Masjid Raya Sheikh Zayed Ikon Baru Kota Solo

Masjid Raya Sheikh Zayed Ikon Baru Kota Solo

Pembangunan masjid di Kota Solo, Jawa Tengah, dengan ornamen mirip salah satu masjid termegah di dunia, Sheikh Zayed Mosque di Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA), merupakan rangkaian panjang dari lobi internasional antara Pemerintah Indonesia dengan UEA.

Pembangunan masjid itu berawal dari saat Pangeran UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan mengunjungi Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, selain meneken beberapa kerja sama dua negara, pangeran juga berjanji menghadiahi atau memberi hibah kepada Jokowi sebuah masjid yang rencananya dibangun di kota kelahiran Presiden di Solo.

Pemerintah kemudian mulai melakukan pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang merupakan simbol persahabatan Indonesia dengan UEA, di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Desember 2020.

Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed berkonstruksi dan ornamen bangunan Negara Timur Tengah, di Jalan Ahmad Yani Gilingan kini telah selesai. Masjid yang menempati lahan sekitar 3 hektare itu, telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan, acara peresmian masjid termegah di Indonesia tersebut dihadiri oleh Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan bersama pejabat negara di UEA.

Masjid Raya Sheikh Zayed yang sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi melalui penandatangan kedua negara dan kini milik Pemerintah Indonesia. Pengelolaan masjid ditangani oleh pemerintah melalui Kementerian Agama, sehingga Kota Solo kini memiliki ikon baru, yakni Masjid Raya Sheikh Zayed.

Masjid Raya Sheikh Zayedini diharapkan, selain bisa menjadi tempat ibadah, juga menjadi pusat untuk memoderasi segala hal, termasuk untuk pusat orang berdiskusi, ngobrol, dan fungsi utama ibadah. Masjid Raya Sheikh Zayed ini memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 4.000 orang itu.

Masjid Sheikh Zayed merupakan tempat ibadah sehingga masyarakat yang datang ke tempat itu harus menaati aturan, termasuk mematuhi aturan mana yang boleh untuk semua orang dan yang tidak boleh.

Masjid itu, terbuka untuk umum dan pemerintah daerah tidak bisa melarang siapapun yang mau masuk yang tujuannya tidak hanya melaksanakan ibadah. Bisa jadi pengunjung hanya datang untuk swafoto dan sebagainya.

Hal tersebut tentu dipikirkan oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, soal struktur yang lain, termasuk transformasi orang-orang ahlinya terkait merawat taman, listrik, keamanan dan sumber daya manusia (SDM) lainnya harus dipersiapkan.

Pemerintah Kota Surakarta dan masyarakat secara umum merasa terima kasih dan bangga dengan pemerintah pusat yang sudah mewujudkan hadiah untuk Jokowi ini di Kota Solo.

Pemerintah daerah bersama masyarakat akan merawat Masjid Sheikh Zayed yang sangat megah itu. Diharapkan masjid ini menjadi bagian tujuan wisata baru dan berdampak menambah pendapatan asli daerah (PAD) di luar yang sudah ada.

IHRAM