Dahsyat! 7 Amalan Mendatangkan Rezeki Secepat Kilat

Amalan mendatangkan rezeki secepat kilat bisa dilakukan secara rutin serta jangan lupa untuk tetap bekerja keras dan bersyukur kepada Allah.

Allah SWT telah mengatur rezeki untuk setiap orang yang ada di muka bumi ini jadi seberapa pun rezeki yang didapatkan sudah seharusnya kita bersyukur.

Meski begitu, ada beberapa amalan mendatangkan rezeki secepat kilat yang bisa seseorang coba lakukan.

Sebagai manusia, kita harus tetap berusaha dan berdoa agar Allah SWT memberikan kelancaran dalam setiap langkah kita mencari rezeki. Untuk memperlancar rezeki, kita akan membahas bersama tentang amalan apa saja yang bisa dilakukan.

Baca juga:   Rezeki Sudah Diatur dan Dijamin Allah SWT, Jangan Khawatir

7 Amalan Mendatangkan Rezeki Secepat Kilat yang Harus Diketahui

1. Sholat Malam

Sholat Tahajud

Sholat malam atau tahajud menjadi salah satu amalan yang biasanya dilakukan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Bukan hanya itu, sholat malam juga memiliki keutamaan lain sebagai amalan mendatangkan rezeki secepat kilat.

Selagi semua orang tidur di malam hari, seorang hamba yang bertaqwa dan bertawakal akan memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan berbagai amalan. Banyak keutamaan yang bisa didapatkan dari sholat malam secara rutin atau istiqomah.

Setelah sholat malam jangan lupa untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk kelancaran hari ini, termasuk kelancaran dalam mencari rezeki.

2. Sholat Dhuha

Sholat Dhuha

Bukan hanya sholat malam, lebih baik juga bisa menyempatkan waktu untuk menunaikan sholat dhuha. Banyak orang yang melewatkan sholat dhuha karena berbagai aktivitas lain, khususnya bekerja, padahal amalan ini bisa mendatangkan rezeki yang lebih dari Allah SWT.

Sholat empat rakaat di pagi hari ini memiliki keutamaan dalam memperlancar rezeki, bahkan Allah SWT akan menjamin kecukupan rezeki sepanjang hari.

Dengan mengetahui keutamaan tersebut, mulailah menyempatkan waktu di pagi hari untuk menunaikan sholat empat rakaat.

Amalan rezeki lancar ini bisa dilakukan sebelum melakukan aktivitas sehingga Allah akan mempermudah pekerjaan dan memberikan keutamaan lainnya.

3. Berbakti pada Orang Tua

Berbakti pada Orang Tua

Sebagai anak, sudah seharusnya jika kita hormat dan berbakti kepada orang tua karena sebanyak apapun perbuatan baik tidak akan cukup untuk membalas kebaikan orang tua.

Bahkan, berbakti pada orang tua juga memiliki keutamaan yang baik untuk kehidupan anak.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa kita akan memperoleh keberuntungan besar dari Allah SWT ketika berbakti kepada orang tua, yakni menambah umur.

Bertambahnya umur ini termasuk rezeki yang harus kita syukuri agar bisa menikmati kehidupan lebih lama.

4. Menjalin Silaturahmi

Sebagai umat Islam, kita diharuskan menjalin silaturahmi yang baik dengan sesama manusia, khususnya sesama muslim.

Banyak keuntungan yang akan didapatkan dengan memperbanyak silaturahmi dan menjaganya, salah satunya adalah mendatangkan rezeki.

Rezeki yang dimaksud bukan hanya rezeki dalam bentuk harta benda, tapi juga dipanjangkan umurnya.

Semakin banyak silaturahmi yang dijaga dengan baik, maka kesempatan untuk mendapatkan rezeki juga semakin luas jadi jagalah jalinan silaturahmi yang sudah terbentuk.

5. Perbanyak Istighfar Setiap Waktu

Perbanyak Istighfar Setiap Waktu

Jika belum bisa menunaikan sholat malam di waktu tertentu, maka masih bisa melakukan amalan mendatangkan rezeki secepat kilat yang lain, yakni memperbanyak istighfar waktu sahur atau menjelang adzan subuh, baik di rumah, di masjid, atau di mana saja.

Bulan Ramadhan menjadi momen paling tepat untuk memperbaiki iman dan memperbanyak amalan karena pahala dan keberkahan akan berlipat ganda.

Salah satu ibadah terbaik yang bisa dilakukan di waktu sahur adalah istighfar dengan fokus dan berdiam diri. Allah memberikan banyak kemudahan dan cara untuk hamba-Nya dalam memperoleh rezeki.

Tidak hanya sekedar melakukan amalan saja, tentu seseorang juga perlu melakukan berbagai macam usaha yang halal sebagai usaha menjemputnya.

6. Perbanyak Dzikir

Perbanyak Dzikir

Jika amalan sebelumnya terkait dengan amalan saat bulan Ramadhan, seseorang juga bisa melakukan dzikir di bulan-bulan lainnya.

Waktu paling utama untuk melakukan dzikir adalah pagi dan sore hari karena memiliki keutamaan berupa mendatangkan rezeki.

Usahakan untuk melakukan amalan ini secara istiqomah dan jangan sampai melewatkannya agar keutamaan yang didapatkan lebih besar.

Amalan ini juga bisa membuat hati lebih tenang dalam menjalani hari, apalagi jika sudah menjadi kebiasaan sepanjang hidup.

7. Perbanyak Sedekah

perbanyak sedekah

Amalan terakhir yang tidak boleh dilewatkan untuk mendapatkan rezeki melimpah dan berkah adalah bersedekah.

Tidak penting berapa nominal uang atau harta yang disedekahkan, tapi bagaimana seseorang bersedekah dengan ikhlas dan istiqomah.

Banyak kesempatan dalam hidup yang bisa dimanfaatkan untuk bersedekah, mulai dari pagi, siang, hingga malam hari.

Allah SWT bahkan memberikan jaminan kepada orang yang gemar bersedekah bahwa Allah akan menggantinya lebih banyak dan dahsyat.

Bersedekah dengan ikhlas dan istiqomah bisa mendatangkan rezeki yang lebih besar karena inilah janji Allah SWT.

Beberapa orang mungkin ingin menyalurkan sejumlah hartanya tapi bingung di mana dan bagaimana cara bersedekah agar tepat sasaran.

Bagi yang ingin bersedekah dengan aman dan nyaman, percayakan saja pada lembaga yang telah lama berpengalaman mengelola dana umat, Yayasan Yatim Mandiri.

Sedekah dengan ikhlas dan istiqomah akan menjadi amalan mendatangkan rezeki secepat kilat dan lebih berkah.

YATIM MANDIRI

Banyak Pesantren Terdampak Virus Radikal, Ini Nasehat Imam Gazali untuk Pencari Ilmu

Kasus-kasus pesantren terafiliasi paham radikal terus bermunculan. Teranyar adalah Pesantren al Zaitun yang terindikasi menjadi gerbong penyebaran virus radikalisme, bahkan menjadi sarang kelompok Negara Islam Indonesia yang terbukti telah melakukan pemberontakan. Ternyata, kegagalan mereka dulu terus menyemai dendam kepada negara Indonesia dan berusaha akan mengulanginya.

Hal ini menjadi ancaman bagi generasi muda muslim yang berniat menimba ilmu di pesantren. Dunia pesantren telah disusupi oleh kelompok radikal dan kelompok pemberontak. Oleh karena itu, harus selektif memilih pesantren. Kriteria paling mudah memilih pesantren yang baik adalah, pesantren tersebut telah ada sejak dulu dan bertahan sampai saat ini, terutama pesantren-pesantren NU.

Karena itu, dalam agama Islam ada beberapa peringatan bagi para penuntut ilmu yang harus direnungkan. Sebagai alarm peringatan supaya ketika mencari ilmu tidak terjebak pada tujuan yang salah sehingga menimbulkan mafsadat bagi diri dan orang lain.

Peringatan tersebut salah satunya disampaikan melalui lisan Imam Ghazali, kemudian beliau menuangkannya berbentuk tulisan dalam karyanya Bidayatul Hidayah.

Pertama, mencari ilmu hendaklah diniatkan sebagai bekal kehidupan akhirat kelak. Dalam mencari ilmu niat utamanya adalah ingin menggapai ridha Allah dan kehidupan akhirat yang baik. Sehingga dalam menuntut ilmu tidak terbersit sedikitpun keinginan untuk menggunakan ilmu agama yang diperoleh untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Ciri pencari ilmu model ini selalu menebarkan kebaikan, tidak senang bermusuhan, apalagi melakukan tindakan kekerasan seperti aksi-aksi terorisme. Dalam dirinya tersimpan keyakinan yang kuat bahwa segala aktifitas yang menciderai nilai-nilai kemanusiaan adalah larangan agama. Perbedaan pada manusia; agama, suku, etnis dan sebagainya merupakan kodrat Tuhan.

Kedua, mencari ilmu untuk tujuan duniawi. Ilmunya hanya dimanfaatkan untuk memperoleh kemanfaatan duniawi, seperti kekuasaan, kemuliaan dan harta. Padahal dirinya memahami bahwa hal semacam itu termasuk kehinaan, hatinya lemah dan niatnya hina.

Namun, karena dorongan hawa nafsu duniawi semua itu tetap dilakukan. Alarm peringatan ini, zaman sekarang juga berlaku bagi para pendiri lembaga pendidikan seperti pesantren yang didirikan hanya untuk tujuan duniawi semata. Apalagi, kalau tujuan mendirikan pesantren tersebut hanya tipu daya untuk mengelabuhi masyarakat.

Lanjut Imam Ghazali, tipe manusia seperti dikhawatirkan tetap tenggelam dalam kehinaan tersebut sampai ajal menjemput, sehingga ia masuk pada golongan orang celaka dalam golongan yang ketiga berikut ini.

Ketiga, kelompok yang terpedaya oleh setan. Ilmunya dimanfaatkan sebagai media menumpuk harta, berbangga dengan jabatan dan sombong dengan banyaknya orang-orang yang mengikuti atau tunduk kepadanya.

Ciri kelompok ini bangga terhadap pengetahuan yang dimilikinya. Seolah-olah hanya dirinya orang yang berilmu dan yang lain salah. Ciri lainnya mereka pandai bicara layaknya seorang ulama, padahal dirinya tamak Dunai lahir batin. Mereka menyerukan orang lain berbuat baik, padahal dirinya tersesat.

Kelompok ketiga ini sangat dikhawatirkan menjadi orang yang sesat dan merugi. Bagaimana mungkin dirinya akan bertaubat karena mengira dirinya adalah orang yang baik. Contoh kelompok ini di masa kini adalah para mubaligh yang tidak memiliki kecukupan dan kecakapan ilmu agama, mereka tenar karena media, kemudia memiliki banyak pengikut, lalu menyampaikan materi keagamaan sekalipun salah.

Akhirnya, banyak orang yang tertipu dan berujung pada penyesatan massal. Semakin berkembangnya paham-paham keagamaan yang menyimpang saat ini, termasuk paham radikal, merupakan buah dari kelompok ketiga ini.

ISLAMKAFFAH

Mengenal Syiah: Antara Syiah Dan Rafidhah

Seorang muslim selain dituntut untuk mempelajari kebenaran, juga harus mengetahui kebatilan. Di dalam Al Qur’an pun Allah ta’ala selain menjelaskan jalan kebenaran (sabilul mu’minin)1 juga menjelaskan jalan kebatilan (sabilul mujrimin)2. Hal ini menunjukan bahwa seorang muslim harus memahamai kedua hal tersebut. Sebagaimana yang dipahami oleh sahabat Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu ‘anhu. Beliau berkata “dahulu orang orang bertanya kepada Rosulullah Shallalllahu ‘Alaihi Wasallam tentang kebaikan, dan aku bertanya kepada nya tentang keburukan, karena takut terjerumus kepadanya”.3

Dan betul apa yang dikatakan oleh seorang penyair :

عرفت الشرّ لا للشرّ……………. ولكن لتوقّيه

ومن لا يعرف الشرّ……………. من الناس يقع فيه

aku mengetahui keburukan bukan untuk berbuat keburukan, akan tetapi untuk menghindarinya.

Dan barangsiapa yang tidak mengetahui keburukan dari manusia, dia akan terjatuh kedalamnya

Diantara bentuk kebatilan yang sekarang sedang menjadi isu sentral di masyarakat dunia secara umum dan di masayarakat indonesia seara khusus adalah isu syiah. Di indonesia sendiri, mereka sudah membuat keresahan dimana mana. Mereka begitu aktif menyebarkan dan mendakwahkan ajarannya. Baik dengan tulisan, ceramah, gerakan sosial, politik, hingga aksi kekerasan pun mereka lakukan demi melancarkan tujuannya. Berbagai macam teror, intimidasi, keonaran, ancaman dan lainnya sudah mereka lakukan. Kita pun menyaksikan, banyak kaum muslimin yang dangkal akidahnya, sudah terpengaruh oleh ajaran mereka.

Maka menjadi penting bagi umat islam indonesia untuk sedikit banyak mengetahui ajaran ini. Dan di makalah ini –serta makalah makalah selanjutnya insya Allah– akan dibahas secara ringkas tentang syiah, definisi, akidah, sejarah dan hal yang lainnya. Dengan harapan Allah ta’ala menyelamatkan diri kita dari syubhat-syubhat mereka. Dan tetap menjaga diri kita dalam kebenaran ajaran islam yang murni sebagaimana yang dipahami oleh para pendahulu kita.

Siapakah yang dimaksud dengan syiah

Secara bahasa syiah bermakna kelompok, penolong, dan pengikut4. Adapun secara istilah para ulama berbeda beda5 dalam mendefinisikannya.6 Namun bila dicermati kembali, perbedaan tersebut tidak terlepas dari keberadaan ajaran syiah yang terus mengalami perkembangan. Syiah di awal kemunculannya berbeda dengan syiah di jaman jaman setelahnya. Dahulu tidak lah dinamakan syiah kecuali mereka yang mengutamakan Ali bin Abi Thalib diatas Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu, 7dengan tetap mengutamakan Abu Bakar dan Umar bin khatab Radhiyallahu ‘Anhu.8

Namun pada masa perkembangannya syiah mengalami banyak sekali perubahan. Berbagai penyimpangan akidah disusupkan dalam ajaran syiah. Orang orang yang memiliki kebencian dan dendam kesumat kepada umat islam bersembunyi dibalik topeng syiah. Sehingga akhirnya para ulama pun enggan menyebut mereka dengan syiah dan lebih suka menyebut mereka dengan nama Rafidhah.

Definisi Rafidhah dan sebab penamaannya9

Adapun rafidhah secara bahasa bermakna meninggalkan. Adapun secara istilah rafidhah adalah suatu aliran yang menisbatkan dirinya kepada syiah (pengikut) ahlul bait, namun mereka berlepas diri (baro’) dari Abu Bakar dan Umar bin Khathab, serta seluruh sahabat yang lain kecuali beberapa dari mereka, juga mengkafirkan dan mencela mereka.

Sebagian ulama menyatakan bahwa sebab penamaan Rafidhah adalah karena mereka meninggalkan dan menolak (rofadho) kepemimpinan (imaamah) Abu Bakar dan Umar. Dengan meyakini bahwa kepemimpinan yang seharusnya sepeninggal Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah ditangan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhum.

Namun mayoritas ulama menyatakan bahwa penamaan rafidhah bermula pada masa Zaid bin Ali Rahimahullah. Yang mana ketika itu beliau meyakini bahwa Ali lebih utama dibandingkan Utsman. Beliaupun masih memberikan loyalitasnya kepada Abu Bakar dan Umar dan menganggap mereka sebagai manusia terbaik sepeninggal Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Namun ternyata diantara pengikutnya yang telah berbaiat kepadanya ada sebagian orang yang justru mencela Abu bakar dan Umar. Maka zaid pun langsung menegur dan mengingkari mereka, hingga akhirnya mereka berpecah belah dan meninggalkan Zaid bin Ali. Maka Zaid pun berkata kepada mereka, “kalian telah meninggalkanku” (rofadhtumuunii), maka sejak saat itulah mereka dikenal dengan nama Rafidhah.

Syiah atau Rafidhah?

Berdasarkan penjelasan diatas, bisa kita lihat bahwasanya kata syiah memiliki makna yang positif dan baik, apalagi jika dinisbatkan kepada Ali bin Abi Thalib, yang bermakna pengikut atau penolong Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu. Adapun kata Rafidhah berkonotasi negatif. Karena bermakna penolakan terhadap Abu Bakar dan Umar Rodhiyallahu Anhu atau kepada Zaid bin Ali menurut pendapat jumhur. Hal ini lah yang menyebabkan orang orang syiah tidak suka disebut sebagai Rafidhah.10 Mereka menganggap bahwa penamaan ini berasal dari orang orang yang benci dengan ajaran syiah. Meskipun jika melihat keadaan mereka yang sebenarnya penamaan Rafidhah lebih tepat disematkan kepada mereka.

Selain itu juga penamaan syiah kepada mereka akan menimbulkan kerancuan. Sebab syiah sendiri terpecah menjadi berkelompok kelompok, yang diantaranya syiah zaidiyah, yang masih dekat dengan Ahlu Sunnah. Sehingga jika dimutlakan istilah syiah, maka akan mencakup seluruh aliran syiah, termasuk zaidiyah. Belum lagi jika kita melihat syiah diawal kemunculannya. Yang hanya mengedepankan Ali bin Abi Thalib dihadapan Utsman. Penamaan syiah secara mutlak kepada orang orang Rafidhah akan menjadikan munculnya kesalahpahaman sebagian orang. Dengan menganggap orang orang syiah diawal kemunculannya sama dengan orang orang Rafidhah saat ini.

Meskipun memang tidak bisa kita pungkiri, jika melihat realitasnya saat ini, tidaklah disebutkan nama syiah secara mutlak kecuali maknanya akan kembali kepada syiah Rafidhah. Hal tersebut selain karena syiah Rafidhah ajarannya mereprentasikan akidah kelompok syiah yang lainnya secara umum, juga jika melihat sumber ajaran mereka yang disebutkan dalam hadis dan riwayat yang tercantum dalam kitab kitab mereka, telah mencakup ajaran berbagai macam kelompok syiah dalam berbagai kurun waktu dimasa perkembangannya.11

Maka jikapun hendak menggunakan kata syiah, sebaiknya disertai dengan kata yang khusus menunjukan kepada mereka orang orang Rafidhah. Baik menyebutnya dengan syiah Rafidhah, atau syiah imamiyah, atau syiah itsna asyariyah, ataupun syiah ja’fariyah. Yang merupakan nama lain dari syiah Rafidhah.12

Wallahu ‘Alam bis Showab

Bersambung insya Allah….

***

Catatan kaki

1 Lihat An Nisa ayat 115

2 Lihat Al An’am : 55

3 HR. Bukhori : 3606

4 Ushul madzhabis Syiah, Dr. Nashir Al Qifari (Dar Khulafaur Rosyidin, Cet 1; 1433 H) hal. 27

5 Lihat perbedaan para ulama dan krittikannya dalam ushul madhabis Syiah, hal. 35-45

6 Diantara definisi yang paling mendekati kebenaran adalah definisi As Syahrstani, beliau berkata, “syiah adalah mereka yang mengikuti Ali Radhiyallahu ‘Anhu secara khusus. Meyakini kepemimpinan dan kekhalifahannya secara nash dan wasiat, baik secara terang terangan maupun sembunyi sembunyi. Dan meyakini bahwa kepemimpinan tidak lepas dari keturunannya. Jika kemudian keluar dari keturunannya, maka itu terjadi karena kedholiman dari orang lain atau taqiyah darinya. Mereka mengatakan bahwa kepemimpinan bukanlah masalah kemaslahatan yang dilakukan berdasarkan pemilihan umum dan diberlakukan oleh umum. Namun imamah merupakan masalah pokok dan rukun agama yang tidak boleh bagi para rosul menyepelekan dan melalaikannya, juga tidak boleh menyerahkannya kepada masyarakat umum. (Lihat : Al Milal Wan Nihal 6/146)

7 Dan memang salaf dahulu berbeda pendapat mana yang lebih mulia antara Utsman dan Ali. Namun perbedaan ini termasuk dalam ranah ijtihad. Bukan merupakan masalah pokok dalam ajaran islam. sehingga karenanya kesalahan dalam masalah ini tidak menjadikan seseorang sesat. Para sahabatpun ketika itu tidak saling menyesatkan. (lihat penjelasan hal ini dalam Aqidah Wasathiyah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)

8 Yang karenanya meskipun mereka dinamakan syiah, pada hakekatnya mereka adalah ahlu sunnah wal jama’ah. (Ushul Madzhabis Syiah, hal. 56)

9 Lihat Aqidatur Rafidhah Wa Mauqifuhum Min Ahlis Sunnah, Dr Ibrohim Ar Ruhaili, (Darun Nasihah, Cet 1; 1432 H) Hal. 15-17

10 Fikrul Khowarij Was Syiah Fie Miizani Ahlus Sunnah, Dr Ali As Shalabi (Darul Andalus, Cet 1; 1429 H0 Hal. 100

11 Lihat Ushul Madzhabils Syiah hal 88

12 Fikrul Khowarij Was Syiah, hal. 101

Penulis: Muhammad Singgih Pamungkas

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/25664-mengenal-syiah-antara-syiah-dan-rafidhah.html

Rasa Cemburu Seorang Kepala Keluarga

Kita mungkin pernah menjumpai seorang kepala rumah tangga yang tidak mempunyai rasa cemburu dan tidak marah meskipun istri dan anaknya melakukan kemaksiatan kepada Allah Ta’ala. Dia hanya mendiamkan semua perbuatan maksiat tersebut. Inilah laki-laki dayyuts yang dicela oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالْمَرْأَةُ الْمُتَرَجِّلَةُ، وَالدَّيُّوثُ

”Tiga jenis manusia yang tidak dilihat oleh Allah pada hari kiamat: 1) orang yang durhaka kepada kedua orang tua, 2) wanita yang menyerupai lelaki, dan 3) dayyuts.” (HR. An-Nasa’i no. 2562, Ahmad 2: 134. Hadis ini disahihkan oleh Adz-Dzahabi rahimahullah)

Dayyuts adalah seorang lelaki (suami atau kepala rumah tangga) yang membiarkan dan mendiamkan istrinya ketika melakukan perbuatan maksiat. Dirinya tidak memiliki rasa cemburu dan juga tidak memiliki rasa marah sama sekali ketika melihat dan mengetahui perbuatan jelek tersebut.

Seorang suami bisa saja membiarkan sang istri berbuat maksiat karena berbagai sebab dan alasan. Bisa jadi karena rasa cinta dan rasa sayang kepada istri yang sangat dalam. Atau karena suami mempunyai utang kepada istrinya dan dirinya belum bisa membayarnya. Atau karena suami menggantungkan hidup dari harta istri. Atau karena sebab-sebab lainnya sehingga dia tidak lagi memiliki kewibawaan di hadapan istrinya. Pada hakikatnya, status suami tersebut berada di bawah kendali sang istri. Suami model seperti inilah yang disebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai lelaki dayyuts.

Sungguh tidak tepat sikap sebagian suami yang hanya fokus dalam mencari harta (nafkah). Mereka menyibukkan diri dengan berbagai macam aktivitas pekerjaan dari pagi hingga petang, sehingga mereka pun lalai dengan anak, istri, dan keluarganya. Padahal hendaknya dia menyisihkan sebagian pikiran dan tenaga untuk mendidik anak dan istri, agar mereka senantiasa berada dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)

Menjaga diri dan istri dari neraka tidaklah mungkin direalisasikan, kecuali dengan mendidik mereka di atas ketaatan dan ibadah kepada Allah Ta’ala. Berdasarkan ayat ini, Allah Ta’ala telah memberikan tanggung jawab yang berkaitan dengan mendidik anggota keluarga kepada para suami (kepala keluarga). Allah tidak memerintahkan suami untuk menjaga dirinya sendiri saja. Akan tetapi, juga menjaga diri sendiri dan juga anggota keluarga mereka.

Sungguh mengherankan, seandainya ketika ada api di dunia yang hampir mengenai sedikit saja anggota badan anak dan istrinya, niscaya dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah hal tersebut. Lalu, mengapa mereka tidak berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan anak dan istrinya dari api neraka yang panasnya berkali lipat dari api dunia?

Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban setiap kepala rumah tangga untuk mengawasi gerak-gerik dirinya sendiri, anak, serta istrinya. Sang suami hendaknya mengawasi ke mana mereka pergi, dengan siapa saja mereka pergi, untuk keperluan apa mereka pergi, siapa sahabat (teman dekat) anaknya, dan seterusnya. Sehingga seorang kepala rumah tangga mengetahui dengan persis bagaimanakah kondisi dan keadaan anak dan istrinya. Jika mereka berbuat baik, maka kita puji dan apresiasi mereka. Sehingga mereka senantiasa termotivasi untuk terus berbuat kebaikan. Sebaliknya, jika mereka hendak melakukan perbuatan yang tidak baik atau perbuatan maksiat, kita ingkari dan cegah mereka. Kita pun nasihati mereka agar kembali kepada jalan yang benar.

Jika seseorang suami tidak melaksanakan tugasnya tersebut, lalu siapa lagi yang akan mengurusi mereka? Apakah mereka membiarkan anak-anaknya seperti dedaunan, yang dibiarkan saja sehingga mereka bisa tertiup angin pemikiran yang menyesatkan, memiliki tujuan hidup yang menyimpang, dan akhlak yang menghancurkan?

Akibatnya, akan muncul dari laki-laki dayyuts, sebuah generasi rusak yang tidak mempunyai perhatian terhadap hak Allah dan hak manusia yang lain. Mereka tidak mengetahui perbuatan mana yang termasuk dalam perbuatan yang baik (makruf) dan perbuatan mana yang termasuk dalam perbuatan mungkar. Generasi seperti ini adalah generasi yang terbebas dari segala belenggu, kecuali dari belenggu syahwat saja. Keadaan seperti inilah yang merupakan akibat yang akan terjadi jika para suami tidak melakukan kewajiban mereka untuk mendidik anak dan keluarganya.

Agar anak-anak senantiasa patuh dan taat kepada kita (kepala keluarga), hendaklah suami tidak meremehkan perintah Allah Ta’ala berkaitan dengan mereka ketika mereka masih kecil. Jangan biarkan anak-anak tersebut berbuat bebas semaunya seperti yang mereka inginkan sejak mereka masih kecil. Kita luangkan waktu untuk duduk berkumpul dengan anak-anak, meskipun untuk makan siang atau makan malam. Kita ajak mereka untuk beribadah ke masjid atau menghadiri pengajian. Hendaknya kita bertanya kepada anak, untuk apa uang saku yang telah diberikan? Dengan perhatian semacam itu, semoga anak-anak kita mau tunduk, taat, dan mau menerima nasihat-nasihat kita. Tentunya, hidayah hanyalah milik Allah Ta’ala semata.

Ketika suami bertakwa kepada Allah Ta’ala dengan melakukan perintah-Nya untuk mendidik anak-anak pada saat mereka masih kecil, semoga urusan dunia dan akhirat kita akan menjadi semakin baik. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah mendapatkan kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)

***

@Rumah Kasongan, 12 Dzulhijjah 1444/ 1 Juli 2023

Penulis: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.or.id

Catatan kaki:

Disarikan dari penjelasan Ustaz Dr. Aris Munandar, SS., MPI., ketika membaca kitab Al-Kabair, karya Adz-Dzahabi rahimahullah (dosa kedua puluh tujuh).

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/85937-rasa-cemburu-seorang-kepala-keluarga.html

4 Macam Hidayah Menurut Ibnu Qayyim

Artikel di bawah ini akan menjelaskan 4 macam hidayah menurut Ibnu Qayyim al Jauziah. Hidayah secara bahasa mempunyai arti petunjuk dan bimbingan. Sedangkan hidayah secara istilah adalah petunjuk yang sangat halus yang dapat mengantarkan manusia kepada jalan kebenaran dan kebaikan.

Syekh Muhammad bin Ahmad bin Salim As-Sifaarini Al-Hanbali dalam karyanya Ghidzaul Albab Syarhu Mandhumatil Adab Juz, 1, halaman 30, mengutip pernyataan Ibnu Qayyim. Menurut penuturan Ibnu Qayyim bahwa hidayah terbagi menjadi empat bagian:

Pertama, hidayah umum yang diperuntukkan bagi manusia dan hewan. Hidayah untuk manusia, yaitu, bisa bersemangat dalam melakukan kebajikan dan pengabdian kepada Allah SWT. Sedangkan hidayah kepada hewan, yaitu, bisa bergerak atau melata di muka bumi, dengan tujuan untuk memperoleh makanan dan bisa terhindar dari mara bahaya.

 Manusia dan hewan mereka saling menyukai kepada lawan jenisnya, sehingga mereka dapat berkembang dan mempunyai keturunan, itu semua karena hidayah atau petunjuk dari Allah. Allah SWT berfirman:

 الَّذِيْٓ اَعْطٰى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهٗ ثُمَّ هَدٰى

Artinya:  “Yang telah memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu, kemudian memberinya petunjuk.” (QS. Taha: 50)

Kedua, hidayah mengetahui dalil-dalil. Orang-orang yang mengetahui dalil-dalil dapat membedakan kebaikan dan kejelekan. Dan dengan hidayah mengetahui dalil-dalil ia dapat mengetahui jalan keberuntungan dan jalan kesesatan.

Allah SWT berfirman:

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS. Asy-Syura : 52)

Ketiga, hidayah pertolongan dan ilham. Hidayah ini, diperuntukkan kepada orang-orang yang dikehendaki atau dipilih oleh Allah SWT. Dalam artian hidayah pertolongan dan ilham adalah hak prerogatif Allah SWT.

Allah SWT, berfirman: 

فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ

Artinya: “Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya“.(QS. Fatir: 8)

Keempat, hidayah di masukkan ke surga atau di masukkan ke neraka. Hidayah ini, adalah hidayah pemungkas, karena semua manusia nanti di akhirat hanya ada dua pilihan, kalau tidak masuk surga, pasti masuk neraka. Oleh karena itu, perbanyaklah berbuat kebajikan dan jauhi larangan supaya kelak kita dimasukkan ke dalam surga. 

Demikian penjelasan terkait 4 macam hidayah menurut Ibnu Qayyim al Jauziah. Semoga bermanfaat. Wallahu’ A’lam Bissawab.

BINCANG SYARIAH

Sudah Berdoa dan Shalat Dhuha, Tapi Rejeki Masih Sempit, Apa yang Salah?

Ada yang mengatakan bahwa shalat dhuha merupakan shalat yang dapat melancarkan rejeki. Dari mana asal pemahaman ini? Pemahaman ini tidak sepenuhnya salah karena ada sandaran hadistnya.

Dari Nu’aim bin Hammar al-Ghatha faniu, Rasulullah bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad, 5: 286; Abu Daud, no. 1289; At Tirmidzi, no. 475; Ad Darimi, no. 1451).

Hadist tersebut seringkali dijadikan sandaran tentang keistimewaan shalat dhuha. Shalat Dhuha dilakukan dari jam 7 pagi sebelum seseorang mulai melakukan kegiatan duniawi hingga sebelum dhuhur.

Meski diidentikkan dengan ibadah pembuka rejeki, namun pada kenyataannya banyak kita jumpai seseorang yang melakukan ibadah shalat dhuha dan berdoa tiada henti, tetapi masih dalam keadaan kekurangan.

Lantas mengapa hal tersebut bisa terjadi, bukankah apapun yang telah dijanjikan Allah maka akan dipenuhi-Nya?

Seorang hamba tentu dilarang untuk berprasangka buruk kepada Allah, terlebih jika tidak mempercayai apapun yang telah dijanjikannya. Karena itulah penting memahami dan mengerti maksud dari apa yang telah dijanjikan olehNya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, mengapa seseorang meski telah berdoa dan menjalankan ibadah shalat dhuha, namun tetap saja rejeki yang didapatkan terbilang biasa aja atau bahkan kurang.

Faktor pertama, karena umat tersebut mengharapkan sesuatu pada selain Allah.

Masih ada keraguan dan ketidakyakinan sehingga menggantungkan harapan kepada selain Allah.  Dalam al-Quran Allah berfirman, “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Al-Insyirah: 8)

Sebagai manusia kita hendaknya menggantungkan semua harapan hanya kepada Allah. Jadi jika menjalankan Shalat Dhuha hanya bertujuan untuk melapangkan rejeki harta atau uang belaka, maka ketahuilah kalian termasuk umat yang tidak memasrahkan urusan kepada Allah.

Kedua, masih mengkonsumsi makanan yang haram untuk dikonsumsi sebagai umat muslim.

Tentu saja, sebagai seorang muslim kita memiliki larangan-larangan akan apa makanan yang boleh kita makan dan tidak boleh kita makan. Memakan makanan yang haram entah dalam bentuk fisiknya maupun cara memperolehnya akan membuat terhambatnya doa harapan rejeki yang kita dapatkan.

Hadits dari Ibnu Abbas bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah”. Apa jawaban Rasulullah SAW, “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya.

Ketiga, menyinggung perasaan orang tua 

Tentu kita tahu bahwasanya ridha Allah merupakan ridha orang tua. Dengan menyinggung dan menyakiti hati orang tua terlebih ibu akan mampu memutuskan rejeki kita.

Itulah mengapa kita sebagai seorang anak penting untuk menghormati, menjaga, menyayangi, dan merawat orang tua dengan sepenuh hati. Jika kita mendapatkan rejeki lebih, ingatlah kepada orang tua, berikan sebagian rejeki yang kita dapatkan kepada orang tua, dengan membahagiakan orang tua insyaallah, Allah akan membuka pintu rejeki kita lebar-lebar.

ISLAMKAFFAH

Kisah Dzun Nun Al-Mishri Dituduh Sesat

Di masa kepemimpinan Khalifah Al-Mutawakkil Alallah, ada seorang tokoh ulama sufi yang dianggap sesat, bahkan dituduh kafir zindiq, ulama sufi tersebut yaitu, Syekh Dzun Nun Al-Mishri. Artikel ini akan mengulik kisah Dzun Nun Al-Mishri dituduh sesat.

Imam Adz-Dzahabi dalam karyanya Siyar A’lam an-Nubala Juz, 11 Hlm. 533, mengisahkan tentang badai fitnah yang menimpa Syekh Dzun Nun Al-Mishri. Ungkapan Syekh Dzun Nun Al-Mishri tentang ilmu tasawuf dan maqam-maqam kewalian, dianggap sesat oleh sebagian penduduk kota Mesir.

Diantara orang yang menyatakan sesat atas pemikiran Syekh Dzun Nun Al-Mishri, yaitu, gubernur Mesir yang bernama Abdullah bin Abdul Hakim. Ia menyatakan, “Syekh Dzun Nun Al-Mishri mengada-ngada, pemikirannya tidak sama dengan para ulama yang mendahuluinya”.

Khalifah Al-Mutawakkil Alallah memerintahkan kepada gubernur Mesir itu, untuk menananyakan tentang aqidah Syekh Dzun Nun Al-Mishri, bahkan Syekh Dzun Nun Al-Mishri direncanakan untuk dibunuh, karena ia dianggap menyimpang dan menyesatkan.

Akhirnya Syekh Dzun Nun Al-Mishri dipanggil ke istana untuk menghadap kepada Khalifah Al-Mutawakkil Alallah. Kemudian Khalifah Al-Mutawakkil Alallah berkata, “Wahai Dzun Nun jelaskan padaku tentang ciri-ciri-ciri waliyulllah (kekasih Allah)”. Syekh Dzun Nun Al-Mishri menjawab:

يا أمير المؤمنين، هم قوم ألبسهم الله النور الساطع من محبته، وجللهم بالبهاء من إرادة كرامته، ووضع على مفارقهم تيجان مسرته

Artinya; Wahai Amirul mukminin, mereka adalah kaum yang diberi Allah nur  yang terang benderang dari kecintaan Allah kepada mereka. Dan Allah memuliakan mereka dari kehendak kemuliaan Allah, dan Allah memberikan atas keterasingan mereka mahkota kebahagiaannya.

Mendengar ungkapan Syekh Dzun Nun Al-Mishri, Khalifah Al-Mutawakkil Alallah tertarik dan mencintai Syekh Dzun Nun Al-Mishri, bahkan kalau diceritakan tentang orang-orang sholeh di hadapan Khalifah Al-Mutawakkil, maka ia menyebut nama Syekh Dzun Nun Al-Mishri.

Amru bin Sarah berkata kepada Syekh Dzun Nun Al-Mishri, “Sebab apa kamu bisa bebas dari ancaman Khalifah Al-Mutawakkil Alallah, ia sudah memerintahkan untuk membunuhmu”. Syekh Dzun Nun Al-Mishri menjawab,

 “Saat itu aku berdoa! Wahai Dzat, yang tiada tetes di lautan, tiada hembusan angin yang bertiup, tiada tambang di dalam perut bumi, tiada siratan hati, kecuali semuanya itu, merupakan tanda kebesaranmu.

Dan semuanya bersaksi atas kehebatanmu, dan mengakui akan ketuhanan. Maka dengan kuasamu yang mampu menjalankan bumi dan langit, berikanlah rahmat ta’dzim kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, dan tundukkanlah hati Khalifah al-Mutawakkil Alallah kepadaku”. 

Demikian kisah Dzun Nun Al-Mishri dituduh sesat. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam Bishawab.

BINCANG SYARIAH

Merasa Kesulitan dalam Hidup? Ini Bacaan Salawat “Nuril Anwar”

Berikut adalah bentuk salawat Nuril Anwar,

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نُوْرِ اْلاَنْوَارِ وَسِرِّ اْلاَسْرَارِ وَتِرْيَاقِ اْلاَغْيَارِ وَمِفتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدِ نِالْمُخْتَارِ وَالِهِ اْلاَطْهَرِ وَاَصْحَابِهِ اْلاَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَاِفضَالِهِ

Allahumma sholli ‘ala nuril anwar wa sirril asrar wa tiryaqil aghyar wa miftahi babil yasar sayyidina wa maulana muhammadinil mukhtar wa alihil ath-har wa ash-habihil akhyar ‘adada ni’amillahi wa ifdhalih.

“Ya Allah, limpahkanlah salawat atas cahaya di antara segala cahaya, rahasia di antara segala rahasia, penawar duka dan pembuka pintu kemudahan, junjungan kita Nabi Muhammad, manusia pilihan, juga kepada keluarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karuniaNya.”

Salawat ini disusun oleh Sayyid Ahmad Al-Badawi. Disebutkan dalam kitab Afdhalus Shalawat karya Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani, bahwa Sayyid Ahmad Ruslan memberikan komentar atas salawat ini, “Salawat ini sangat mujarab untuk menunaikan hajat, mengusir kesusahan, menolak bencana dan meraih cahaya, bahkan sangat manjur untuk segala keperluan.”

Menurut Sayyid Ahmad Ruslan, sebaiknya salawat ini dibaca sebanyak seratus kali dalam sehari. Wallahu A’lam.

BINCANG SYARIAH

Manfaat Minum Air Putih untuk Kesehatan

Assalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Ukhtiy Habiibatii. Pada edisi perdana kali ini, kita akan ‘sharing’ manfaat minum air putih. Mungkin ukhtiy banyak yang belum tahu manfaat minum air putih setiap harinya atau sudah tahu tapi malas memenuhi jumlah takarannya dengan berbagai alasan, sebut salah satunya ‘takut keseringan buang air kecil, repot!’. Iya kan??? Ayo, tunjuk diri…

Kalau begitu bagaimana prosesnya, air putih yang sederhana bisa berubah menjadi begitu berharga?

Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen air 95%. Sedikitnya, secara normal kita butuh 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Bagi perokok jumlah tersebut harus ditambah setengahnya. Air tersebut diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Para dokter juga menyarankan agar mengonsumsi air putih 8-10 gelas setiap hari agar metabolisme tubuh berjalan baik dan normal.

Kurang Air, Bahaya Bagi Darah

Jika Ukhtiy minum air putih kurang dari 8 gelas, efeknya secara keseluruhan memang tidak terasa. Tapi sebagai konsekuensi, tubuh akan menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil sumber dari komponen tubuh sendiri. Di antaranya dari darah. Kekurangan air bagi darah amat berbahaya bagi tubuh. Sebab, darah akan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai alat transportasi oksigen dan zat-zat makanan pun bisa terganggu.

Darah yang kental tersebut juga akan melewati ginjal yang berfungsi sebagai filter atau alat untuk menyaring racun dari darah. Ginjal memiliki saringan yang sangat halus, sehingga jika harus menyaring darah yang kental maka ginjal harus kerja ekstra keras. Bukan tidak mungkin ginjal akan rusak dan bisa saja kelak akan mengalami cuci darah atau dalam bahasa medis biasa disebut hemodialisis.

Itu pengaruh kurang air terhadap kerja darah dan ginjal. Lalu bagaimana dengan otak? Perjalanan darah yang kental tersebut juga akan terhambat saat melewati otak. Padahal, sel-sel otak paling boros mengonsumsi makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga fungsi sel-sel otak tidak berjalan optimal dan bahkan bisa cepat mati. Kondisi tersebut akan semakin memicu timbulnya stroke. Karena itu jangan sampai kekurangan air!!!

Baca juga: Keutamaan Sedekah Berupa Air Minum

10 Manfaat Air Putih

1. Memperlancar sistem pencernaan

Minum air putih dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

2. Air putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.

3. Perawatan kecantikan

Bila Ukhtiy kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit.

Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh hares benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.

4. Untuk kesuburan

Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.

Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi (astagfirulloh!) harus mulai dirubah tuh kebiasaannya…

5. Menyehatkan jantung

Manfaat minum air putih juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dap penyakit kewanitaan, dll.

Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.

6. Sebagai obat stroke

Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.

Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.

7. Efek relaksasi

Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.

Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah, jika Ukhtiy punya shower di rumah cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Oh ya, shower di rumah juga menghasilkan ion negatif.

8. Menguruskan badan

Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.

9. Tubuh lebih bugar

Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Ukhtiy mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.

Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus, dll. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto, dll), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dll. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.

Nah, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.

Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara sekitamya.

Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.

Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!

Jika kuliah di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu.

Subhannalloh ternyata banyak ya, manfaatnya.
Seperti Motto salah satu minuman prebiotik (tapi versi ini ada revisinya). Berapa gelas air putih yang Anda minum hari ini? Saya minum 4/5/6/7/8/9/10. Jawabannya silhkan Ukhtiy tentukan…

Maroji’: www.medscore.com

***

Penulis: Ummu Salamah

© 2023 muslimah.or.id
Sumber: https://muslimah.or.id/5-manfaat-minum-air-putih-untuk-kesehatan.html

Keutamaan Shalawat Nuril Anwar; Mudah Rezeki dan Jauh Bahaya

Berikut ini penjelasan tentang keutamaan shalawat Nuril Anwar.  Bacaan shalawat milik Al-Imam Al-Quthb Asy-Syaikh Ahmad bin ‘Ali bin Yahya Al-Husaeni Al-Badawi. Secara nasab, Syekh Ahmad Al Badawi bersambung sampai Rasulullah SAW.

Dalam sejarah, Ia termasuk dalam jajaran ulama besar dan menyandang status wali qutub pada zamannya. Tidak diragukan lagi ketinggian ilmunya serta telah diakui diseluruh dunia bahkan hingga saat ini.

Shalawat Nuril Anwar adalah doa pujian dan keberkahan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW dan para keluarga serta sahabatnya yang mulia. Shalawat ini dianggap memiliki keutamaan dan nilai yang tinggi bagi setiap Muslim yang mengamalkannya. Kata-kata dalam shalawat ini sangat indah dan memancarkan makna yang mendalam

Dengan merutinkan membaca dan mengamalkan Shalawat Nuril Anwar, seorang Muslim dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalawat ini merupakan doa dan ibadah yang mendatangkan berkah dan rahmat dari Allah kepada hamba-Nya. Keutamaan Membaca shalawat Nuril Anwar, dapat mendatangkan rezeki dan terhindari dari marabahaya.

Selanjutnya, salah satu keutamaan besar dari membaca Shalawat Nuril Anwar adalah dapat mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Dalam banyak hadis, Nabi SAW menyatakan bahwa dia akan memberikan syafaat kepada umatnya yang rajin bershalawat kepadanya.

Adapun bacaan shalawat Nuril Anwar ialah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نُوْرِ اْلاَنْوَارِ وَسِرِّ اْلاَسْرَارِ وَتِرْيَاقِ اْلاَغْيَارِ وَمِفتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدِ نِالْمُخْتَارِ وَالِهِ اْلاَطْهَرِ وَاَصْحَابِهِ اْلاَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللّهِ وَاِفضَالِهِ

Allahumma Shalli ‘Alaa Nūril Anwāri Wasirril Asrāri, Watiryāqil Aghyāri Wamiftāhi Bābil Yasāri, Sayyidinā Wamaulāna Muhammadinil Muhtāri Wa Alihil Athhāri Wa Ash Hābihil Ahyāri ‘Adada Ni’amillāhi Wa Ifdhālih.

Artinya;  “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, belakang layer dari segenap rahasia, penawar sedih dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami, Nabi Muhammad Saw yang terpilih, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya yang mulia sebanyak hitungan nikmat Yang Maha kuasa dan karunia-Nya.”

Demikian keutamaan shalawat Nuril Anwar yang bermanfaat mudah rezeki dan menjauhkan diri dari bahaya. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH