Bacaan Dua Kalimat Syahadat dan Keutamaannya

Syahadat berasal dari bahasa Arab syahida yang memiliki arti “ia telah menyaksikan”. Syahadat menduduki posisi penting dalam Islam. Begitu pentingnya syahadat, hingga kalimat kesaksian ini dijadikan rukun Islam yang pertama.Rasulullah SAW bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Bacaan Dua Kalimat Syahadat

Seperti yang termaktub dalam Hadis tersebut, syahadat tersusun atas dua kalimat kesaksian yang berbunyi sebagai berikut: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِAsyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullahArtinya:”Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.Dengan mengucapkan kalimat syahadat yang pertama, seseorang telah berikrar bahwa ia akan mengabdi sepenuh hati hanya kepada Allah SWT. Sedangkan kalimat syahadat yang kedua menjadi pernyataan seorang muslim bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan utusan Allah yang patut dijadikan teladan dalam kehidupan.

Keutamaan Kalimat Syahadat

Dua kalimat syahadat menjadi syarat mutlak untuk memeluk agama Islam. Selain dibaca saat seseorang hendak masuk Islam, syahadat juga dibaca ketika azan dan sholat. Kalimat syahadat ternyata juga memiliki keutamaan yang luar biasa, yakni sebagai kunci surga. Nabi Muhammad SAW bersabda:”Barang siapa mengucapkan: ‘Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah SWT semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan bersaksi bahwa Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya dan bersaksi pula bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya’, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim).


KUMPARAN