Hukum Menghadiri Acara Maulid

Hukum Menghadiri Acara Maulid

Setiap bulan Rabiul Awal, hampir seluruh kaum muslimin di seluruh dunia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, dan kemudian dikenal dengan acara maulid. Setiap ada acara maulid di suatu tempat, hampir dipastikan banyak kaum muslimin yang menghadiri perayaan maulid secara ramai-ramai dengan penuh suka cita. Bagaimana hukum menghadiri acara maulid ini?

Hukum menghadiri acara maulid dan mengadakannya merupakan perkara yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini dengan menghadiri acara maulid Nabi Saw, kita bisa membaca shalawat secara bersama-sama, mengagungkan Nabi Saw, mendengarkan kisah perjuangan beliau dalam berdakwah, mendengarkan keagungan akhlak beliau dan lain sebagainya. Ini merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan menurut kesepakatan para ulama.

Ini sebagaimana disebutkan oleh KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Al-Tanbihat Al-Wajibat berikut;

اَلتَّنْبِيْهُ الْأَوَّلُ يُؤْخَذُ مِنْ كَلَامِ الْعُلَمَاءِ الْآتِيْ ذِكْرُهُ أَنَّ الْمَوْلِدَ الَّذِيْ يَسْتَحِبُّهُ الْأَئِمَّةُ هُوَ اِجْتِمَاعُ النَّاسِ وَقِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ وَرِوَايَةِ الْأَخْبَارِ الْوَارِدَةِ فِيْ مَبْدَإِ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا وَقَعَ فِيْ حَمْلِهِ وَمَوْلِدِهِ مِنَ الْإِرْهَاصَاتِ وَمَا بَعْدَهُ مِنْ سِيَرِهِ الْمُبَارَكَاتِ ثُمَّ يُوْضَعُ لَهُمْ طَعَامٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ وَإِنْ زَادُوْا عَلَى ذَلِكَ ضَرْبَ الدُّفُوْفِ مَعَ مُرَاعَاةِ الْأَدَبِ فَلَا بَأْسَ بِذَلِكَ

Peringatan pertama. Disadur dari perkataan ulama yang akan disebutkan nanti, bahwa maulid yang dianjurkan para imam adalah berkumpulnya manusia, membaca sedikit Al-Quran, membaca riwayat tentang permulaan perkara Nabi saw, kejadian istimewa sejak dalam kandungan dan kelahirannya, dan sejarah yang penuh berkah setelah dilahirkan. Kemudian disajikan beberapa hidangan untuk mereka. Mereka menyantapnya, dan selanjutnya mereka bubar. Jika mereka menambahkan atas perkara di atas dengan memukul rebana dengan menjaga adab, maka hal itu tidak apa-apa.

Bahkan menurut Imam Al-Suyuthi, jika kita menghadiri tempat, rumah, atau masjid yang mengadakan acara maulid, maka para malaikat mengelilingi kita dengan doa istighfar mereka, dan Allah akan menurunkan rahmat dan ridha-Nya kepada kita. Beliau berkata dalam kitab Al-Wasa-il fi Syarh Al-Masa-il berikut;

ما من بيت، أو محلّ، أو مسجد قُرِئ فيه مولد النبيّ صلّى الله عليه وآله وصحبه وسلّم، إلا حفّت الملائكة أهل ذلك المكان وعمهم الله تعالى بالرحمة والرضوان

Tak satupun rumah, tempat atau masjid yang di dalamnya dibacakan maulid Nabi Saw melainkan para malaikat mengelilingi penghuni tempat itu, dan Allah menurunkan rahmat dan ridha-Nya kepada mereka.

BINCANG SYARIAH