Doa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam

Doa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam

Doa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam disebutkan di dalam Al-Qur’an,

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Dia berkata, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS Shad: 35)

Doa tersebut dikabulkan oleh Allah ‘Azza Wajalla dengan diberinya Nabi Sulaiman ‘alaihissalam berupa penguasaan terhadap bangsa jin dengan izin Allah. Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu mengatakan,

فاستجاب الله له وغفر له، ورد عليه ملكه، وزاده ملكا لم يحصل لأحد من بعده، وهو تسخير الشياطين له، يبنون ما يريد، ويغوصون له في البحر، يستخرجون الدر والحلي، ومن عصاه منهم قرنه في الأصفاد وأوثقه

Maka, Allah kabulkan doanya dan ampuni dosanya, serta kembalikan kekuasaan kepadanya, bahkan menambahnya dengan hal yang tidak seorang pun setelah beliau mampu. Yakni mengendalikan jin, memerintah mereka untuk membangun kerajaan, menyelam untuknya ke dalam samudera untuk mencari mutiara, dan siapa pun dari mereka yang ingkar akan dipenjara.” (Tafsir As-Sa’diy, hal. 712)

Namun, bolehkah kita berdoa dengan doa beliau? Para ulama menyebutkan bahwa berdoa dengan doa beliau termasuk bentuk berlebih-lebihan dan melampaui batas. Allah ‘Azza Wajalla berfirman,

اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raaf: 55)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

إنَّه سيَكونُ في هذه الأُمَّةِ قومٌ يَعتَدونَ في الطُّهورِ والدُّعاءِ

Akan datang kelompok yang begitu berlebih-lebihan dalam bersuci dan berdoa.” (HR. Abu Dawud dan dinilai hasan oleh para ulama)

Bentuk berlebih-lebihan dalam berdoa adalah ketika seseorang meminta sesuatu jauh di luar batas kebutuhannya dan hampir tidak mungkin ia bisa dapatkan secara syar’i seperti dikhususkannya doa tersebut hanya untuk sebagian manusia dan bukan untuk dirinya. Seperti doa yang Allah Ta’ala khususkan untuk Nabi Sulaiman ‘alaihissalam dalam ayat tersebut.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda ketika beliau dikisahkan menangkap dan melaknat setan,

ولولا دعوة أخينا سليمان لأصبح موثقًا يلعب به ولدان أهل المدينة

Kalaulah bukan karena doa saudaraku, Sulaiman ‘alaihissalam, niscaya aku akan ikat setan ini sehingga jadi mainan anak-anak Madinah.” (HR. Muslim no. 542)

Al-Qurthubi rahimahullahu menjelaskan hadis tersebut dengan mengatakan,

يدل على أن مُلْكَ الجن والتصرُّفَ فيهم بالقهر مما خصّ به سليمان

Hadis ini menunjukkan bahwa pengendalian terhadap jin dan menundukkannya adalah dikhususkan untuk Nabi Sulaiman ‘alaihissalam.”

Wallahul muwaffiq.

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/83099-doa-nabi-sulaiman-alaihissalam.html