Mantapkan Diri Meninggalkan yang Tak Berguna

IBNU Mas’ud berkata: “Jika Allah menghendaki kebaikan pada hambaNya, maka Dia mengarahkannya dengan menjadikan permintaannya adalah untuk hal-hal yang berguna baginya dan pengetahuannya adalah tentang hal-hal yang bermanfaat baginya.”

Mintalah kepada Allah sesuatu yang memang berguna bagi kita untuk kehidupan dunia dan akhirat kita. Permintaan jangan hanya atas dasar suka atau mau melainkan berguna atau tidak.

Pelajarilah sesuatu yang bermanfaat bagi kita sebagai petunjuk dan penuntun bukan hanya sebagai penghibur dan pelipur duka. Kalau begitu, harus ada prioritas dalam kehidupan ini apa yang harus diutamanan untuk dibaca dan dipelajari dan apa yang boleh ditunda atau diakhirkan. Mengapa yang utama harus diutamakan? Karena kita tak tahu pasti jatah waktu kita itu sampai kapan.

Zayd bin Ali berkata kepada anaknya: “Anakku, carilah apa yang berguna untukmu dengan cara meninggalkan segala sesuatu yang tak berguna bagimu. Sesungguhnya, dalam sikapmu meninggalkan sesuatu yang tidak berguna ada perjumpaan dirimu dengan sesuatu yang berguna bagimu.” Yang berguna dan yang tak berguna berpisah tempat bagai posisi kutub utara dan kutub selatan. Ketika kita berjalan menuju kutub utara, kutub selatan akan menjauh dari kita. Demikian pula sebaliknya.

Jangan ditunda-tunda lagi. Mantapkan diri untuk meninggalkan yang tak berguna untuk kemudian mengarahkan setiap langkah pada yang berguna. Sesuatu yang membahagiakan kita di dunia dan akhirat sudah jelas lebih utama dibandingkan dengan sesuatu yang membahagiakan kita di dunia ini saja. Sesuatu yang akan mengantarkan kita ke surganya Allah kelak sungguh perlu lebih diprioritaskan dibandingkan yang hanya mengantarkan kita pada kesenangan duniawi. Semoga bermanfaat. Salam, AIM@PPK Alif Laam Miim

 

 

sumber:Mozaik Inilah.com