Manusia Penuh Berkah, Bagaimanakah Dia?

KITA semua adalah pemburu barokah. Kita selalu saja memohon barokah. Kita selalu ingin bersama dengan sumber keberkahan, bersama dengan orang yang dengannya kita bisa mendapatkan keberkahan. Lalu ada pertanyaan, siapakah orang yang penuh berkah itu? Menarik untuk dikaji.

Ada seorang nabi yang namanya bermakna Orang Yang Penuh Berkah. Nabi itu adalah Nabi Isa AS, putera Siti Maryam. Dalam al-Qur’an disebutkan: Allah SWT berfirman: “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;” (QS Maryam 19: Ayat 31)

Cobalah fokus pada potongan ayat “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada”. Bacalah tafsir potongan ayat itu. Dalam kitab tafsir Ibn Katsir disebutkan bahwa beliau penuh berkah karena beliau mengajarkan kebaikan. Ini adalah menurut Mujahid, Amr bin Qays dan Al-Tsawri. Ingin selalu mendapatkan keberkahan? Beradalah selalu di dekat para pengajar kebaikan. Menjauhinya adalah menjauhi keberkahan.

Masih dalam kitab tafsir yang sama, mufassir lain menyebutkan bahwa beliau nabi Isa penuh berkah adalah karena beliau memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran. Orang baik biasanya didekati banyak orang, sementara orang yang menyeru kebaikan biasanya dijauhi dan dimusuhi. Ingin selalu mendapat keberkahan hidup? Jangan jauh-jauh dari para menyeru kebaikan dan pelarang kemungkaran.

Hidup tanpa keberkahan adalah kegelisahan. Selamat berburu keberkahan.

 

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi |

INILAH MOZAIK