Para Pencari Tuhan

JUDUL tulisan ini adalah sama dengan judul beberapa buku yang pernah saya baca. Peminatnya banyak sekali karena kebanyakan kita adalah para pencari Tuhan. Lihatlah betapa banyak antrian manusia untuk menunaikan ibadah haji mengunjungi Rumah Allah. Lihat pula animo orang yang bingin melaksanakan ibadah umroh. Rata-rata mereka adalah para pencari Tuhan. Lihat pula orang-orang yang rajin i’tikaf di Masjid. Merekapun adalah para pencari Tuhan.

Saat musibah wabah corona tiba, tanah suci ditutup dan masjid-masjidpun ditutup. Banyak orang yang kemudian bingung di manakah atau ke manakah mereka harus mencari Tuhan. Apakah Tuhan sulit ditemui di saat-saat seperti sekarang ini? Mari kita baca hadits shahih riwayat Imam Muslim berikut ini:

Dari Abu Hurairah: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Allah Azza wa Jalla berfirman di hari kiamat: “Hai anak Adam, Aku telah sakit, tapi kau tidak menjenguk-Ku. Orang itu bertanya: Wahai Tuhan, bagaimana caraku menjenguk-Mu, sedangkan Kau Tuhan yang Maha Kuasa? Allah menjawab: Apakah kau tidak mengetahui bahwa seorang hamba-Ku bernama Fulan sakit tapi kau tidak mau menjenguknya. Sekiranya kau menjenguknya, pasti kau dapati Aku di sisinya. Wahai anak Adam, Aku minta makan kepadamu, tapi kau tidak mau memberikan makan kepada-Ku. Orang itu bertanya: Wahai Tuhan, bagaimana caraku memberi makan kepada-Mu, sedang Kau Tuhan yang Maha Kuasa? Allah berfirman: Apakah kau tidak tahu adanya seorang hamba-Ku, si Fulan, telah datang meminta makan kepadamu, tapi kau tidak memberinya makan. Sekiranya kau memberinya makan, pasti kau akan menemukan balasannya di sisi-Ku. Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tapi kau tidak mau memberi-Ku minum. Orang itu bertanya: Wahai Tuhan, bagaimana caraku memberi-Mu minum, padahal Kau Tuhan yang Maha Kuasa? Allah berfirman: Apakah kau tidak tahu bahwa hamba-Ku, si Fulan, minta minum kepadamu tapi kau tidak mau memberinya minum. Sekiranya kau memberinya minum, pasti kau akan menemui balasannya di sisiKu.”

Sudah ketemukah titik terang kemana kita bisa mencari dan menemukan Tuhan? Jangan bingung-bingung lagi, mari kita berbuat menjadi karyawan Allah dengan membahagiakan hamba-hambaNya yang menderita dan sedih. Coba kita baca kisah prncarian Tuhan oleh Nabi Musa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal.

Nabi Musa bin Imran suatu saat berkata: “Wahai Tuhan, di mana aku mencari-Mu?” Allah menjawab: “Carilah Aku di sisi orang-orang yang hancur hatinya. Sesungguhnya Aku dekat dengan mereka setiap hari (sejarak) satu b (sekitar dua lengan). Jikalau tidak demkian, mereka pasti roboh.”

Orang-orang yang hatinya hancur dengan berbagai ujian dan musibah, namun tetap bersabar, maka sesungguhnya mereka sedang bersama Allah. Dekatlah dengan mereka, maka kita akan “menemukan” Allah ada di sana. Salam, Ahmad Imam Mawardi, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]

Oleh KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK