Puasa Daud, Puasa Sunah Terbaik dan Paling Utama

PUASA sunah yang paling utama adalah puasa Daud. Tidak ada puasa sunah yang keutamaannya melebihi puasa Daud. Jadi jika kita berkeinginan dan merasa sudah mampu untuk mengamalkan puasa ini, maka lakukanlah, karena inilah puasa sunah yang terbaik dan yang paling utama.

Tetapi, jika kita merasa belum sanggup untuk mengamalkannya, maka lebih baik mengamalkan dari yang ringan dan mudah terlebih dahulu, yakni puasa Senin-Kamis. Jangan memaksakan diri, sehingga kita merasa berat dan akhirnya malah terputus di tengah jalan. Prinsipnya, dalam urusan ibadah kita disuruh untuk melakukan yang semampu kita.

“Jika aku memerintahkan sesuatu kepada kalian, maka lakukanlah semampu kalian.” (HR.Bukhari, Muslim dan lainnya)

“Kerjakanlah amal seberapa yang kamu mampu. Demi Allah, Tuhan tidak akan bosan hingga kamulah yang bosan.” (HR.Muslim, Ahmad, dan Thabrani)

“Sesungguhnya agama itu mudah. Janganlah seorang pun memberatkan agama kecuali menguasainya. Maka luruskanlah, berlakulah wajar dan bergembiralah.” (HR. Bukhari,NasaI dan Ahmad)

Dalam hadis ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan arahan tahapan dalam berpuasa sunah, sebagaimana yang pernah beliau sampaikan kepada sahabat Abdulah bin Amru:

“Berpuasalah selama tiga hari dalam setiap bulan karena setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa dan itu seperti puasa sepanjang tahun.”

Aku berkata (Abdulah bin Amru), “Sungguh aku mampu lebih dari itu, waahai Rasulullah.” Beliau berkata, “Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah selama dua hari.” Aku berkata lagi, “Sungguh aku mampu yang lebih dari itu.”

Beliau berkata, ” Kalau begitu berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, yang demikian itu adalah puasa Nabi Allah Daud ‘alaihi salam yang merupakan puasa yang paling utama.”

Dengan tahapan semua ini, maka puasa yang kita lakukan akan terasa enteng dan mudah. Badan tidak terasa berat, pikiran tidak ngoyo, dan keikhlasan pun bisa didapat dengan mudah.

Ingat, amal apapun itu, yang terpenting adalah bukan banyak atau sedikitnya, tapi istiqamahnya. Amalan yang rutin dan istiqamah itulah yang akan mendatangkan pahala dan kecintaan Allah.

“Amalan yang paling dicintai Allah Taala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR.Muslim)

Sesungguhnya sebaik-baik amal adalah yang paling kontinu meski ia sedikit.” ( HR.Ibnu Majah)

[Chairunnisa Dhiee]

INILAH MOZAIK