KEWAJIBAN manusia itu hanyalah berusaha dan berdoa. Selebihnya adalah urusan Allah. Sebagaimana orang tua yang tak memperbolehkan anaknya pergi ke pantai yang keindahannya mengagumkannya, Allah pun kadang menghambat seorang hambaNya mendapatkan apa yang diinginkan hambanya itu.
Pertimbangan orang tua adalah takut anaknya tersesat, tenggelam atau lainnya. Sementara keputusan Allah adalah karena memang ada takdir lain yang lebih baik menurut Allah, walau tak terbaik menurut hambaNya.
Seringkali saya gagal mendapatkan apa yang saya inginkan. Seringpula Allah memberikan sesuatu yang lebih indah yang tak saya duga sebelumnya. Awalnya saya akan membeli tanah untuk pesantren di wilayah Sidoarjo. Allah gagalkan rencana itu. Saat itu saya kecewa. Lalu saya membeli tanah di Karah Agung Surabaya, lebih sempit namun lebih kota. Saya mencoba menerima dan bersyukur bahagia. Lalu mungkin salah satunya karena syukur itulah lalu Allah menetapkan pondok pesantren itu berdiri di tanah yang lebih strategis dan lebih nyaman.
Kecewa itu manusiawi, tapi jangan lama-lama. Selalulah berupaya menyangka positif apa yang terjadi kepada kita, insyaAllah akan lebih menentramkan dan membahagiakan. Tak mudah untuk selalu bersyukur dan optimis.
Namun ada tiga cara utama yang efektif untuk membentuk kepribadian seperti itu: berdzikirlah, kunjungi tempat orang-orang yang menderita seperti rumah sakit, kampung kumuh dan daerah tertinggal, serta selalulah bersama orang-orang yang optimis penuh syukur. Pada waktunya, hikmah akan terlihat. Pasanglah keyakinan bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Karenanya maka kita tak boleh menuhankan usaha dan pekerjaan kita.
Sudah membacakah kisah Imamatul Maisaroh? Seorang wanita TKW asli Gondanglegi Malang yang nasibnya dulunya malang sekali karena diperbudak dan disia-siakan. Saat ini, Ia menjadi orang dekat Obama, salah seorang penting di Gedung Putih Amerika. Ternyata, untuk menjadi mulia, dia harus terhina dan menderita terlebih dahulu. Berbaiksangkalah pada Allah dalam setiap tetesan takdirNya. Salam, AIM. [*]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2313161/kecewa-itu-manusiawi-tapi-jangan-lama-lama#sthash.qHq8Cc84.dpuf