan memuji laki-laki lain di hadapannya atau menampakkan kekaguman terhadap laki-laki lain di hadapannya atau menampakkan kekagumman terhadap laki-laki lain, baik pakaiannya, gaya bicaranya, kekuatan fisiknya dan kecerdasannya. Bahkan sangat menyakitkan hati suami, jika seorang isteri membicarakan tentang suami pertamanya atau sebelumnya.

Rata-rata laki-laki tidak menyukai itu semua. Karena tanpa disadarinya, pujian tersebut bermuatan merendahkan kejantanannya, serta mengurangi nilai kelaki-lakiannya, meski tujuan penyebutan itu semua adalah baik. Bahkan, walaupun suami bersumpah tidak terpengaruh oleh ungkapannya tersebut, tetapi seorang istri jangan melakukannya. Sebab, seorang suami berat melupakan itu semua.

Ketahuilah wahai para istri! Bahwa yang menjadi keinginan laki-laki di lubuk hatinya adalah jangan sampai ada orang lain dalam hati dan jiwamu. Tanamlah dalam dirimu bahwa tidak ada lelaki yang terbaik, termulia, dan lainnya selain dia.

Wahai para istri! Jadikanlah perasaan cemburu kepada suami sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepadanya. Jangan menjadikan ia menoleh kepada wanita lain yang lebih cantik darimu. Berhias dirilah, jaga penampilan di hadapannya agar engkau selalu dicintai dan disayanginya.

Cintailah sepenuh hatimu, sehingga suami tidak membutuhkan cinta selain darimu. Bahagiakan ia dengan seluruh jiwa, perasaan dan daya tarikmu, sehingga suami tidak mau berpisah atau menjauh darimu. Berikan padanya kesempatan istirahat yang cukup. Perdengarkan di telinganya sebaik-baik perkataan yang engkau miliki dan yang paling ia senangi.

Wahai, para istri! Janganlah engkau mencela kecuali pada dirimu sendiri, bila saat suamimu datang wajahnya dalam keadaan bermuram durja. Jangan menuduh salah kecuali pada dirimu sendiri, bila suamimu lebih memilih melihat orang lain dan memalingkan wajah darimu. Dan jangan pula mengeluh bila engkau mendapatkan suamimu lebih suka di luar daripada duduk di dekatmu.

Tanyakan kepada dirimu, mana perhatianmu kepadanya? Mana kesibukanmu untuknya? Dan mana pilihan kata-kata manis yang engkau persembahkan kepadanya, serta senyum memikat dan penampilan menawan yang semestinya engkau berikan kepadanya? Sungguh engkau telah berubah di hadapannya, sehingga berubah pula sikapnya kepadamu, lebih dari itu, engkau melemparkan tuduhan terhadapnya karena cemburu butamu.

Dan ingatlah wahai para istri! Suamimu tidak mencari perempuan selain dirimu. Dia mencintaimu, bekerja untukmu, hidup senantiasa bersamamu, bukan dengan yang lainnya. Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ikutilah petunjuk-Nya dan percayalah sepenuhnya kepada suamimu setelah percaya kepada Allah yang senantiasa menjaga hamba-hamba-Nya yang selalu menjaga perintah-perintah-Nya, lalu tunaikanlah yang menjadi kewajibanmu.

Jauhilah perasaan was-was, karena setan selalu berusaha untuk merusak dan mengotori hatimu. [alsofwah]

Doa Selamat untuk Keselamatan Dunia dan Akhirat

Doa selamat ini diambil dari doa-doa yang ada di dalam Al Qur’an, hadits dan munajat sejumlah ulama. Sebagian doa ini secara khusus memohon keselamatan atas  hal-hal tertentu. Ada pula yang memohon keselamatan secara umum baik keselamatan dunia maupun akhirat.

Setiap manusia pasti membutuhkan keselamatan. Apa artinya kaya, memiliki banyak  harta, namun tidak selamat. Misalnya seseorang yang memiliki kekayaan Rp 10  milyar, namun tiba-tiba ia kecelakaan yang menghabiskan dana Rp 15 milyar baik untuk pengobatan dirinya maupun ganti rugi orang yang ditabraknya. Betapa mahalnya harga keselamatan.

Apalagi jika sampai meninggal. Siapa pun takkan mau menukar keselamatannya dengan uang sebanyak apa pun. Ini baru keselamatan di dunia. Bagaimana dengan keselamatan  di akhirat?

 

Doa Selamat adalah Keniscayaan

Keselamatan di dunia sangat mahal harganya. Apalagi keselamatan di akhirat yang merupakan kehidupan abadi selamanya.

Namun, tidak ada yang bisa menjamin keselamat kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala  yang Maha Menyelamatkan. Dialah pemilik segala kekuatan. Dia Maha Kuasa atas  segala sesuatu. Karenanya kita harus banyak berdoa, memohon keselamatan dariNya.

Allah memfirmankan bahwa Dia akan mengabulkan doa hambaNya. Maka berdoalah, minta  keselamatan dariNya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al Mu’min: 60)

أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu (QS. Al Baqarah: 186)

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan, doa bisa mengubah qadha’ (takdir) Allah.

لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ الدُّعَاءُ وَلاَ يَزِيدُ فِى الْعُمُرِ إِلاَّ الْبِرُّ

Tidak ada yang bisa menolak qadha kecuali doa dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali perbuatan baik (HR. Tirmidzi)

Bisa jadi dengan doa selamat, yang awalnya akan celaka, kemudian diselamatkan Allah. Yang awalnya terancam bahaya, kemudian dilindungi Allah.

 

Berikut ini contoh-contoh doa selamat dari Al Quran, hadits dan munajat ulama.

 

Doa Selamat dari Tipu Daya Orang Kafir

Doa ini merupakan doa yang diabadikan Allah dalam Al Quran, Surat Yunus ayat 85 hingga 86:

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

(Robbanaa laa taj’alnaa fitnatal lil qoumidh dhoolimiin wa najjinaa birohmatika
minal qoumil kaafiriin)

Artinya: Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang’zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir

 

Doa Selamat Nabi Luth

Doa ini adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Luth. Diabadikan Allah dalam Surat Asy Syu’ara ayat 169

رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ

(Robbi najjinii wa ahlii mimmaa ya’maluun)

Artinya: Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan

 

Doa Selamat dari Orang Zalim

Doa ini dibaca Nabi Musa dan diabadikan Allah dalam Surat Al Qashash ayat 21:

رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

(Robbi najjinii minal qoumidh dholimiin)

Artinya: Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu

 

Doa Selamat dari Penguasa Zalim

Doa ini dipanjatkan oleh istri Fir’aun dan diabadikan Allah dalam Surat At Tahrim ayat 11:

رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

(Robbibni lii ‘indaka baitan fil jannati wa najjinii min fir’auna wa ‘amalihi wa
najjinii minal qoumidh dholimiin)

Artinya: Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.

 

Doa Selamat dalam Hadits

Ini adalah salah satu doa selamat yang bersumber dari hadits shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ

(Alloohumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarokta dzal jalaali wal ikroom)

Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhan keselamatan. Dari keselamatan. Maha Suci
Engkau, Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

 

Doa Selamat Dunia Akhirat

Doa ini banyak dibaca oleh para ulama, merupakan salah satu doa setelah sholat.
Namun, kami belum mengetahui sumber doa ini apakah dari hadits atau dari ulama.

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Alloohumma innaa nas-aluka salaamatan fid diin, wa ‘aafiyatan fil jasad, wa
ziyadatan fil ‘ilmi, wabarokatan dir rizqi, wa taubatan qoblal maut, warohmatan
indal maut, wa maghfirotan ba’dal maut. Alloohumma hawwin ‘alainaa fii sakarootil maut, wan najaata minan naar, wal ‘afwa indal hisaab.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu keselamatan dalam agama, kesehatan jasad, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, (berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat hisab.

 

Doa Selamat dari Neraka

Ini merupakan doa yang menghimpun segala kebaikan dan merangkum seluruh kebutuhan manusia sehingga disebut juga sebagai doa sapu jagat.

Doa ini ada dalam Al Qur’an, diajarkan Allah untuk dibaca setiap orang yang
beriman. Doa ini juga disebut sebagai doa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam karena beliau banyak membaca doa ini; memohon kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta memohon dijaga dari api neraka.

Doa ini diabadikan Allah dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 201:

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar)

Artinya: Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka.

 

Agar Doa Dikabulkan

Doa-doa di atas, jika kita perhatikan, merupakan doa-doa yang luar biasa. Memohon kepada Allah keselamatan, baik dari orang zalim, penguasa zalim, maupun perbuatan zalim. Doa-doa ini juga memohon kepada Allah agar mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.

Bacalah doa-doa di atas dengan penuh keyakinan karena doa yang dikabulkan Allah adalah doa yang yakin, tidak ragu-ragu. Dalam hadits qudsi Allah berfirman yang artinya “Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu terhadapku.”

Agar doa dikabulkan Allah, selain yakin doa itu dikabulkan, kita perlu mendekat
kepadaNya. Memperbagus amal kita, menguatkan keaatan kita, dan meningkatkan ketaqwaan kita. Serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan Allah.

Berikutnya, ada pula adab berdoa yang perlu kita jaga. Di antaranya, sebelum
berdoa hendaknya memuji Allah dan membaca sholawat nabi. Doanya berulang-ulang, bukan sekali berdoa setelah itu selesai.

Agar lebih mustajab, perlu memanfaatkan waktu-waktu mustajab berdoa. Misalnya  antara adzan dan iqamah, sepertiga malam terakhir khususnya setelah sholat  tahajud, setelah sholat, saat berpuasa, saat berbuka, dan lain-lain. Wallahu a’lam  bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

 

BERSAMA DAKWAH

 

Kenapa Engkau Tidak Ikhlas Saja dalam Beramal?

SEBENARNYA jika seseorang memurnikan amalannya hanya untuk mengharap wajah Allah dan ikhlas kepada-Nya niscaya dunia pun akan menghampirinya tanpa mesti dia cari-cari. Namun, jika seseorang mencari-cari dunia dan dunia yang selalu menjadi tujuannya dalam beramal, memang benar dia akan mendapatkan dunia tetapi sekadar yang Allah takdirkan saja. Ingatlah ini!

Semoga sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam bisa menjadi renungan bagi kita semua, “Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfatul Ahwadzi, 7/139)

Marilah saudaraku-, kita ikhlashkan selalu niat kita ketika kita beramal. Murnikanlah semua amalan hanya untuk menggapai ridho Allah. Janganlah niatkan setiap amalanmu hanya untuk meraih kenikmatan dunia semata. Ikhlaskanlah amalan tersebut pada Allah, niscaya dunia juga akan engkau raih. Yakinlah hal ini!

Semoga Allah selalu memperbaiki aqidah dan setiap amalan kaum muslimin. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada mereka ke jalan yang lurus. Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala wa alihi wa shohbihi wa sallam. [Muhammad Abduh Tuasikal]

 

 

INILAH MOZAK

 

Putri Muhammad Ali Ajak Muslim Ubah Persepsi Negatif Islam

Putri almarhum Muhammad Ali berkunjung ke Indonesia untuk pertama kalinya, Jumat (27/10). Perempuan yang juga seorang penulis buku dan motivator internasional tersebut diundang menjadi salah satu pembicara dalam acara Kopdar Saudagar Nusantara 2017 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, pada 28-29 Oktober.

“Suatu kehormatan bagi saya bisa berbicara di depan banyak saudara Muslim di Indonesia,” ungkap Rasheda saat ditemui ROL di Bandara soetta, kemarin.

Rasheda mengungkapkan, banyak tantangan yang akan dihadapi para pengusaha muslim di dunia. Tantangan terbesar seorang muslim adalah mengubah persepsi negatif dan mengklarifikasi Islam pada dunia.

Tidak peduli dimana pun berada, umat Islam pasti akan menemui sekumpulan orang yang ingin menyakiti dengan stigma tidak baik perihal Islam daripada mereka mencari tahu ajaran Islam yang sesungguhnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengubah persepsi negatif Islam, yakni dengan berani berbicara. “Kita harus berani speak upmengenai Islam yang sesungguhnya,” jelas Rasheda.

Seperti yang dilakukan ayahnya dalam memperjuangkan Islam. Ali tidak hanya berani berbicara untuk dirinya sendiri tetapi juga bagi muslim lain yang terlihat lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk berbicara. Ketika media massa mengabaikan muslim, Ali berani berbicara mewakili mereka.

Rasheda menjelaskan, speak up menjadi tanggung jawab seluruh Muslim. Umat Islam harus bersatu untuk mengubah persepsi negatif tentang Islam karena menjadi tanggung jawab bersama. Rasheda mengungkapkan, sang ayah juga melakukan hal demikian ketika memperjuangkan ajaran agama Islam yang cinta damai. Muslim harus bisa menjelaskan ajaran agamanya dengan benar. Muslim tidak akan tahu, mungkin suatu saat orang yang memberikan stigma negatif Islam akan tertarik mempelajari agama Islam itu sendiri.

“Ayah saya orang yang sangat bagus dalam berbicara mengenai muslim, dia sangat vokal,” jelas Rasheda.

Dunia memang membutuhkan orang-orang seperti Muhammad Ali. Ketika media massa mengontrol dunia dan mengabaikan umat Islam, sosok orang seperti Ali dibutuhkan.

Rasheda juga mengatakan, acara semacam pertemuan besar dengan perkumpulan saudara sesama Muslim bisa menjadi salah satu wadah untuk speak up bagi umat Islam. Tunjukkan bahwa orang Islamcerdas dan pintar. Hak tersebut akan memberikan efek positif bagi umat Islam.

REPUBLIKA