Muslim Itu Punya Prinsip, Tidak Ikut-ikutan

Fenomena internet dan sosial media di zaman ini menyebabkan budaya, gaya, mode dan pemikiran menyebar begitu cepat dan diikuti oleh banyak orang dengan tersebarnya (viralnya) hal tersebut. Tidak luput juga kaum muslimin ikut-ikutan dengan budaya, gaya dan pemikiran tersebut. Apabila budaya dan pemikiran yang sesuai dengan ajaran Islam, maka tidak mengapa, seperti trend teknologi dan sains, akan tetapi yang menyebar cepat dan menjadi viral cukup banyak yang bertentangan dengan agama Islam.

 

Seorang muslim itu harus punya prinsip, yaitu bersumber dari Al-Quran dan sunnah berdasarkan pemahaman para salaf. Dikarenakan punya prinsip, seorang muslim tidak mudah ikut-ikutan begitu saja, akan tetapi kembali kepada prinsip dalam Al-Quran dan sunnah.

Berikut beberapa gaya atau trend yang digandrungi oleh masyarakat khususnya pemuda bahkan dianggap biasa dan dianggap tidak melanggar syariat, padahal hal tersebut melanggar syariat.

1. Tato

2. Tindik/tepong/ piercing

3. Berpakaian ketat bagi wanita

4. Ikut-ikutan challenge yang tidak bermanfaat dan terlihat bodoh/konyol

5. dan lain-lainnya

Berikut sedikit pembahasannya:

1. Tato

Tato di zaman ini oleh sebagian orang mulai dianggap biasa saja, karena budaya dari luar dan bahkan pejabat pun ada yang memakai tato. Tato ini dilarang oleh Islam sebagaimana dalam hadits berikut.

نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَثَمَنِ الدَّمِ وَنَهَى عَنْ الْوَاشِمَةِ وَالْمَوْشُومَةِ وَآكِلِ الرِّبَا وَمُوكِلِهِ وَلَعَنَ الْمُصَوِّرَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli anjing dan jual beli darah , dan melarang orang yang mentato dan yang ditato dan pemakan riba, serta melaknat orang yang menggambar.” (HR. Al-Bukhari)

 

2. Tindik/tepong/piercing

Menindik telinga bagi wanita adalah hal yang wajar karena wanita berhias, akan tetapi menindik telinga bagi laki-laki adalah suatu hal yang aneh di zaman dahulu, karena berhias itu bukan sifat identik laki-laki, terlebih hal ini ditegaskan larangannya oleh ulama. Ibnu Abidin berkata,

ثقب الأذن لتعليق القرط مِن زِينَةِ النساءفلا يحل للذكور

“Menindik telinga untuk tempat anting adalah perhiasan bagi wanita dan tidak halal bagi laki-laki.” [Raddul Muhtar, 27/81]

Demikian juga gaya dan trend yang menyerupai orang fasik di zaman ini seperti melakukan piercing yang bukan pada tempat yang layak seperti di alis, di lidah, di pusar bahkan di daerah intim. Sangat tidak layak seorang muslim ikut-ikutan dalam hal ini.

 

3. Berpakaian ketat bagi wanita

Gaya dan trend ini mungkin sejak dahulu sudah ada dan semakin nampak di zaman ini. Sebagian wanita muslimah merasa biasa saja ketika tidak berjilbab atau mungkij berjilbab tetapi memakai pakaian ketat, padahal hal ini dilarang keras dalam Islam dan ancamannya cukup keras yaitu tidak mencium bau surga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” [HR. Muslim]

 

4. Ikut-ikutan challenge yang tidak bermanfaat dan terlihat bodoh/konyol

Di zaman ini terkenal istilah challenge (tantangan) yaitu tantangan melakukan sesuatu kemudian pelakunya meng-upload gambara atau video ia melakukan challenge (tantangan) tersebut. Hanya saja kebanyakan challenge (tantangan) tersebut adalah hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan hal-hal yang bodoh atau terlihat konyol. Hanya saja karena hal tersebut sedang viral dan menjadi ajang pembuktian eksistensi diri, maka banyak yang ikut-ikutan padahal ia tahu itu hal yang terlihat konyol.

Melakukan hal ini hanya buang-buang waktu saja dan tidak bermanfaat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” [HR. Tirmidzi, shahih]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan umatnya bahwa umat islam ada yang suka mengikuti orang non-muslim terutama Yahudi dan Nasrani, Allah Ta’ala berfirman,

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ

“Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha kepadamu sampai engkau mau mengikuti agama mereka.” (QS. Al-Baqarah: 120)

Sampai-sampai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan kelak bahwa akan ada dari umatnya yang mengikuti segala tindak tanduk orang yahudi dan nashrani, jika mereka masuk ke lubang dhab (semacam biawak gurun pasir), maka orang Islam akan mengikuti mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ ه

“Sesunguhnya kalian akan mengikuti kebiasaan umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sedepa demi sedepa, sehingga seandainya mereka masuk lubang dhab (sejenis kadal), niscaya akan kalian ikuti,” maka para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, (maksudmu) orang-orang Yahudi dan Nasrani?” (Jawab Rasulullah): “Siapa lagi?!” [HR. Bukhari & Muslim]

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/46445-muslim-itu-punya-prinsip-tidak-ikut-ikutan.html