Doa Spesial Rasulullah SAW dalam Ayat Terakhir Al Baqarah

Surat Al Baqarah ayat 268 merupakan doa spesial Rasulullah SAW

Surat Al Baqarah ayat 268 mengabadikan doa orang beriman dengan adab yang baik. 

Doa ini ma’tsur ini baik dipanjatkan seorang hamba agar diampuni, dimaafkan, dan tetap diberikan kasih sayang oleh Allah SWT. Kalimat lengkap versi Arab dari ayat terakhir surat Al Baqarah itu adalah. 

رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ Rabbana wala tuhammilna ma la thaqata lana bih, wa’fu’anna waghfirlana warhamna, anta maulana fanshurna ‘alal qaumil kafirin. 

Dan artinya berdasarkan tarjamah tafsiriyah adalah “Yahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan perintah dan larangan kepada kami yang kami tidak sanggup memikulnya. Maafkanlah kami atas kelemahan kami. Ampunilah kami atas dosa-dosa kami. Sayangilah kami, Engkaulah Tuhan kami. Karena itu tolonglah kami mengalahkan orang  orang kafir.”  

Ketua Pengurus Yayasan Dakwah, Pendidikan, dan Sosial Al-Ittihaad Magelang, Ustadz Rafiq Jauhary Lc, mengatakan petikan doa di atas adalah bagian terakhir dari surat Al Baqarah.  

“Anda juga perlu tahu bahwa tiga ayat terakhir dari surat al-Baqarah adalah satu dari tiga perkara yang didapatkan Rasulullah secara istimewa dalam peristiwa Isra Miraj,” katanya saat menyampaikan muzakarah daring tentang doa-doa di dalam Alquran. 

Ustadz Rafiq yang merupakan lulusan Darul Hadits Al-Ghamidy, Awaly, Makkah Al-Mukarromah ini mengatakan bahwa Ma’had Haram Al-Makki, Makkah Al-Mukarramah Al-Baghawi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa Muadz bin Jabal (salah satu sahabat Nabi) setiap kali usai menyelesaikan bacaan surat al-Baqarah beliau menutupnya dengan kata “amiin.” “Karena akhir dari surat Al Baqarah berisi doa-doa yang ma’tsur,” katanya.

Ustadz Rafiq yang juga pemilik Travel Taqwa Tours menyampaikan bahwa Allah adalah Dzat yang suka dengan kemudahan, Allah tidak akan berbuat zalim dengan membebankan perintah dalam syariat atau larangan yang memberatkan hamba-Nya.

Namun sebagai seorang mukmin yang beradab, kita diajarkan untuk tetap berdoa atas sesuatu yang pasti Allah berikan yaitu kemudahan dan keringanan. 

Selain itu, kata Rafiq yang juga aktif sebagai pembimbing ibadah haji, dalam doa ini kita juga memohon kepada Allah agar diampuni, dimaafkan dan tetap diberikan kasih sayang. Meskipun kita belum mampu menjalankan syariat-Nya yang telah dimudahkan. 

“Allah adalah penguasa, maka kita memohon kepada-Nya untuk mengalahkan orang-orang kafir yang telah menyelisihi syariat-Nya,” katanya.   

KHAZANAH REPUBLIKA