Seburuk-buruk Kaum, Hanya Beribadah di Bulan Ramadhan Saja

BISYR AL HAFI, seorang ulama shalih suatu saat ditanya,”Ada kaum yang hanya beribadah di bulan Ramadhan saja.”

Bisyr pun menjawab,”Seburuk-buruk kaum adalah kaum yang tidak mengenal hak Allah, kecuali hanya di bulan  Ramadhan saja. Sesungguhnya seorang disbut shalih ketika ia beribadah dan bermujahadah selama setahun penuh.”

Asy Syibli pernah dintanya,”Mana yang paling utama, Rajab atau Sya’ban?” Maka ia pun menjawab,”Jadilah seorang Rabbani, bukan Sya’bani.”

Maknanya, handaklah seorang Muslim melakukan ibadah secara terus-menerus di setiap waktu. (Latha’if Al Ma’arif, hal. 396).

 

HIDAYATULLAH

Amalan Sunah yang Dijaga di Bulan Ramadan (4)

BERIKUT beberapa amalan sunah yang sebaiknya dijaga di bulan Ramadan:

g. Memperbanyak berdoa sepanjang hari berpuasa.

Dari Abu Hurairoh rodhiyallohu anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: Imam yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka dan doanya orang yang terdzholimi.” (HR. Tirmidzi 3598, Berkata Al Hafidz: hadits hasan).

h. Memperbanyak dzikir bebas sepanjang hari baik tasbih (Subhanalloh), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (Laailaaha illalloh), takbir (Allahu Akbar) dan hauqolah (Laa haula wala Quwwata illa billah).

Dari Abu Hurairoh rodhiyallohu anhu, Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam bersabda:

“Ambillah perisai kalian”. Kami bertanya: “Wahai Rasulullah, dari musuh yang telah datang?” Beliau berkata: “Bukan, tapi perisai kalian dari neraka, ucapkanlah: “Subhanalloh Walhamdulillah wa Laa ilaaha illalloh wallohu Akbar”, karena itu akan datang pada hari kiamat sebagai penyelamat, terdepan dan ucapan ini adalah al baqiyat as sholihat (yang tetap langgeng pahalanya)” (HR. al hakim 1928 dan dihasankan oleh Syaikh Albaniy dalam Shohih at Targhib wat tarhib 1567).

Inilah sebagian kecil dari amalan sunnah yang akan mudah dikerjakan apabila amalan wajib sudah dijaga dan baru akan mendapatkan ganjaran yang berlipat jika dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah dengan dilandasi keyaikan (aqidah) yang benar.

Wallohu Alam. [Al-Hujjah]

 

INILAH MOZAIK

Amalan Sunah yang Dijaga di Bulan Ramadan (3)

BERIKUT beberapa amalan sunah yang sebaiknya dijaga di bulan Ramadan:

d. Memperbanyak membaca al Quran di bulan romadhon dengan tadabbur (dipahami maknanya).

Dari Abdulloh bin Masud rodhiyallohu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya kebaikan. Satu kebaikan adalah sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. At Tirmidzi 3158, Shohih At Targhib 1416).

e. Berusaha untuk menghadiri majelis ilmu.

Dari Abu Umamah rodhiyallohu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang berangkat di waktu pagi, tidaklah ia bertujuan kecuali untuk mengajarkan kebaikan atau belajar kebaikan maka baginya pahala seperti pahala orang yang haji, sempurna hajinya.” (HR. At Thobroni 7346, Shohih At Targhib 86).

f. Sholat tarawih berjamaah di masjid.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya barangsiapa yang sholat bersama Imam sampai selesai maka dituliskan baginya seperti sholat semalam suntuk.” (Diriwayatkan oleh Ahlus Sunan dan Imam At Tirmidzi berkata: hasan shohih).

Konsekuensinya jika pulang sebelum sholat witir bersama Imam atau sholat witirnya di rumah maka keutamaan ini tidak dapat diraih.

 

INILAH MOZAIK

Amalan Sunah yang Dijaga di Bulan Ramadan (2)

DARI Abu Dzar rodhiyallohu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Di pagi hari semua persendian anak adam wajib bershodaqoh, semua tasbih adalah shodaqoh, semua tahmid adalah shodaqoh, semua tahlil adalah shodaqoh, semua takbir adalah shodaqoh dan menyuruh kepada yang baik serta mencegah dari kejelekan adalah shodaqoh dan mencukupi yang demikian itu dengan dua rokaat di waktu dhuha.” (HR. Muslim 720).

Maknanya sholat dhuha pahalanya seperti bersedekah 360 kali setiap hari sebagai wujud syukur atas persendian yang Allah berikan.

Dari Abu Umamah al bahiliy rodhiyallohu anhu bahwa Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang keluar rumahnya dalam keadaan sudah bersuci untuk sholat wajib maka pahalanya seperti haji yang lagi ihram dan barangsiapa yang keluar untuk mengerjakan tasbih dhuha yaitu sholat dhuha, tidak ada yang mendorong selain niat itu maka pahalanya seperti umroh” (HR. Abu dawud 558 dan dihasankan oleh Syaikh Albaniy dalam Shohih Abu Dawud 567).

 

INILAH MOZAIK

Amalan Ramadan, Ada yang Wajib dan Sunah (6)

DI bulan Ramadhan ada beberapa amalan yang disyariatkan, di antara amalan itu ada yang wajib dan ada yang sunat. Berikut amalan tersebut:

Menjauhi maksiat.

Seorang muslim harus menjauhi maksiat, apalagi di bulan Ramadhan seperti ghibah (gosip), namimah (mengadu domba), berdusta, memakai cincin emas bagi laki-laki, melihat hal-hal yang haram dilihat, mendengarkan musik, menyakiti kaum muslimin baik dengan lisan maupun dengan perbuatan, menggambar makhluk bernyawa, bersumpah dengan nama selain Allah, bertasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir, merokok, isbal (melabuhkan kain melewati mata kaki), riya, mencukur janggut, memakan riba, bekerja di bank-bank ribawi, mengasuransikan jiwa dan harta (asuransi konvensional), memberikan persaksian dusta, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang tidak mau meninggalkan kata-kata dusta dan beramal dengannya, maka Allah tidak lagi butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari)

Ia pun harus menjauhi mencaci-maki orang lain dan menjauhi maksiat lainnya baik yang berupa ucapan maupun perbuatan, melakukan penipuan (ghisy), durhaka kepada kedua orang tua, memutuskan tali silaturrahim, hasad (dengki), menyia-nyiakan shalat dan lainnya.

Dan bagi wanita haram melepas jilbab, bertabarruj (bersolek kepada yang bukan suaminya) dan memakai wewangian ketika keluar dari rumah.

 

INILAH MOZAIK

Amalan Ramadan, Ada yang Wajib dan Sunah (5)

DI bulan Ramadhan ada beberapa amalan yang disyariatkan, di antara amalan itu ada yang wajib dan ada yang sunat. Berikut amalan tersebut:

Mencari malam Lailatul Qadr

Hendaknya seorang yang beritikaf mencari malam lailatul qadr dalam Itikafnya di malam-malam yang ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan Meskipun mencari Lailatul qadr tidak harus beritikaf. Nabi shallallahu alaihi wa sallam sendiri mencari Lailatul Qadr dan memerintahkan para sahabat untuk mencarinya. Lailatul qadr tidak terjadi pada malam tertentu dalam setiap tahunnya, namun berubah-rubah, mungkin pada tahun ini malam ke 27, pada tahun depan malam ke 29 dsb, dan sangat diharapkan terjadi pada malam ke 27.

Mungkin hikmah mengapa malam Lailatul qadr disembunyikan oleh Allah Taala adalah agar diketahui siapa yang sungguh-sungguh beribadah dan siapa yang bermalas-malasan.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang melakukan shalat tarawih bertepatan dengan malam Lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa ketika mengetahui lailatul qadr adalah, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, maka maafkanlah aku.” (HR. Imam Ahmad dan Penyusun Kitab Sunan, kecuali Abu Dawud. Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”)

 

INILAH MOZAIK

Amalan Ramadan, Ada yang Wajib dan Sunah (4)

DI bulan Ramadhan ada beberapa amalan yang disyariatkan, di antara amalan itu ada yang wajib dan ada yang sunat. Berikut amalan tersebut:

Beritikaf

Setelah hari-hari biasanya kita sibuk terhadap urusan dunia, kita diminta hanya sebentar untuk menyibukkan diri dengan akhirat (fokus kepada akhirat), yaitu dengan beritikaf.

Itikaf artinya menetap di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Azza wa jalla. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa beritikaf sepuluh hari di bulan Ramadhan, namun pada tahun wafatnya Beliau, Beliau beritikaf selama dua puluh hari. (sebagaimana dalam riwayat Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah). Itikaf ini hukumnya sunat, dan menjadi wajib jika dinadzarkan oleh seseorang.

Itikaf lebih utama dilakukan di sepuluh terakhir bulan Ramadhan sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Waktunya dimulai dari setelah shalat Subuh hari pertama dan berakhir sampai matahari tenggelam akhir bulan Ramadhan.

Itikaf terlaksana dengan seseorang tinggal di masjid dengan niat beritikaf baik lama atau hanya sebentar, dan ia akan mendapatkan pahala selama berada di dalam masjid. Bagi yang beritikaf boleh memutuskan atau membatalkan itikafnya kapan saja ia mau, jika ia sudah keluar dari masjid lalu ia hendak beritikaf lagi, maka ia pasang niat lagi untuk beritikaf.

Itikaf tidak batal ketika seseorang keluar dari masjid karena terpaksa harus keluar (seperti ingin buang air, makan dan minum bila tidak ada yang mengantarkan makan untuknya, pergi berobat, mandi dsb). Itikaf menjadi batal jika seseorang keluar dari masjid tanpa suatu keperluan serta melakukan jima.

Aisyah radhiyallahu anha pernah berkata, “Sunnahnya bagi yang beritikaf adalah tidak menjenguk orang yang sakit, tidak menyentuh istri, memeluknya, tidak keluar kecuali jika diperlukan, dan itikaf hanya bisa dilakukan dalam keadaan puasa, juga tidak dilakukan kecuali di masjid jaami (masjid yang di situ ditegakkan shalat Jumat dan jamaah).”

Hendaknya orang yang beritikaf memanfaatkan waktunya yang ada dengan sebaik-baiknya, seperti memperbanyak dzikr (baik yang mutlak maupun yang muqayyad), membaca Al Quran, mengerjakan shalat-shalat sunnah dan amalan sunat lainnya serta memperbanyak tafakkur tentang keadaannya yang telah lalu, hari ini dan yang akan datang juga merenungi hakikat hidup di dunia. Ia pun hendaknya menghindari perbuatan yang sia-sia seperti banyak bercanda, ngobrol dsb.

 

INILAH MOZAIK

Amalan Ramadan, Ada yang Wajib dan Sunah (3)

DI bulan Ramadhan ada beberapa amalan yang disyariatkan, di antara amalan itu ada yang wajib dan ada yang sunat. Berikut amalan tersebut:

Memperbanyak membaca Al Quran

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Puasa dan Al Quran akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat, puasa akan berkata, “Ya Rabbi, aku mencegah dirinya untuk makan dan mencegah syahwatnya, maka berikanlah aku izin memberikan syafaat untuknya”, sedangkan Al Quran berkata, “Aku telah mencegahnya tidur di malam hari, maka berikanlah aku izin memberikan syafaat untuknya”, maka keduanya pun diizinkan memberi syafaat.” (HR.Ahmad dan Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami 3882)

Duduk berdiam di masjid setelah shalat Shubuh sampai terbit matahari

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa shalat Subuh berjamaah, lalu duduk berdzikr mengingat Allah sampai matahari terbit. Setelah itu ia shalat dua rakat (shalat Isyraq), maka ia akan mendapatkan pahala seperti satu kali hajji dan umrah secara sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani)

Shalat Isyraq dikerjakan pada waktu dhuha di bagian awalnya ketika matahari terbit setinggi satu tombak (jarak antara terbit matahari/syuruq dengan setinggi satu tombak kira-kira jam).

 

INILAH MOZAIK

Amalan Ramadan, Ada yang Wajib dan Sunah (2)

DI bulan Ramadhan ada beberapa amalan yang disyariatkan, di antara amalan itu ada yang wajib dan ada yang sunat. Berikut amalan tersebut:

Berumrah

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Berumrah di bulan Ramadhan sama seperti hajji.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memperbanyak membaca Al Quran, berdzikr dan berdoa

Siang dan malam bulan Ramadhan adalah saat-saat utama beramal shalih, maka manfaatkanlah dengan banyak membaca Al Quran, berdzikr dan berdoa.

Bersedekah

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan Beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan, bahkan melebihi angin yang berhembus. Hal ini menunjukkan bahwa sepatutnya kita lebih sungguh-sungguh lagi beribadah dan beramal saleh khususnya di waktu-waktu yang penuh keberkahan seperti di bulan Ramadhan. Termasuk bersedekah di bulan Ramadhan adalah memberikan makanan untuk berbuka orang yang berpuasa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Barang siapa memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala orang yang berpuasa itu tanpa dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad, Nasai dan dishahihkan oleh Al Albani)

 

INILAH MOAZAIK

Amalan Ramadan, Ada yang Wajib dan Sunah (1)

DI bulan Ramadhan ada beberapa amalan yang disyariatkan, di antara amalan itu ada yang wajib dan ada yang sunat. Berikut amalan tersebut:

Berpuasa,

Dalam hadits Qudsiy Allah berfirman: “Semua amal anak Adam untuknya selain puasa, puasa itu untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan keutamaan puasa di banding amalan yang lain dan besarnya pahala yang akan Allah berikan kepada orang yang berpuasa, karena Dia yang akan membalasnya.

Shalat Tarawih

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)

Lebih utama lagi jika dilakukan berjamaah bersama imam hingga selesai, karena akan dicatat untuknya pahala melakukan shalat semalaman suntuk.

INILAH MOZAIK