Jazakallahu Khayran

ISLAM adalah agama yang sangat mulia. Sebagai pemeluknya kita diajarkan untuk selalu memberikan penghargaan atas kebaikan orang lain. Mengucapkan terima kasih merupakan bentuk syukur kita kepada Allah swt, seperti hadis berikut ini:

“Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, bahwa Nabi Muhammad shalallahualaihi wa sallam bersabda: Tidak bersyukur kepada Allah seorang yang tidak bersyukur kepada manusia.” (HR Abu Daud)

Saat ini, ketika dakwah mulai familiar di tengah-tengah masyarakat, ajaran dan nilai-nilai Islam pun telah menyebar luas. Termasuk munculnya kebiasaan-kebiasaan baik dengan melafalkan sesuatu dengan bahasa Arab. Salah satunya ucapan penghargaan jazakallahu khayran, yaitu ucapan yang dikatakan oleh seseorang saat berterima kasih kepada orang lain.

Dari Usamah bin Zaid, “Rasulullah shalallhu alaihi wa sallam bersabda: barangsiapa diberikan kebaikan, lalu ia mengatakan kepadanya jazakallahu khayran, maka sungguh dia telah sempurna dalam mengungkapkan rasa terima kasih.” (HR Tirmidzi)

Saat hendak mengucapkannya, jauh lebih baik jika kita melakukannya dengan lengkap jazakallahu khayran, jangan hanya sepenggal jazakallahu. Pernah seorang saudara bercerita tentang pengalamannya saat ia menyampaikan ucapan tersebut kepada gurunya. “Jazakallah ya Syaikh.” Lalu syaikhnya tersebut balik bertanya, “Khayran (kebaikan) aw Syarran (keburukan)?”

Jazakallah memiliki arti semoga Allah membalasmu, sehingga kita harus mengucapkan dengan lengkap semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, yaitu jazakallahu khayran.

– Jazakallahu khayran: semoga Allah membalasmu (laki-laki) dengan kebaikan.

– Jazakillahu khayran: semoga Allah membalasmu (perempuan) dengan kebaikan.

– Jazakumullahu khayran: semoga Allah membalasmu/kalian (bentuk hormat) dengan kebaikan.

Dari Thalhah bin Ubaidillah, dia berkata, “Seandainya seseorang di antara kalian mengetahui balasan yang dia peroleh jika ia mengucapkan kepada saudaranya, jazakalllahu khayran, tentu dia benar-benar akan memperbanyak ucapan tersebut di antara mereka satu sama lain.” [An Nisaa Gettar] Wallahualam bishawab.

Semoga bermanfaat!

 

INILAH MOZAIK