3 Alasan Tawakal kepada Allah Jadi Kunci Membuka Rezeki

3 Alasan Tawakal kepada Allah Jadi Kunci Membuka Rezeki

Tawakal berarti kesungguhan hati dalam bergantung secara penuh kepada Allah SWT.

Seorang Muslim yang beriman tidak perlu khawatir dengan perkara-perkara dunia, seperti rezeki. Mereka sepenuhnya telah menyerahkan urusan dunia mereka kepada Allah SWT yang telah menciptakan dunia itu sendiri.

Sebagaimana disebutkan Imam Ghazali dałam kitabnya Minhajul Abidin, “Sebenarnya rezeki itu menjadi cukup dengan tawakal. Engkau dianjurkan bertawakal kepada Allah pada sumber-sumber rezeki dan semua kebutuhan dunia.”

Menurut Imam Ghazali, tawakal berarti kesungguhan hati dalam bergantung secara penuh kepada Allah SWT untuk mendapatkan kebaikan dan menjauhkan diri dari kemudharatan duniawi dan ukhrawi.

Hal senada dikatakan Syaikh Ibnu Utsaimin, tawakal adalah menyandarkan permasalahan kepada Allah dalam mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa yang tidak disenangi disertai percaya penuh kepada Allah dan menempuh sebab (upaya dan aktivitas yang dilakukan untuk meraih tujuan, seperti berobat agar sembuh, bekerja agar dapat rezeki dan sejenisnya yang diizinkan syariat).

Dengan kata lain, tawakal harus memenuhi dua syarat. Pertama, menyandarkan segala urusan kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Kedua, berusaha sebaik-baiknya dengan tidak melanggar syariat.

Jika sudah demikian, maka pintu rezeki akan terbuka dengan sendirinya. Karena salah satu kunci membuka pintu rezeki adalah dengan tawakal kepada Allah SWT dan tidak berburuk sangka.

Berikut ini tiga alasan sebab tawakal menjadi kunci pembuka pintu rezeki.

Alasan Tawakal Menjadi Kunci Pembuka Rezeki

1 Allah menjamin rezeki setiap makhluknya

عَنْ عُمرَ بن الخطَّابِ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ : لَو أَنَّكُمْ تَوكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرزُقُ الطَّيرَ ، تَغدُو خِماصاً ، وتَروحُ بِطَاناً

Dari Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi di waktu pagi dalam keadaan lapar dan kembali di waktu sore dalam keadaan kenyang.”

2. Rezeki yang tidak disangka

Dengan bertawakal, Allah akan mendatangkan rezeki kepada hamba-Nya dari arah yang tidak pernah disangka-sangka.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Artinya: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq ayat 2-3)

3. Dengan bertawakal hati akan tenang dan rezeki akan datang

Surat At Talaq ayat 2-3 disebut juga ayat seribu dinar. Nabi Muhammad membacakan ayat ini kepada Abu Dzar.

  يَا أَبَا ذَرٍّ، لَوْ أَنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَخَذُوا بِهَا كَفَتْهُمْ”. وَقَالَ: فَجَعَلَ يَتْلُوهَا ويُرددها عَلَيَّ حَتَّى نَعَست،

Artinya: “Hai Abu Dzar, “Seandainya semua manusia mengamalkan ayat ini yakni Surat At-Talaq ayat 2-3, niscaya mereka akan diberi kecukupan. Abu Dzar melanjutkan, bahwa lalu Rasulullah membaca ayat ini berulang-ulang kepadanya hingga ia merasa mengantuk.”

Maksudnya, seandainya kaum muslimin merealisasikan taqwa dan tawakal dengan benar, urusan dunia dan agama mereka akan tercukupi. (Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:497)

ISLAMDIGEST