Shalat Subuh, Kunci Kemenangan

Doktor bidang dakwah dan Tsaqofah Islamiyah Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Dr ‘Imad Ali Abdus-Sami Husain dalam bukunya Keajaiban Shalat Subuh mengungkapkan, shalat-shalat yang ada, secara umum memiliki banyak peran dalam mendatangkan kemenangan atas musuh.

”Dulu, Rasulullah SAW mengumandangkan seruan jihad kepada umat Islam setelah dilaksanakannya shalat,” ungkap Dr ‘Imad Ali Abdus-Sami Husain menerangkan.

Menurut dia, Rasulullah SAW memberangkatkan pasukan Islam dari masjid dan menyerahkan bendera juga di masjid. ”Maka, tidak ada seorang pun yang tidak ikut dalam shalat berjamaah,” ungkap Imad.

Ia lalu mengutip hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari, ”Apabila Rasulullah SAW hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga waktu tiba shalat Subuh. Jika beliau tidak memerangi di pagi hari, beliau tunggu hingga matahari tergelincir dari tengah-tengah.’

Dalam hadis lain yang diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari, An-Nu’man bin Maqrin ra berkata, ”Aku ikut serta dalam perang bersama Rasulullah SAW. Biasanya, kalau beliau tidak memulai perang di pagi hari, beliau menunggu sampai jiwa-jiwa siap dan menunggu waktu shalat tiba.

Di antara kemengan yang paling populer yang ada kaitannya dengan shalat subuh, ungkap Dr Imad, adalah kemenangan atas kaum Yahudi pada Perang Khaibar.

Lantas, kenapa Rasulullah selalu memberangkatkan pasukan perangnya usai shalat Subuh? Menurut Dr Imad Ali Abdus-Sami Husain, karena Rasulullah SAW yakin waktu shalat adalah saat kemungkinan besar doa akan dikabulkan.

 

sumber: Republika Online (Foto: Hidayatulah.com)

Mencetak Generasi Mujahid Subuh

Komunitas kebaikan yang aktif di sosial media semakin banyak bermunculan. Mereka yang fokus terhadap salah satu amalan ini memanfaatkan facebook, twitter dan whatsapp untuk merekrut anggota baru.

Menjamurnya komunitas kebaikan seperti Komunitas Pejuang Subuh, Tahajud Berantai, Puasa Daud, Odoj, Sedekah Harian dan banyak lagi komunitas lainnya yang juga menggunakan sosial media sebagai basis komunikasinya antara sesama anggota.

Misalnya latar belakang berdirinya Pejuang Subuh (PS) berawal dari cita-cita Rivani (Iman), Emanuel Hadi (Didot) dan Arisakti Prihatwono (Rico) yang ingin ramainya shalat subuh seramai shalat Jumat.

“Dimulainya tahun 2012 di medio Ramadhan, tepatnya di 2 Agustus 2012 tweet pertama dimuculkan,” kata Arisakti Prihatwono, salah satu founder PS saat dihubungi Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Arisakti Prihatwono alias Rico meceritakan, ketika itu rekannya bernama Emanuel Hadi alias Didot heran kenapa pada waktu shalat subuh masjid kebanyakan para orang tua yang berada di masjid, bukan malah sebaliknya anak muda yang memenuhi barisan shalat ketika waktu subuh.

 

Gebrakan Awal 40 Hari

Untuk memulainya, Didot dibantu Iman (Rivani) dan juga Rico untuk menjalankan shalat subuh secara teratur. Definisi shalat teratur itu 40 hari tanpa putus shalat Subuh berjamaah di masjid.

“Akhirnya kita bersama-sama untuk bangunin orang lewat sosial media,” ujar Arisakti.

Pertamanya yang menyarankan pejuang subuh aktif di media sosial adalah Felix Siauw. Untuk itu mereka bertiga berbagi tugas untuk mengaktifkan media sosial masing-masing. Dari beberapa media sosial hanya twitter yang memiliki respon positif terhadap pejuang subuh.

“Tidak disangka ternyata twitter cukup besar antusiasmenya,” katanya.

Setelah beberapa bulan berjalan, tepatnya di bulan Desember 2012 tanggal 24-25 pas malam Natal komunitas Pejuang Subuh memutuskan untuk mengadakan pertemuan pertama untuk sesama angggotanya. Pertemuan itu dinamakan malam bina iman dan taqwa (Mabid) yang sekaligus mengajak followers untuk shalat subuh berjamaah selama 40 hari tanpa putus.

Pejuang subuh dan mujahid subuh memiliki visi dan misi. Pejuang Subuh yang merupakan sebuah komunitas visinya adalah shalat subuh seramai shalat Jumat, sementara visi Mujahid Subuh secara personal adalah istiqomah sampai khusunul khotimah.

 

Generasi Mujahid Subuh

Untuk melahirkan itu semua, kata dia, ada beberapa misi yang harus dijalankan. Pertama membangunkan mujahid subuh, mencetak mujahid subuh dan mempertahankan mujahid subuh.

“Agar sama-sama untuk berdakwah,” kata Arisakti.

Shalat 40 hari berjamaah di masjid juga merupakan persyaratan bagi ikhwan yang ingin diangkat menjadi mujahid subuh dan untuk pejuang akhwat cukup shalat subuh selama 30 hari tanpa putus di rumah.

Rico yang juga berprofesi sebagai pengacara ini menyampaikan proses membangun sesama anggota dan keluarga untuk berjamaah shalat subuh merupakan dakwah yang mesti dijalankan setiap anggotanya.

“Terutama menjaga shalat subuh dari mujahid-mujahid sebelumnya, sehingga regenerasi tetap terjaga,” katanya.

Ada tiga cara yang sudah ditetapkan di Pejuang Subuh untuk mempertahankan mujahid subuh. Yaitu dengan Belajar, Bekerja dan Berdakwah. Dalam hal belajar, Pejuang Subuh memiliki cita-cita kalau para mujahidnya dapat meraih gelar dokter dan profesor.

Sementara dalam hal bekerja, Pejuang Subuh berharap para mujahidnya tidak hanya sebagai pegawai yang biasa-biasa saja, akan tetapi mujahid subuh bisa menjadi pengambil keputusan dan kebijakan di perusahan swasta maupun pemerintah seperti di legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Dalam hal berdakwah minimal para mujahid bisa membangun anggota, keluarga dan sahabat dekatnya. Sehingga cita-cita mendapat istiqomah dan khusnul khatimah bisa tercapai.

 

sumber: Republika Online

‘Subuh, Shalat yang Paling Susah Dikerjakan’

Sholat Subuh kerap dinilai menjadi kewajiban Muslim yang rentan ditinggalkan karena interval waktunya yang terbatas hingga fajar terbit.

“Shalat Subuh, shalat yang  paling susah dikerjakan. Dari 10 orang yang disurvei, mungkin hanya tiga sampai empat orang yang shalat Subuh tepat waktu,” kata Koordinator Perempuan Gerakan Pejuang Subuh Vita Ismail, Jumat (20/2).

Ia  mengatakan, Gerakan Pejuang subuh berangkat dari keprihatinan para pendiri gerakan ini sebab banyak orang yang susah melakukan shalat Subuh.

Alasan terlambat shalat Subuh antara lain, kecapekan kerja, kebablasan tidur atau bekerja shift malam. Namun, Vita menilai, seharusnya alasan seperti ini bisa diminimalisir sebab semua umat Islam tahu kalau shalat Subuh itu wajib dikerjakan.

Diharapkan dengan gerakan ini, ujar Vita, jumlah laki-laki yang mau shalat Subuh berjamaah semakin meningkat sehingga jumlah jamaahnya seperti shalat Jumat.

 

sumber: Republika Online

Dahsyatnya Shalat Subuh

Oleh Harinya Aburijal

Sahabat yang semoga dirahmati Allah Swt, ada seorang bapak telah mendapat surat peringatan dari kantornya karena selalu telat datang ke kantor. Maka untuk menghindari surat peringatan yang berikutnya, ia selalu berusaha bangun pagi agar tidak telat lagi. Lihatlah betapa bapak ini begitu taat dan takut kalau dia datang kesiangan ke kantor karena aturan manusia.

Sekarang pernakah kita berpikir berapa kali kita sering telat bangun pagi untuk shalat subuh berjamaah? Dan pernahkah kita merasa takut akan surat peringatan dan sanksi dari Allah Swt, sebagaimana bapak yang di atas begitu takut terkena sanksi dari atasannya.

Rasulullah saw pernah bersabda, sesungguhnya Shalat Subuh dan dan Sholat Isya’ secara berjamaah di masjid sangat sulit dikerjakan oleh orang-orang yang munafik. Maukah sanksi dan gelar ini melekat pada diri kita? Tentu tidak. Maka marilah kita bangun pagi untuk melaksanakan perintah Allah. Sebagaimana bapak tersebut tidak mau kesiangan karena perintah atasannya.

Allah Swt akan mengubah apa yang terjadi di muka bumi ini dari kegelapan menjadi keadilan, dari kerusakan menuju kebaikan. Semua itu terjadi pada waktu yang mulia, ialah waktu Subuh.

Berhati-hatilah, jangan sampai tertidur pada saat yang mulia ini. Allah Swt akan memberikan jaminan kepada orang yang menjaga salat Subuhnya, yaitu terbebas dari siksa neraka jahanam.

Diriwayatkan dari Ammarah bin Ruwainah ra, ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Tidak akan masuk neraka, orang yang salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam matahari’.” (HR Muslim).

Shalat Subuh merupakan hadiah dari Allah Swt. Hadiah ini tidak diberikan, kecuali kepada orang-orang yang taat lagi bertobat. Hati yang diisi dengan cinta kemaksiatan, bagaimana mungkin akan bangun untuk shalat Shubuh

Orang munafik tidak mengetahui kebaikan yang terkandung dalam shalat Subuh berjamaah di masjid. Sekiranya mereka mengetahui kebaikan yang ada di dalamnya, niscaya mereka akan pergi ke masjid, bagaimanapun kondisinya, seperti sabda Rasulullah saw, ” Maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak.”

 

sumber: Republika Online

Manfaat Luar Biasa dari Shalat Subuh

JIKA kita amati, ada satu hal yang berbeda dari shalat subuh dibandingkan shalat lima waktu lainnya. Kalimat yang terdengar dari suara adzan sedikit berbeda dengan adzan pada shalat yang lain. Kalimat “ash shalatu khairun minan naum”, menjadi titik perbedaannya. Arti dari kalimat itu adalah “shalat itu lebih baik dari pada tidur”. Mengapa kalimat itu hanya muncul pada adzan subuh dan tidak pada adzan lainnya?

Memang banyak sekali hikmah yang bisa diambil dari shalat subuh ini. Mulai dari peluang rezeki yang besar hingga manfaat terhindar dari kemacetan terutama di kota-kota besar. Ternyata bukan itu saja arti manfaat yang Allah berikan. Shalat subuh juga mempunyai manfaat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular.

Di dalam tubuh manusia ada kekuatan yang terus bekerja tanpa kita komando. Yaitu kekuatan yang mengatur gerak usus kita sehingga bisa dikeluarkan menjadi feses setelah menyerap zat-zat bermanfaat untuk tubuh. Kekuatan syaraf otonom mempunyai 2 fungsi yang bekerja secara antagonis, biasa kita sebut sebagai syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis.

Manusia mempunyai irama tubuh yang biasa disebut irama sirkadian, yaitu keadaan tubuh dimana mulai pukul tiga dini hari, terjadi peningkatan adrenalin. Akibatnya tekanan darah pun meningkat. Biasanya adrenalin kita bekerja saat kita beraktifitas atau dalam keadaan stress. Selain itu terjadi pula penyempitan pembuluh darah otak yang menyebabkan supply oksigen ke otak berkurang, sehingga kita merasa sulit untuk bangun di pagi hari dan cenderung mengantuk. Peningkatan adrenalin juga mengaktivasi sistem pembekuan darah dimana sel-sel trombosit berangkulan membentuk suatu trombus. Trombus inilah yang menyebabkan gangguan kardiovaskuler pada manusia. Semuanya adalah kerjaan saraf simpatis. Lalu apa hubungannya dengan shalat subuh?

Menurut hasil penelitian, zat yang bernama NO (Nitrit Oksida), diproduksi terus menerus selama istirahat termasuk ketika manusia tidur. Zat ini juga mencegah terbentuknya trombus dengan menghambat agregasi/penempelan trombosit.

Aktivitas bangun pagi untuk shalat subuh, apa lagi dengan berjalan ke mesjid untuk berjamaah dapat meningkatkan kadar Nitrit Oksida dalam pembuluh darah. Sehingga penyaluran oksigen ke otak juga bertambah akibat melebarnya pembuluh darah otak , lalu trombosit dicegah untuk saling menempel sehingga pembuluh darah tidak bertambah sempit. Gerakan rukuk dalam shalat meningkatkan tonus syaraf parasimpatis yang melawan efek dari syaraf simpatis seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Subhanallah, dengan menjalankan shalat subuh apa lagi dengan berjalan ke masjid, kita dapat mencegah proses gangguan pada sistem kardiovaskular kita

 

sumber: Islam Pos

Rejeki Selalu Seret? Amalkan 4 Hal Ini di Pagi Hari

Dalam agama islam, segala perbuatan yang dilakukan untuk meraih pahala bisa dikatakan sebuah ibadah. Tentunya perbuatan tersebut haruslah berlandaskan niat yang ikhlas dan juga ada contohnya dari Rasulullah SAW.

Ada banyak amal ibadah yang mempunyai keistimewaan, bahkan bisa mengundang datangnya rezeki. Sebagian amal-amal itu bisa saja dilaksanakan di berbagai waktu, ada pula yang hanya bisa dilaksanakan di pagi hari. Apa saja? Berikut ini adalah empat amalan pagi pengundang rezeki.

1. Melaksanakan Sholat Tahajud

Amalan pertama yang bisa dilakukan untuk mengundang rezeki adalah dengan melaksanakan shalat tahajud. Shalat tahajud bisa dilakukan saat tengah malam ataupun seperti malam yang terakhir. Namun waktu yang paling utama adalah dengan melakukan shalat tahajud pada sepertiga malam yang terakhir dan shalat tersebut menjadi sarana untuk bisa bangun tidur lebih awal.

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda “Ketika kalian tidur, setan membuat tiga ikatan di tengkuk kalian. Di setiap ikatan setan akan mengatakan ‘malam masih panjang, tidurlah !’ Jika ia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan, kemudian jika ia berwudhu, lepas lagi ikatan berikutnya. Selanjutnya jika ia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan yang terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, jiwanya jadi kotor dan malas”(HR Bukhari)

Makna dari hadist tersebut adalah dengan kata lain bahwa jika kita bangun dan melaksanakan shalat tahajud, maka akan berpengaruh pada peningkatan motivasi kerja.

2. Doa Di Pagi Hari

Selain dari melaksanakan shalat tahajud, waktu di sepertiga malam yang terakhir bisa digunakan untuk berdoa kepada Allah SWT pemilik rezeki. Doa yang dipanjatkan pada sepertiga malam merupakan salah satu waktu mustajab yang akan lebih didengar oleh Allah SWT.

Jadikanlah doa dan shalat tahajud sebagai suatu paket lengkap dimana diawal bangun melaksanakan shalat dan diakhirnya memanjatkan doa. Berdoalah yang baik dan berharap kepada Allah semata seperti meminta ampunan, memohon kebaikan akhirat dan kebaikan dunia seperti meminta rezeki.

Rasulullah SAW bersabda “Rabb kita Tabaraka Wa Taala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata ‘Siapa yang berdoa kepadaKu, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta kepadaKu, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun kepadaKu, pasti akan aku ampuni’” (HR Bukhari dan Muslim)

3. Sedekah Pagi Hari

Sudah banyak yang mengetahui bahwa bersedekah memiliki banyak keutamaan terutama jika dilakukan dengan penuh keikhlasan. Sedekah sebenarnya bisa dilakukan dalam waktu apapun, namun akan lebih baik jika dilakukan pada pagi hari. Ini karena setiap malaikat akan mendoakan orang yang bersedekah pada pagi hari kebaikan dan orang mendoakan orang yang pelit pada keburukan.

“Tidaklah berlalu pagi di setiap hari kecuali ada dua malaikat yang turun dan berdoa “Ya Allah berikanlah ganti pada yang berinfaq” Sedangkan malaikat yang satunya berdoa “Ya Allah berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan berinfaq” (HR Bukhari dan Muslim)

Doa manusia kadang kala terhalang oleh banyaknya dosa yang ada dalam diri. Namun bagaimana apabila malaikat yang mendoakan kita? Sudah diketahui bahwa malaikat merupakan makhluk yang Allah ciptakan tanpa pernah memiliki dosa dan bermaksiat kepada Allah. Dengan demikian besar kemungkinan bahwa doa yang mereka panjatkan akan dikabul oleh Allah. Oleh karena itu cobalah lakukan bersedekah pada pagi hari agar rezeki yang diharapkan dapat dengan cepat menghampiri.

Amalan yang satu ini sudah dicontohkan pula oleh para sahabat Rasulullah, terutama Abu Bakar Ash Shidiq. Rasul pernah bertanya tentang siapa yang telah mengerjakan shalat tahajud dan bersedekah pada pagi hari. Abu Bakar pun terus mengacungkan tangan sebagai bukti bahwa ia melakukan semua amalan tersebut.

4. Melaksanakan Shalat Dhuha

Amalan yang bisa dilakukan oleh kaum muslimin yang terakhir adalah melaksanakan shalat dhuha. Waktu untuk melaksanakan shalat tersebut adalah sejak matahari setinggi tombak hingga menjelang matahari ke atas kepala atau sebelum sekitar 15 menit sebelum waktu dzuhur.

Shalat ini pun bisa dilakukan dengan dua rakaat hingga delapan rakaat. Bahkan sebagian keterangan menyebutkan hingga 12 rakaat. Apa istimewanya shalat dhuha tersebut? Sebuah hadist Rasulullah SAW memberitahukan bahwa dengan kita melakukan shalat dhuha dua rakaat, maka setara dengan bersedekah 360 kali yang merupakan hak dari persendian yang kita miliki. Sedangkan apabila kita melaksanakan shalat dhuha empat rakaat maka Allah akan menjamin atas rezeki kita.

“Di dalam tubuh manusia terdapat 360 sendi yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya” Para sahabat bertanya “Siapa yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab “Engkau membersihkan dahak yang ada dalam Masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu) maka dua rakaat dhuha sudah mencukupimu (HR Abu Dawud)

Allah Azza Wa Jalla berfirman “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu (HR Ahmad)

Demikianlah empat amalan di pagi hari yang bisa mengundang rezeki. Sebenarnya tak hanya empat amalan itu saja yang bisa dilakukan, namun tentunya ada juga amalan pengundang rezeki lainnya yang bisa dilakukan kapan saja.

Sebagai muslim yang taat, kita diperintahkan untuk melakukan itu semua, selain untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup, amalan tersebut juga telah disarankan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

 

sumber: Kabar Makkah

Harut dan Marut Nasihati Manusia

Dalam versi lain dari Ibnu Jarir dari Rabi disebutkan kisah bahwa para malaikat mengutuk manusia karena berbuat kerusakan. Manusia berbuat zalim, meminum khamar, dan berzina.

Lalu Allah SWT mengutus dua malaikat Harut dan Marut turun ke bumi untuk menasihati manusia. Setelah sekian lama di dunia, mereka tertarik kepada perempuan cantik bernama Zahrah.

Namun, Zahrah yang seorang penyembah patung mengajukan syarat. Sebagai syarat mendekati Zahrah, keduanya diminta memilih menyembang patung, membunuh, atau meminum khamar.

(Baca: Benarkah Harut dan Marut Malaikat)

Keduanya sepakat memilih meminum khamar karena merasa dosanya paling kecil di antara syarat yang lain. Dalam keadaan mabuk, mereka berzina dengan perempuan tersebut. Ketika ada seseorang yang lewat, mereka lantas membunuh orang tersebut karena ketakutan.

Kisah selanjutnya, mereka bertobat kepada Allah SWT dan diberi pilihan siksa di dunia atau di akhirat. Seperti versi yang lain, mereka memilih siksa di akhirat.

Namun, dua versi dari kisah di atas dibantah oleh Ibnu Katsir. Menurut dia, kisah-kisah dari beberapa versi tentang Harut dan Marut adalah kisah Israiliyah yang diragukan kebenarannya.

Para mufasir dari generasi khalaf juga berpendapat kisah-kisah tersebut tidak masuk akal. Di antara mufasir yang berpendapat seperti itu adalah al-Qasimi, al-Maragi, Muhammad Abduh, dan Hamka.

(Baca Juga: Siapakah Sosok Harut dan Marut)

Al-Qasimi dalam Mahasin at-Ta’wil berpendapat Harut dan Marut bukanlah malaikat. Mereka adalah dua orang yang berpura-pura saleh lalu mengajarkan sihir. Karena sihirnya, mereka dianggap malaikat oleh masyarakat. Sementara, al-Maragi dalam Tafsir al-Maragi berpendapat, Harut dan Marut adalah manusia yang memiliki sifat-sifat mulia sehingga diserupakan dengan malaikat.

Kisah-kisah tentang malaikat yang turun ke bumi, utamanya di daerah Babilonia, menurut Abdullah Yusuf Ali juga dipercaya dalam teologi Yahudi dan Kristen.

 

sumber: Republika Online

Benarkah Harut dan Marut itu Malaikat?

Dalam Alquran di surah al-Baqarah ayat 102 disebutkan sosok Harut dan Marut. Namun, sejatinya para ulama berbeda pendapat tentang siapakah sosok Harut dan Marut ini.

Salah satu versi itu diceritakan bahwa suatu kali para malaikat berkata, “Ya Tuhan, betapa sabarnya Engkau menghadapi dosa dan kesalahan manusia.” Lalu Allah menjawab, “Aku memberikan cobaan kepada mereka dan aku bebaskan kalian dari cobaan.”

Malaikat lantas menimpali, “Sekiranya kami berada di tempat manusia, kami tidak akan berbuat maksiat kepada-Mu.” Kemudian Allah menyuruh para malaikat untuk menunjuk dua malaikat agar turun ke bumi.

Dua malaikat yang ditunjuk itu bernama Harut dan Marut. Mereka turun ke bumi dan diberikan hawa nafsu. Kemudian mereka bertemu dengan wanita yang sangat cantik bernama Zahrah.

Keduanya sangat menyukai Zahrah yang cantik jelita itu. Kemudian mereka mendatangi Zahrah untuk melakukan percintaan. Zahrah pun mengajukan sebuah syarat, yakni mereka mengajarinya bacaan agar bisa naik turun dari langit ke bumi.

Kedua malaikat itu menolak syarat tersebut. Namun, karena dorongan kecantikan Zahrah dan hawa nafsu yang diberikan kepada mereka, akhirnya mereka luluh dan melakukan percintaan dengan Zahrah.

Lalu Allah SWT menghukum keduanya dengan memotong kedua sayapnya. Allah SWT lantas memberikan pilihan kepada mereka, mereka ingin dikembalikan ke keadaan semula tetapi akan mendapat azab pada saat kiamat atau disiksa di dunia kemudian akan dikembalikan ke keadaan semula di akhirat.

Lalu mereka memilih siksa di dunia karena siksa di dunia akan cepat berakhir. Allah SWT pun lantas menyuruh mereka datang ke Babilonia dan dihukum masuk ke dalam sumur dalam posisi telungkup hingga hari kiamat tiba.

Sumber: Pusat Data Republika

Siapakah Sosok Harut dan Marut?

Harut dan Marut, dua nama ini jelas tertera dalam Alquran di surah al-Baqarah ayat 102. Namun, sejatinya para ulama berbeda pendapat tentang siapakah sosok Harut dan Marut ini.

Allah SWT berfirman, “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seseorang pun sebelum mengatakan, ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir ….'” (QS al-Baqarah [2]: 102).

Dari hanya satu ayat Alquran di atas, para ulama dari golongan mufasir berbeda pendapat tentang sosok Harut dan Marut. Para ulama mufasir seperti as-Suyuti, Abu Su’ud al-Hanafi, dan Syekh Ismail Haqqi menegaskan bahwa Harut dan Marut adalah sosok malaikat. Sementara, mufasir lain berpendapat mereka bukanlah malaikat, melainkan hanya manusia biasa yang diserupakan seperti malaikat.

Ulama yang berpendapat Harut dan Marut adalah malaikat mengatakan bahwa keduanya adalah perwakilan malaikat yang diturunkan ke bumi. Asy-Suyuti dalam ad-Durr al-Mansur fi at-Tafsir bi al-Ma’sur mengisahkan beberapa versi tentang Harut dan Marut.

Sumber: Pusat Data Republika

Bisnis Properti Syariah, Tanpa Denda, Tanpa Asuransi

Menjalankan bisnis properti tanpa menerapkan denda dan tak memberi asuransi, apakah bisa berkembang? Apalagi dijalankan tanpa bersinggungan dengan bank. Bagaimana bisa? Apakah tak takut merugi?

Sejumlah pertanyaan tersebut dijawab oleh Rosyid Aziz, CEO Property Syariah dengan lugas. Ia memaparkan bisnis properti yang dia jalankan sama sekali tak bersinggungan dengan bank, tidak ada sistem denda, bahkan tidak ada asuransinya.

Lalu muncul di benak kita, bagaimana bila konsumen susah membayar cicilan karena tidak ada mekanisme denda? Selain itu, apakah dengan tanpa adanya asuransi pelanggan lebih memilih developer lain yang memberikan jaminan asuransi?

Menurut Rosyid, kekhawatiran tersebut tidak beralasan. Dia mengatakan, tanpa adanya denda, kebanyakan developer takut tertipu oleh konsumen nakal. Padahal menurut Rosyid meski sudah ada denda pun masih banyak developer yang tertipu oleh konsumen nakal tersebut.

Sedangkan denda itu, dia mengatakan, tidak ada dalam sepanjang sejarah kehidupan Islam mulai zaman Rasulullah saw. Karena itu, denda dia masukkan ke dalam golongan riba.

Lantas apa saja yang harus dilakukan? “Maka dari itu kita harus melakukan verifikasi konsumen dengan dua poin, yaitu mampu dan amanah,” tuturnya usai talkshow Studentpreneur dalam rangka IBF Goes to Campus di aula FEB UIKA Bogor, Kamis (26/11).

 

Rosyid kemudian menjelaskan cara agar dapat menentukan masing-masing konsumen tersebut dapat dikatakan mampu dan amanah. Dia mengatakan, konsumen yang mampu dapat dilihat dari penghasilannya. Dia bisa diminta mencantumkan slip gajinya jika dia karyawan. Jika konsumen seorang pengusaha, bisa diminta menyertakan laporan omzetnya.

Selain itu juga perlu untuk melihat rekening koran dari calon konsumen. Hal itu untuk benar-benar memastikan si konsumen tersebut mampu membayar cicilan atau tidak.

Terkait dengan ukuran amanah, Rosyid menegaskan bahwa setiap calon konsumen harus dilacak track record mereka dalam hal pembayaran cicilan. Sehingga seorang yang mampu sekalipun tidak akan diizinkan membeli propertinya jika memiliki track record buruk dalam hal itu.

Demikian pula dengan kemampuan finansial. Ustaz sekalipun jika memang dilihat tidak mampu membayar maka tidak diizinkan pula untuk membeli produk propertinya.

Selama menjalankan bisnisnya, Rosyid mengaku belum pernah mengalami pengalaman rugi. Yang ada, konsumen hanya meminta izin membayar terlambat dan meminta tenggat waktu. “Yang terpenting adalah adanya keridhaan, apa kendalanya sudah disampaikan kepada kami,” ujarnya.

Hal itu dia lakukan selain karena riba memang dilarang, tentunya ini mendakwahi juga untuk melakukan transaksi secara syariah. Rosyid mengatakan semua itu dapat dijalani karena kuat di awal edukasinya. “Kalau orang ditakut-takuti dengan denda malah ngemplang mereka,” katanya.

 

Dia mengatakan, bisnis properti syariah yang dijalankannya, intinya adalah melakukan verifikasi di awal. Dia menyebut, jika syariat menjadi solusi, insya Allah hikmahnya pasti akan mendatangkan maslahat.

Dengan begitu, prinsip Islam dikedepankan untuk mencapai manfaat, bukan dibalik karena akan berbahaya. “Karena kita akan cenderung mencari-cari pembenaran,” ujarnya.

Bagi Rosyid, sebagai ummat, dia berpendapat manusia tinggalsami’na wa ata’na.  Setelah itu, kita akan menerima banyak manfaat, seperti rezeki lancar dan banyak saudara.

Cara yang Rosyid lakukan tentu antimainstream bagi kebanyakan orang. Namun dia tidak ragu sedikitpun dengan cara yang dia jalankan. Dia kemudian mengutip salah satu hadis shahih dari Bukhari yang berbunyi, “Sesungguhnya Islam terlahir sebagai sesuatu yang asing dan ia akan kembali menjadi asing. Maka berbahagialah mereka yang asing, yang berpegang teguh pada agama, yang memperbaiki dan meluruskan sunahku yang telah dirusak oleh orang-orang sesudah aku (Muhammad saw).

 

sumber: Republika Online