Meminta-minta, Haram tapi Sering Kita Lakukan

DIPERBOLEHKAN bagi seorang fakir untuk meminta kepada orang lain dengan tiga syarat, yaitu tidak mampu bekerja, tidak mengganggu orang yang diminta, dan tidak mendesak dalam memintanya.

Meminta bagi orang yang masih mempunyai kecukupan untuk sehari semalam diharamkan, berdasarkan hadis:

“Barang siapa meminta-minta, sedangkan ia mempunyai sesuatu yang mencukupinya maka ia hanya memperbanyak bara api jahanam.” (HR Abu Dawud dan Ahmad)

Mereka bertanya, “Apa yang mencukupinya?” Beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Sekadar makan siang dan makan malamnya.”

Dikisahkan bahwa seorang peminta-minta mendatangi Umar, lalu beliau berkata, “Berilah ia sesuatu.” Kemudian beliau melihat ternyata di bawah ketiaknya terdapat keranjang yang penuh berisi roti maka beliau berkata,

“Kamu bukan peminta-minta tetapi pedagang.” Kemudian beliau memukul orang tersebut dengan cambuk.

Dari penggalan kisah ini dapat diambil pelajaran bahwa perbuatan meminta-minta kepada makhluk adalah hal tercela dan hanya memperbanyak bara api jahanam. Selain itu, jangan sampai kita menganggap bahwa meminta-minta hanya yang dilakukan di jalan-jalan saja.

Bisa jadi kita termasuk orang yang kerap kali meminta-minta. Entah itu kepada teman, saudara, tetangga dan lainnya. Hanya saja bentuk dan caranya seolah tidak bermasalah dan tidak menunjukkan kefakiran.

Namun ingatlah, hal tersebut tetap saja perbuatan meminta-minta. Wallahu a’lam. []

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2312184/meminta-minta-haram-tapi-sering-kita-lakukan#sthash.BKApHKdE.dpuf

Tahukah Kamu Perbedaan Azab Kubur & Fitnah Kubur?

ADA perbedaan antara azab kubur dan fitnah kubur. Azab kubur adalah diazab dan dipukulnya manusia di dalam kuburnya, serta dibukakan baginya pintu neraka.

Adapun fitnah kubur adalah cobaan dan ujian. Maka, datanglah malaikat Nakir dan Munkar kepadanya yang akan mengujinya dengan pertanyaan: “Siapakah tuhanmu? Apa agamamu? Siapakah nabimu?” Kemudian datanglah hukuman setelah itu. Ia diberikan fitnah dengan adanya pertanyaan, kemudian ia diazab karena tidak mampu menjawabnya.

Azab adalah suatu hal, dan fitnah adalah hal yang lain. Azab merupakan akibat/hasil dari fitnah. Setelah diberikan fitnah, maka diazab. Dan fitnah adalah ujian yang menimpa baik mukmin maupun kafir. Seorang mukmin diberikan fitnah, lalu ia berhasil melaluinya. Allah selamatkan ia sehingga mampu menjawabnya. Adapun orang kafir, akan diberikan fitnah dan ia binasa karenanya.

Allah Taala berfirman:

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)

Kita mohon kepada Allah agar Dia meneguhkan kami dan kalian dengan ucapan yang teguh.

Kemudian, fitnah itu umum bagi setiap orang. Tidak hanya kepada umat Rasulullah melainkan seluruh umat sejak Nabi Adam. Allah Taala berfirman:

“Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami)” (QS. Al-Araaf : 6)

“Dan (ingatlah) hari (di waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: “Apakah jawabanmu kepada para rasul?” (QS. Al-Qashshaash: 65)

 

 

[Asy-Syaikh Abdul-Aziiz Ar-Raajihiy]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2313113/tahukah-kamu-perbedaan-azab-kubur-fitnah-kubur#sthash.33AdySqP.dpuf

Kecewa itu Manusiawi, Tapi Jangan Lama-lama

KEWAJIBAN manusia itu hanyalah berusaha dan berdoa. Selebihnya adalah urusan Allah. Sebagaimana orang tua yang tak memperbolehkan anaknya pergi ke pantai yang keindahannya mengagumkannya, Allah pun kadang menghambat seorang hambaNya mendapatkan apa yang diinginkan hambanya itu.

Pertimbangan orang tua adalah takut anaknya tersesat, tenggelam atau lainnya. Sementara keputusan Allah adalah karena memang ada takdir lain yang lebih baik menurut Allah, walau tak terbaik menurut hambaNya.

Seringkali saya gagal mendapatkan apa yang saya inginkan. Seringpula Allah memberikan sesuatu yang lebih indah yang tak saya duga sebelumnya. Awalnya saya akan membeli tanah untuk pesantren di wilayah Sidoarjo. Allah gagalkan rencana itu. Saat itu saya kecewa. Lalu saya membeli tanah di Karah Agung Surabaya, lebih sempit namun lebih kota. Saya mencoba menerima dan bersyukur bahagia. Lalu mungkin salah satunya karena syukur itulah lalu Allah menetapkan pondok pesantren itu berdiri di tanah yang lebih strategis dan lebih nyaman.

Kecewa itu manusiawi, tapi jangan lama-lama. Selalulah berupaya menyangka positif apa yang terjadi kepada kita, insyaAllah akan lebih menentramkan dan membahagiakan. Tak mudah untuk selalu bersyukur dan optimis.

Namun ada tiga cara utama yang efektif untuk membentuk kepribadian seperti itu: berdzikirlah, kunjungi tempat orang-orang yang menderita seperti rumah sakit, kampung kumuh dan daerah tertinggal, serta selalulah bersama orang-orang yang optimis penuh syukur. Pada waktunya, hikmah akan terlihat. Pasanglah keyakinan bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Karenanya maka kita tak boleh menuhankan usaha dan pekerjaan kita.

Sudah membacakah kisah Imamatul Maisaroh? Seorang wanita TKW asli Gondanglegi Malang yang nasibnya dulunya malang sekali karena diperbudak dan disia-siakan. Saat ini, Ia menjadi orang dekat Obama, salah seorang penting di Gedung Putih Amerika. Ternyata, untuk menjadi mulia, dia harus terhina dan menderita terlebih dahulu. Berbaiksangkalah pada Allah dalam setiap tetesan takdirNya. Salam, AIM. [*]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2313161/kecewa-itu-manusiawi-tapi-jangan-lama-lama#sthash.qHq8Cc84.dpuf

Mengenang Abuya Jamaluddin Waly

Kabar wafatnya Abuya Djamaluddin Waly disambut kesedihan segenap masyarakat Aceh. Abuya bukan hanya dikenal sebagai salah seorang ulama kharismatik, tapi juga sebagai sastrawan dan politisi.

Ayah mertua penulis ini menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Teuku Pekan Aceh Barat Daya, sepekan lalu (21/7).

Abuya bernama lengkap Teuku Jamaluddin Waly adalah sosok yang disegani kharisma dan keilmuannya. Beliau putra dari Abuya Syekh Muhammad Muda Waly Al-Khalidy, ulama besar Asia Tenggara sekaligus pendiri Pesantren Darussalam Labuhan Haji, salah satu ponpes tertua di Aceh.

Selain memimpin pesantren warisan orangtuanya dan menjabat Ketua Majelis Zikir Al-Waliyah Aceh, Abuya juga merupakan pembimbing umum (Mursyidul ‘Am) Tarekat Naqsyabandiyah se-Aceh.Selain sebagai ulama, Abuya Jamaluddin Waly adalah politikus andal yang lama berkiprah di parleman.

Pernah juga menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Istimewa Aceh (1968-1987) dan anggota DPR/MPR RI (1987-1999). Selain itu, ulama yang berpembawaan kalem ini juga dikenal sebagai sastrawan, yang sering menulis nasihatnya melalui syair.

Berikut contoh sebuah syair beliau: Ulama alumni Darussalam; Dalam hitungan banyak sekali; Hanya sebagian kami sebutkan Untuk catatan aneuk rohani; Murid pertama Syekh Marhaban; Mengaji di Darussalam pertama kali; Gob nyan pernah mendapat jabatan; Menteri Pertanian di negeri ini; Sebagian besar Ulama di Aceh ini; Punya hubungan dengan Muda Waly; Langsung tak langsung datang mengaji; Tetap ada hubungan rohani; Hubungan rohani tetap abadi; Tidak bisa putus wahai ya akhi; Bapak rohani dengan anak rohani; Akan dipertemukan di akhirat nanti.

Sahabatku, hidup di dunia ini adalah kesempatan satu-satunya dan terakhir kalinya. Sungguh setiap detik yang berlalu, tidak akan pernah mampu kita ulangi lagi. Padahal kita akan hidup di akhirat selama-lamanya. Sementara waktu untuk mengumpulkan bekal di sana terlalu sebentar. Lantas bisakah main-main?

Ingat, menyesal di akhirat tidak ada gunanya. Kalau ingin menyesal, sekarang mumpung masih hidup. Jangan tunda taubat. Kematian mengincar kita dan kadang datang secara tiba tiba! Karena itu, takutlah pada Allah, jangan nekat maksiat. Karena terlalu besar risikonya kelak. Tidak ada yang tidak ada kafaratnya. Semua pasti ada balasannya.

Mulailah hidup keseharian kita dengan bangun shalat malam, berazamlah hidup dalam Sunnah Rasulullah, dan rendahkanlah hati kepada saudara-saudara kita. Dan jadikanlah dunia ini ladang amal, ladang ibadah, ladang dakwah, ladang muhasabah diri, ladangfastabiqul khairaat, berlomba lomba dalam perbaikan dan kebaikan.

Sehingga suatu saat kematian datang baghtatan (sekonyong konyong) kita siap menyambutkan karena kita stand by selalu dalam taat.SubhanAllah walhamdulillah, almarhum tercinta Abuya telah mencontohkan kepada kita wafat terindah.

Wafat di malam jumat, setelah beliau tunaikan shalat Isya. Masih dalam berwudhu, menghadap kiblat, beliau sempat berwasiat waris dibagi sesuai Syariat Islam. Minta dikuburkan di kuburan pesantren. Dan yang memandikan dan menjadi imam shalat jenazah adalah anak tertua laki-lakinya.

Sempat pula meminta para santri senior untuk membaca Alquran. Jelang hembusan terakhir lisan beliau sempat berzikir dan bershalawat serta menyebut lafaz Allah. Dalam keadaan tersenyum beliau menghadap Allah, dan sungguh muka beliau tampak sekali lebih muda dari usianya; bersih dan menyenangkan.

InsyaAllah husnul khotimah. Selamat jalan Abuya. Allahumma ya Allahtanamkan di hati kami kelezatan iman, hiasilah hidup kami dengan kesenangan ibadah dan kemuliaan akhlak. Selamatkan kami dari semua fitnah kehidupan dunia akhirat, dan wafatkan kami husnul khatimah, Aamiin.

 

Oleh: Ustaz Muhammad Arifin Ilham

sumber: Republika Online

Siksa Kubur Bisa Sampai Hari Kiamat

AZAB kubur yang dirasakan penghuni kubur ada dua macam. Yaitu azab kubur yang terus-menerus sampai hari kiamat dan azab kubur yang bersifat sementara.

Di antara dalil yang menunjukkan adanya azab kubur secara terus-menerus sampai hari kiamat adalah firman Allah Taala,

“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat, (dikatakan kepada malaikat), Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS. Al-Mumin [40]: 45-46).

Fakhruddin Ar-Razi Asy-Syafii rahimahullah dalam kitab tafsirnya berkata,

“Demikian juga, disebutkannya (kata) “pagi dan petang” tidaklah menghalangi (bahwa yang dimaksud adalah) ungkapan atas (adzab kubur yang berlangsung) terus-menerus, sebagaimana firman Allah Taala,

Bagi mereka rizkinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang. (QS. Maryam [19]: 62)” (Mafaatihul Ghaib, 27/522).

Adapun dalil dari As-Sunah adalah hadis yang diriwayatkan dari Samrah bin Jundab tentang mimpi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang panjang, di dalamnya diceritakan,

” Adapun orang yang kamu lihat mulutnya ditusuk dengan besi adalah orang yang suka berdusta dan bila berkata selalu berbohong, maka dia dibawa hingga sampai ke ufuq lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat. Adapun orang yang kamu lihat kepalanya dipecahkan adalah seorang yang telah diajarkan Alquran oleh Allah lalu dia tidur pada suatu malam namun tidak melaksanakan Alquran pada siang harinya, lalu dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat ” (HR. Bukhari no. 1297).

Juga berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Ketika seorang lelaki berjalan dengan menggunakan jubahnya, dan berjalan dengan rasa sombong dengan rambutnya yang disisir, lalu ia ditelan (oleh bumi), dan ia akan tetap berguncang-guncang (di dalam perut bumi) hingga datang hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 5789).

Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka orang-orang kafir tidaklah berhenti untuk diadzab kubur sampai hari kiamat. Kecuali mereka akan “istirahat” (tidur sejenak atau tidak diazab) di antara dua tiupan sangkakala pada hari kiamat [1]. Hal ini berdasarkan firman Allah Taala,

“Dan ditiuplah sangkalala (yang ke dua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata, Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)? Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul(Nya).” (QS. Yasin [36]: 51-52).

Di dalam Tafsir Jalalain dijelaskan,

“Karena mereka (orang-orang kafir, pen.) tidur -di antara dua tiupan sangkakala-, (yaitu mereka) tidak diazab.” (Tafsir Jalalain, 1/584).

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,

“Ubay bin Kaab radhiyallahu anhu, Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan,Mereka tidur sebelum dibangkitkan. Qatadah berkata,Yaitu ketika di antara dua tiupan (sangkakala).” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/581).

Adapun orang-orang yang berbuat maksiat, namun masih beriman, maka ada di antara mereka yang diadzab secara terus-menerus sampai hari kiamat; dan ada yang diadzab sementara waktu saja dan kemudian selesai. Hal ini mungkin disebabkan karena kecilnya dosa yang dilakukan, sehingga mendapatkan adzab sesuai dengan kadar dosanya tersebut, atau mungkin juga disebabkan karena adanya doa, istighfar, sedekah, atau sebab-sebab yang lainnya. (Lihat Al-Imaanu bima Badal Maut, hal. 95-96).

Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, beliau menceritakan,

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam melewati dua makam, kemudian berkata,Sesungguhnya mereka sedang diadzab. Tidaklah mereka diadzab karena perkara yang besar (menurut pandangan mereka, pen.). Adapun salah satunya, dia tidak melindungi diri dari air kencing. Sedangkan yang lain, dia suka berbuat namimah (adu domba.) Kemudian beliau mengambil pelepah kurma basah, dan membelahnya (secara vertikal, pen.) dan menancapkan setiap belahan ke masing-masing makam. Para sahabat berkata,Wahai Rasulullah, mengapa Engkau melakukan hal ini? Rasulullah bersabda,Semoga mereka diringankan adzabnya, selama (pelepah kurma ini) belum mengering.” (Muttafaq alaih).

Demikianlah pembahasan tentang dua jenis adzab kubur, semoga Allah Taala menyelamatkan kita dari adzab kubur yang mengerikan.

 

 

[M. Saifudin Hakim/muslimorid]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2312723/siksa-kubur-bisa-sampai-hari-kiamat#sthash.dbQbazX2.dpuf

Hobi Mengumbar Amal Saleh di Sosial Media

BAGAIMANA sikap kita terhadap yang suka mengumbar amal lewat sosial media, wajibkah kita langsung menasehatinya, bagaimana metodenya? Fitrah manusia, kalau berbuat dosa tidak ingin orang lain tahu.

Mengunggah di sosial media sedang berbuat maksiat, tidak ada! Yang ada lagi umroh, yang ada sedang hadir kajian ustadz syafiq. Tapi hati-hati tujuan teman kita mengumbar amal itu, apa? Karena Allah jalla jalaluh mengatakan:

Kalau kalian sedekah terang-terangan itu baik, asalkan niatnya ikhlas lillahi taala. Tapi kalau kalian sedekah sembunyi-sembunyi, tidak ada orang lain yang tahu. Itu lebih baik. Kalian kasih kepada fakir miskin tanpa orang tahu itu lebih baik.

Karena ketika kita mengumbar amal saleh kita, kita membuka pintu buat setan, kita buka pintu untuk riya. Tapi kalau kita sembunyikan, setan mau ngerusak dari mana? Tidak bisa.

Kadang kala kita salat malam, sendirian tidak ada yang tahu. Pagi-pagi sahabatnya melihat dan berkomentar kenapa matanya merah.

Kemudian menjawab, “Oh iya saya semalam salat dari jam satu sampai jam tiga.” Masya Allah. Salat malam tidak perlu dibicarakan, tidak perlu.

Ada orang sedekah duitnya habis. Ente kok duitnya habis? Naam kenapa ya habis duit ana. Begitulah orang yang saleh (sambil senyum) Masya Allah!

 

 

 

[Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2312756/hobi-mengumbar-amal-saleh-di-sosial-media#sthash.PDM17nII.dpuf

Yakinlah dengan 3 Hal ini, Allah akan Mencukupimu

AKHI ukhti. Semoga Allah menjaga mu. Yakinlah dengan 3 hal:

1. Tiada yang lebih mengasihimu lebih daripada Allah Rabb mu

2. Tiada yang lebih mengetahui dengan kegundahan hatimu melainkan hanya Allah

3. Tiada yang lebih bisa menjauhkan marabahaya lebih dari Tuhanmu

Oleh karena itu.
Minta pertolongan pada-Nya.
Bersandarlah kepada-Nya dalam semua perkara dan dalam semua kondisi.
Niscaya engkau akan mendapatkan lebih dari yang kau inginkan.

Tapi kau perlu menanamkan keyakinan tersebut di dalam hatimu

Ingatlah dengan Ibrahim tatkala dilemparkan di dalam api.
Ingatlah dengan Yunus ketika di dalam perut ikan paus.
Ingatlah dengan Luth ketika menghadapi kaumnya.
Ingatlah dengan Yaqub ketika dipisahkan dengan Yusuf.
Ingatlah dengan Musa ketika dikejar-kejar Firaun.

Tidak ada yang sulit dan mustahil bagi Allah.
Dia hanya tinggal berkata kun (jadilah) maka akan terjadi yang diinginkan-Nya.
Dan kau tinggal pasrah dan bersandar diri pada-Nya.
Kelak Dia akan mencukupimu.

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At Thalaq: 3)

 

 

[Ust. Dr. Syafiq riza Basalamah]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2311334/yakinlah-dengan-3-hal-ini-allah-akan-mencukupimu#sthash.z2T0nrS7.dpuf

Dikira Kiai

Markaban adalah jebolan santri yang amat memuliakan kiai. Dia merasa pandai ilmu agama itu atas bimbingan dan didikan dari seorang kiai. Oleh karena itu ia merasa tidak tega jika ada seorang kiai dilecehkan atau dihinakan. Sebelum kiai dihinakan, bagi Markaban, lebih baik dirinya dulu yang harus merasakannya.

Suatu ketika Markaban seusai turun dari Masjidil Haram, saat akan pulang menuju maktabnya, ia mendapati seorang lelaki tua Arab bersurban tengah menyapu di sekitar areal masjid. Markaban merasa iba dengan orang tua Arab itu. ”Kurang ajar benar orang di sini, masak kiai disuruh  nyapu . Mestinya kan dihormati, bukannya disuruh nyapu begini,” pikir Markaban.

Lalu, ia pun ingin segera menggantikan peran lelaki tua tersebut. Markaban berusaha mendekati lelaki tua itu dan meraih sapu yang dipegangnya. Karena tidak mengusai bahasa Arab, Markaban langsung berusaha merebut sapu yang dipegang lelaki tua itu sembari berkata, ”La..la..la.” Maksudnya kiai jangan menyapu biar Markaban saja yang melakukannya.

Tak disangka, lelaki tua itu malah mempertahankan sapu yang dipegangnya. Begitu juga Markaban, tak mau kalah dan berusaha merebutnya. Kejadian ini pun menarik perhatian para jamaah lain, termasuk pembimbing haji di maktab Markaban.

”Ada apa ini?” kata pembimbing. ”Ini ustadz, saya mau menggantikan tugas Pak kiai. Masak kiai disuruhnyapu. Tapi sapunya tak boleh saya minta,” ujar Markaban.

Pembimbing menjelaskan bahwa orang bersurban ini bukanlah seorang kiai. ”Di sini, bukan hanya kiai saja yang mengenakan surban. Para lelaki umumnya di sini memakai surban, termasuk tukang sapu ini,” ujar pembimbing.

 

 

sumber: Republika ONline

Tersenyumlah, Karena Gigimu Bukanlah Aurat

SAUDARAKU seorang muslim, sadarilah dan pahamilah bahwasanya gigimu di hadapan sesama muslim bukanlah aurat yang harus di tutupi. Dan saudaraku wahai seorang muslimah sadarilah bahwasanya gigimu di depan sesama muslimah bukan suatu aurat yang harus ditutupi.

Oleh karena itu tersenyumlah! Karena senyum adalah sebuah ibadah yang ringan. Namun sangat besar nilainya disisi Allah Ta’ala. Ingatlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,

“Sesungguhnya senyummu di hadapan saudaramu sesama muslim adalah sebuah amalan yang bernilai sedekah.”

Jika kita tidak mampu bersedekah dengan harta, maka kita setiap saat bisa bersedekah dengan kita tersenyum, dengan kita tidaklah menutupi gigi kita rapat-rapat, namun kita membukanya dan tersenyum sesama muslim.

Ingatlah sabda Rasulullah,

“Janganlah engkau meremehkan amal kebajikan meskipun nampaknya remeh dan sedikit. Meskipun sekadar engkau berwajah ceria dan tersenyum dengan sesama muslim.”

Maka ada satu hal yang patut anda ingat,

“Wahai seorang muslim gigimu di depan sesama muslim bukanlah aurat yang harus ditutup, Dan wahai seorang muslimah gigimu di depan sesama muslimah bukanlah aurat yang harus ditutupi.”

Demikian, semoga bermanfaat. [Ustadz Aris Munandar]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2312778/tersenyumlah-karena-gigimu-bukanlah-aurat#sthash.5ahvXvVe.dpuf

Bagaimana Cara Memulai Usaha Sendiri (versi Pengusaha Muslim)

Berikut adalah saran dari saya bagi yang ingin menjadi pengusaha muslim dan cara memulai usaha sendiri :

1. Bangun Motivasi dan Bulatkan Tekad!

Menjadi pengusaha memerlukan tekad yang kuat untuk mengadapi berbagai kesulitan selama mengembangkan usaha, diperlukan tenaga extra dan persistensi yang tinggi untuk menembus semak belukar dunia usaha yang gelap dan tajam. Tekad kuat hanya dapat terbentuk jika Anda sudah membangun motivasi dan cita-cita yang besar atau karena keinginan untuk keluar tekanan keadaan yang sulit dan memaksa.

2. Perkuat Tawakkal Kepada Allah Ta’ala!

Setelah tekad sudah bulat maka bertawakallah kepada Allah Subhaanahu Wata’aala dengan sebaik-baik tawakkal. Dengan bertawakkal, pikiran menjadi tenang saat bekerja, tidak khawatir akan hal-hal yang belum terjadi, secara penuh pasrahkan nasib dan rezeki Anda kepada Allah Ta’ala.

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” QS. Ali ‘Imran : 159

Rezeki merupakan urusan Allah Ta’ala, kita hanya diperintahakan untuk berusaha dan berdo’a.

“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. Al ‘Ankabuut : 60

3. Saat Merintis Usaha, Jangan Memaksakan Diri untuk Berbisnis Sesuai Gambaran Ideal yang Anda Miliki!

Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dsb. mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang, mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.

Kerjakan apa yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, syukuri apa yang ada, pasti Allah tambah nikmatNya. Just do it!

4. Pilih Bisnis yang Dapat Anda Kuasai dengan Cepat!

Anda dapat memilih bisnis yang ada hubungannya dengan latarbelakang pendidikan atau yang sesuai dengan hobi atau yang dapat dibackup oleh keluarga, teman, dsb. Seperti misalkan Anda diperbolehkan mengambil barang dagangan tapi hutang dulu karena yang punya barang adalah teman sendiri, atau outsourcing pekerjaan cetak buku ke percetakan tapi bayarnya dicicil karena yang punya percetakan adalah paman sendiri, dsb.

Manfaatkan asset apapun yang Anda miliki dan yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik aset fisik maupun aset yang tidak terlihat (intangible aset yang berupa skill, pengalaman kerja, hubungan baik, kepercayaan, jaringan, dsb).

Intinya manfaatkan dulu asset apapun yang kita punya, jangan memikirkan ide bisnis yang kita tidak mempunyai kekuatan apapun disana. Jangan memulai bisnis dengan asset nol.

Sebagai contoh, Anda biasa bekerja sebagai sales disebuah perusahaan kemudian ingin berwiraswasta, meskipun Anda mempunya ide produk yang hebat maka jangan berpikir untuk mengembangkan produk tersebut disaat kita merintis usaha, karena terlalu banyak variabel yang diperlukan untuk sukses dalam sebuah bisnis produksi, kembangkan terlebih dahulu bisnis jasa, pemasaran, konsultan, dsb… hindari bisnis produksi yang memakan biaya besar dalam mengembangkannya, semua ada waktunya, bersabarlah.

Carilah teman yang punya produk yang menarik untuk kita pasarkan atau kita jual dengan merek dan kemasan kita sendiri. Cari dulu pengalaman menjual dan melayani pelanggan baru berpikir produksi, bangun intangible asset baru sebanyak-banyaknya untuk pengembangan produk baru dimasa depan.

Nanti kalau sudah berjalan sekian lama akan terbentuk pola, gambaran yang tepat tentang produk yang cocok untuk dikembangkan sendiri.

Yang paling utama dalam sebuah bisnis adalah memiliki pasar (market), punya merek dan dipercaya orang. Selanjutnya produksi bisa outsourcing. Contohnya : sepatu Nike, pemilik sepatu Nike tidak mempunyai pabrik, tapi mereka mempunyai merek yang kuat dan pasar yang besar. (Saya tidak tahu apa Nike masih seperti itu atau sudah punya pabrik sendiri sekarang).

Juga kebanyakan perusahaan IT hampir sebagian besar outsourcing ke Taiwan, Korea, Malaysia dan Cina untuk produksi notebook dan peralatan elektroniknya. Seperti Apple dengan iPod dan iPhone-nya, kalau kita lihat dibalik produknya akan terbaca “made in china”, tapi mereka bisa berhasil menguasai pasar pemutar MP3 dan nomor dua untuk smartphone.

 

5. Tentukan Diferensiasi Produk!

Pikirkan produk apa yang kira-kira dapat dijual tanpa banyak persaingan serta belum ada produk lain dengan merek yang kuat yang terhubung kepada produk tersebut. Pelajari apa yang bisa membuat produk atau layanan kita berbeda dengan yang lain. Setidaknya produk kita dikemas berbeda dan pada akhirnya dipersepsi berbeda oleh pelanggan.

Apa yang membuat Apple bisa sukses dengan iPod dan iPhone-nya? Mereka bisa membangun pasar baru yang belum dipikirkan orang lain, mereka membuat inovasi baru, mereka mencari celah2 dimana konsumen belum puas dengan produk yang ada. Mereka membangun kekuatan merek dan loyalitas pelanggan, kebanggaan memakai produk mereka, gengsi dan gaya hidup. Mereka tidak serta merta membuat produk untuk sekedar menyaingi produk lain.

Sebagai contoh, iPhone dikembangkan tahun lalu, disaat ratusan juta orang sudah memiliki handphone, mereka sepertinya sudah terlambat untuk memulai bisnis ini, tapi ternyata iPhone dalam waktu kurang dari dua tahun sudah merajai pasar smartphone, diposisi kedua setelah nokia untuk penjualan smartphone, mengalahkan RIM Blackberry dan Microsoft Smartphone.

6. Pilih Fokus dan Bekerjalah Secara Fokus!

Jangan asal terima proyek, jangan kembangkan banyak produk untuk satu merek yang sama atau mengembangkan banyak bisnis sekaligus disaat Anda merintis usaha. Tujuan dari fokus adalah agar kita semakin ahli dan menguasai bidang usaha yang kita geluti yang pada akhirnya akan terbangun merek yang kuat yang terkait erat dengan satu jenis produk saja dibenak pelanggan (Donat = Dunkin Donut, Burger = McD, Teh Botol = Sosro, Pizza = Pizza Hut, dsb.).

Dana yang terbatas jangan dipecah2 untuk berbagai jenis produk atau banyak usaha. Tanamkan semua sumberdaya untuk menguatkan kekuatan bisnis/produk kita. (Ini mungkin bertentangan dengan pendapat jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang), tapi bagi saya justru telah terbukti, semakin kita fokus dan semakin banyak sumber daya yang kita tanamkan untuk satu jenis produk/jasa, maka hasilnya akan lebih baik.

Lama kelamaan pasar akan punya persepsi yang kuat untuk merek produk kita, karena kita fokus dan mempunyai positioning yang kuat.

Sebagai contoh:

  • DHL dikenal untuk pengiriman seluruh dunia
  • FedEX dikenal untuk pengiriman semalam sampai.

Maka mereka yang ingin barangnya terkirim dalam waktu semalam akan mempercayakan pengiriman barangnya kepada FedEX karena FedEx benar-benar berupaya untuk terwujudnya janji semalam sampai, sedangkan mereka yang ingin mengirim barang ke ujung dunia, mereka akan mempercayakannya kepada DHL, karena FedEx tidak mempunyai infrastruktur hingga kepelosok-pelosok negeri yang jauh.

7. Carilah Teman atau Berpartnerlah!

Jangan takut untuk mencari partner atau menggaji karyawan. Jangan berusaha mengerjakan semuanya sendiri. Masing-masing kita mempunyai kelebihan dan kekurangan, carilah teman atau karyawan yang dapat menutupi kelemahan dan kekurangan kita. Agar terbentuk tim yang kuat dalam segala bidang.

Jangan takut tidak dapat menggaji karyawan, rezeki mereka telah diatur oleh Allah Subhaanahu Wata’aala, kita hanya sarana saja. Justru dengan melibatkan orang lain InsyaAllah rezeki kita akan lebih baik dan lebih barokah daripada bekerja sendirian.

8. Perkuat Kesabaran, Ketaqwaan dan Tawakkal!

Bersabarlah atas segala kesulitan dan kegagalan yang terjadi, maju terus jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah Ta’ala. Dengan bersabar dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan akan membuat kita semakin matang dalam berusaha dan semakin trampil, seperti layaknya besi baja yang ditempa oleh pandai besi, dipukul-pukul dengan keras, dipanasi dengan api yang membara, sehingga akhirnya menghasilkan pedang yang indah, kuat dan tajam.

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” QS. Al Baqarah : 153

“Dan bersabarlah kalian sesunguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Al Anfal: 46).

“Sesungguhnya datangnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran.” Hadits Arba’in no. 19

Hindari perbuatan dosa, karena akan membuat hidup Anda sulit dan rezeki sempit.

“Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.” QS. Yunus : 17

“Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” QS. Ath Thalaaq : 2-3

Jangan terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi, hindari merenung hal-hal yang membuat kita jadi takut untuk maju, atau hilang semangat. Setan selalu membisikkan kemelaratan, ketakutan akan kegagalan. Pikirkan hal-hal positif yang dapat membuat kita terus semangat dan antusias. Karena antusiasme kita akan menular kepada karyawan dan kepada colon pelanggan, mereka secara alamiah akan turut antusias membeli produk kita. Sandarkan nasib dan rezeki Anda kepada Allah dengan bertawakkal kepadaNya.

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” QS. Al Baqarah : 268

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” QS. Ath Thalaaq : 3

Banyak ayat2 Al-Quran yang menerangkan betapa hebatnya kekuatan sabar, tawakkal dan taqwa itu, jadi jangan ragu lagi, kita orang Islam memiliki sesuatu yang tidak dimiliki non muslim.

Kalau cara berpikir kita terlalu matematis, seolah-olah tidak ada Allah Yang Maha Kaya dan Maha Berkuasa atas Segala Sesuatu, seolah-olah kita sendirilah yang menentukan rezeki kita dan rezeki pegawai dan anak-anak kita, maka bersiap-siaplah untuk gagal dan hidup susah. Tapi kalau kita yakin bahwa kita sebagai manusia hanya dituntut untuk berusaha saja, yakin bahwa rezeki itu urusan Allah Ta’ala, sedangkan kita tetap berusaha dalam ketaatan kepadaNya (bertaqwa), maka jangan heran kalau dalam waktu singkat bisnis anda akan berkembang pesat, InsyaAllah.

9. Berbuat Baiklah dan Tinggalkan Maksiat!

Banyak jalan kebaikan yang dapat melapangkan rezeki dan memudahkan urusan kita, seperti berbuat baik kepada orang tua, menyambung silaturahmi, bersedekah, membantu fakir miskin dan anak yatim dan berbagai ibadah-ibadah wajib dan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam yang kesemua itu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah : 261

“Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” QS. Al-Lail : 4 – 7

“Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan rezeki kecuali karena orang-orang yang lemah dari kalangan kamu.” (HR. Bukhari)

“Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: “Ya Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan peninggalan.” Malaikat yang satu lagi berdoa: “Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya).” (Mutafaq’alaih)

Jauhi segala perbuatan dosa dan maksiat, karena perbuatan dosa dan maksiat akan membuat hidup kita susah dan rezeki menjadi sempit.

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” QS. Thaahaa : 124

“Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)

Jangan berbuat dosa hanya karena mengejar rezeki yang terlambat datang, karena rezeki telah ditentukan dan tidak akan datang dengan sebab dosa. Anda tidak akan mati sebelum rezeki yang telah ditentukan untuk Anda telah Anda terima semuanya.

“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” QS Saba’ : 39

“Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya.” (HR. Ath-Thabrani)

Wallahu a’alam

Read more http://pengusahamuslim.com/362-bagaimana-cara-memulai-usaha-sendiri-versi-pengusaha-muslim.html