Kegelapan dan Cahaya dalam Surat Ibrahim

Di dalam Surat Ibrahim kita dapati dua gambaran yang bertolak belakang yaitu antara kegelapan dan cahaya.

Dalam pembukaan Surat ini Allah Swt berfirman :

الٓرۚ كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ

“Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.” (QS.Ibrahim:1)

Ayat ini memberi sebuah kesimpulan bahwa tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an adalah untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan dengan segala bentuk dan macamnya menuju cahaya kebenaran dan hidayah.

Uniknya, kata ظلمات (kegelapan) menggunakan bentuk Jama’ (banyak) sementara kata نور (cahaya) menggunakan bentuk mufrod (tunggal). Sebagai isyarat bahwa jalan kegelapan itu bermacam-macam sementara jalan cahaya hanyalah satu yaitu jalan menuju Allah swt.

Lalu bagaimana wajah kelompok yang berada di jalan kegelapan seperti yang di gambarkan di dalam Surat ini ? Mari kita simak poin-poin berikut ini.

1). Kelompok yang tenggelam dalam kenikmatan dunia. Kemudian mereka mulai melawan syariat Allah dan lebih memilih jalan yang sesuai dengan selera hawa nafsunya.

ٱلَّذِينَ يَسۡتَحِبُّونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا عَلَى ٱلۡأٓخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَيَبۡغُونَهَا عِوَجًاۚ أُوْلَٰٓئِكَ فِي ضَلَٰلِۭ بَعِيدٖ

“(yaitu) orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada (kehidupan) akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan (jalan yang) bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS.Ibrahim:3)

2). Kelompok yang menindas rakyatnya dengan membunuh atau mengusir dari tempat tinggal mereka. Dalam surat ini Allah gambarkan Bani Israil yang ditindas oleh Fir’aun.

وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ أَنجَىٰكُم مِّنۡ ءَالِ فِرۡعَوۡنَ يَسُومُونَكُمۡ سُوٓءَ ٱلۡعَذَابِ وَيُذَبِّحُونَ أَبۡنَآءَكُمۡ وَيَسۡتَحۡيُونَ نِسَآءَكُمۡۚ وَفِي ذَٰلِكُم بَلَآءٞ مِّن رَّبِّكُمۡ عَظِيم

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari pengikut-pengikut Fir‘aun; mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih, dan menyembelih anak-anakmu yang laki-laki, dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu; pada yang demikian itu suatu cobaan yang besar dari Tuhanmu.” (QS.Ibrahim:6)

3). Kelompok yang mendeklarasikan kekufuran dan lari dari agama Allah. Dalam surat ini Allah sebutkan perlakuan umat-umat terdahulu kepada Nabinya.

أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَبَؤُاْ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ قَوۡمِ نُوحٖ وَعَادٖ وَثَمُودَ وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡ لَا يَعۡلَمُهُمۡ إِلَّا ٱللَّهُۚ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَرَدُّوٓاْ أَيۡدِيَهُمۡ فِيٓ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَقَالُوٓاْ إِنَّا كَفَرۡنَا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ وَإِنَّا لَفِي شَكّٖ مِّمَّا تَدۡعُونَنَآ إِلَيۡهِ مُرِيبٖ

“Apakah belum sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, tsamµd dan orang-orang setelah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Rasul-rasul telah datang kepada mereka membawa bukti-bukti (yang nyata), namun mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata, “Sesungguhnya kami tidak percaya akan (bukti bahwa) kamu diutus (kepada kami), dan kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu serukan kepada kami.” (QS.Ibrahim:9)

4). Kelompok yang mengganggu dan menyakiti orang-orang yang ingin memperbaiki keadaan, seperti Rasul dan para utusan Allah yang selalu memegang kesabaran sebagai syiar mereka dalam berdakwah.

وَلَنَصۡبِرَنَّ عَلَىٰ مَآ ءَاذَيۡتُمُونَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُتَوَكِّلُونَ

“Dan kami sungguh, akan tetap bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang yang bertawakal berserah diri.” (QS.Ibrahim:12)

5). Kelompok yang mengancam para Rasul dan orang-orang sholeh dengan ancaman pengusiran dan pengasingan jika tidak mau kembali kepada keyakinan mereka yang dulu.

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِرُسُلِهِمۡ لَنُخۡرِجَنَّكُم مِّنۡ أَرۡضِنَآ أَوۡ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَاۖ

Dan orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka, “Kami pasti akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu benar-benar kembali kepada agama kami.” (QS.Ibrahim:13)

6). Kelompok yang membawa informasi palsu dan kalimat-kalimat yang busuk dengan tujuan menyesatkan masyarakat dan memutar balikkan fakta. Mereka berusaha menampilkan kemungkaran sebagai sesuatu yang indah.

Dalam ayat ini digambarkan seperti pohon yang busuk yang tak memiliki akar ataupun dasar yang kuat.

وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٖ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ ٱجۡتُثَّتۡ مِن فَوۡقِ ٱلۡأَرۡضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٖ

“Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.” (QS.Ibrahim:26)

7). Kelompok yang mengkufuri nikmat dan memanfaatkan kemikmatan Allah untuk maksiat dan merusak.

۞أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ بَدَّلُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ كُفۡرٗا وَأَحَلُّواْ قَوۡمَهُمۡ دَارَ ٱلۡبَوَارِ

“Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan ingkar kepada Allah dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?” (QS.Ibrahim:28)

Dan dalam ayat lain Al-Qur’an mensifati orang yang tidak bersyukur dengan nikmat Allah dengan sebutan sangat dzalim dan sangat kufur.

وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآۗ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَظَلُومٞ كَفَّارٞ

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS.Ibrahim:34)

8). Kelompok yang selalu memikirkan cara untuk menghancurkan Islam, di waktu pagi dan malamnya. Mereka selalu mencari strategi untuk menghalau agama Allah, mengusik para pengikutnya dan mengusir mereka dengan cara apapun.

وَقَدۡ مَكَرُواْ مَكۡرَهُمۡ وَعِندَ ٱللَّهِ مَكۡرُهُمۡ وَإِن كَانَ مَكۡرُهُمۡ لِتَزُولَ مِنۡهُ ٱلۡجِبَالُ

“Dan sungguh, mereka telah membuat tipu daya padahal Allah (mengetahui dan akan membalas) tipu daya mereka. Dan sesungguhnya tipu daya mereka tidak mampu melenyapkan gunung-gunung.” (QS.Ibrahim:46)

Inilah gambaran kelompok manusia yang berada dalam kegelapan dan selalu ingin mengusik cahaya Allah. Nantikan penjelasan kelompok yang berada di jalan cahaya pada bagian selanjutnya.

Semoga bermanfaat…

KHAZANAH ALQURAN