Subhanallah, Inilah Peradaban Islam di Tiongkok

PERADABAN Islam identik dengan bangunan ibadah, yaitu masjid. Bangunan ibadah yang satu ini, sejak zaman Rasulullah Saw, telah menjadi pusat peradaban Islam. Berbagai kegiatan ibadah, belajar-mengajar, diskusi, musyawarah dan bahkan tempat bertemu para pedagang.

Para pedagang Muslim telah memiliki peran penting dalam penyebaran peradaban Islam di berbagai penjuru dunia, termasuk di Negeri Bambu, Cina. Masjid pertama kali muncul di Cina pada masa Dinasti Tang (618-907). Pada masa ini para pedagang Arab mulai menembus pasar Cina dan memperkenalkan Islam pada masyarakat. Masjid pertama dibangun di daerah dimana para pedagang Arab singgah, termasuk Beijing, Shanghai, Guangzhou, Hangzhou dan Quanzhou.

Hingga saat ini tercatat empat masjid tertua di Cina, antara lain :

1. Masjid Huaisheng

Masjid Huaisheng berada di Guangzhou, dan terletak di No 56, Guangta Road. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Cina. Tidak mengherankan, mengingat bahwa Guangzhou adalah tempat Islam diperkenalkan ke Cina pada abad ke-7. Masjid Huaisheng didirikan untuk mengingat Nabi Islam, yaitu Muhammad Saw. Nama Huaisheng, berarti ‘mengingat sang Bijak’.

Dibangun pada 627, selama Dinasti Tang (618-907). Memiliki area lebih dari 2.966 meter persegi (3.547 meter persegi) dan memiliki enam bangunan penting. Bangunan penting tersebut adalah Imam Hall, Attic Wangyue, Covered Corridor (Gudang Kitab Suci Islam), Batu Steles Pavilion dan Menara Cahaya.

Masjid Huaisheng juga disebut-sebut sebagai Masjid Menara Cahaya. Menara Cahaya The Light Tower adalah menara yang digunakan sebagai mercusuar untuk kapal di Sungai Zhujiang. Bahkan, pelaut sering naik ke menara untuk mengamati kondisi cuaca. Meskipun Masjid Huaisheng menyajikan gaya arsitektur khas Dinasti Tang, tapi tetap tak luput dari cita rasa arsitektur Arab, dan menjadi fitur yang menarik dari Masjid.

Sampai saat ini, Masjid Huaisheng masih memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan Muslim di Guanzhou. Masjid ini menjadi tempat singgah Muslim dari seluruh dunia, termasuk banyak dari pengusaha yang menghadiri Cina Ekspor Komoditi Fair – Canton Fair, untuk beribadah.

2. Masjid Qingjing

Masjid Qingjing adalah salah satu dari empat Masjid tertua di Cina, yang terletak di Quanzhou. Masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 1009 dan terkenal sebagai Pusat Dunia Islam. Pintu gerbang dibangun dari batu dengan lengkungan atas sempit berkubah. Masjid ini dulunya tempat untuk sembahyang dan doa bagi wisatawan muslim dan pedagang dari luar negeri. Pada waktu itu, sempat menjadi tempat paling tersohor di China.

Bangunan Masjid dibangun dari granit dan merupakan salinan dari sebuah masjid di Damaskus, Suriah. Tiga gerbang membentuk pintu masuk utama yang memiliki panjang 65.6 meter dan lebar 14,8 meter. Relung di bagian luar dinding selatan dan mizbah yang bertuliskan ayat-ayat Al-Quran. Ada sebuah ruang pameran di belakang masjid yang menyediakan beberapa informasi tambahan tentang perkembangan Islam di Quanzhou.

Ruang utamanya meliputi area seluas 717,6 meter persegi. Bangunan ini terdiri dari struktur granit dengan jendela besar yang terbuka pada aula. Seperti arsitektur Islam pada umumnya, Masjid ini awalnya berwarna keemasan. Hingga tahun 1607, sebagian bangunan runtuh karena gempa yang dahsyat. Sisa-sisa struktural terkubur di bawah ruang tanah dan membuat lantai dasar 3,3 meter lebih tinggi dari sebelum bencana alam. Aula yang tersisa dengan banyak saksi budaya dan agama dari kejayaan masa lalu, seperti ayat-ayat Al-Quran yang terukir pada dinding-dindingnya. Gaya arsitekturnya dikatakan salah satu khas dunia Islam di abad kesepuluh.

Masjid Qingjing adalah saksi sejarah perdagangan dan pertukaran budaya antara China dan negara-negara Arab. Masjid ini juga merupakan peninggalan dan bukti status Quanzhou kuno sebagai pusat kota oriental Terbesar.

3. Masjid Hangzhou Phoenix (Masjid Zhenjiao)

Masjid Hangzhou Phoenix adalah salah satu dari empat masjid terbesar di wilayah pesisir Cina Tenggara. Masjid Hangzhou Phoenix juga disebut Masjid Zhenjiao. Masjid Hangzhou Phoenix dibangun pada Dinasti Tang (618-907), dan hancur pada Dinasti Song (960-1279). Pada 1281, Masjid Hangzhou Phoenix, mengalami rekonstruksi di bawah pengawasan tokoh penyiar agama dari Persia . Masjid Hangzhou Phoenix diperbaiki dan diperluas selama periode 1451-1493 pada masa Dinasti Ming (1368-1644).

Pada tahun 1929, gerbang dan menara kayu lima bertingkat di bagian atas gerbang telah dihapus karena pembangunan kota. Hal ini sangat disayangkan, karena merusak citra bangunan Masjid.

Saat ini, Masjid Hangzhou Phoenix meliputi area seluas sekitar 2.600 meter persegi, dan terdiri dari pintu masuk, auditorium, ruang doa, dll. Banyak peninggalan budaya dan karya seni, termasuk beberapa bait kayu dengan tulisan kaligrafi Arab pada mereka dan pilar batu, yang diawetkan dalam masjid.

4. Masjid Libai (Fairy Crane Mosque)

Masjid Libai, terletak di Jalan Raya Nanmen, Yangzhou. Masjid ini pertama kali dibangun pada tahun 1275 untuk melayani kebutuhan para pedagang Arab dan dibangun kembali dua kali dalam Dinasti Ming (1368-1644).

Sebelum Dinasti Ming (1368-1644), Masjid-Masjid mengikuti gaya arsitektur Arab. Namun, selama masa Dinasti Ming dan Qing (1644-1911), unsur-unsur arsitektur tradisional Cina mulai ditambahkan ke bangunan Masjid. Masjid yang dibangun selama periode ini seperti Mesjid Niujie di Beijing, Masjid Agung di Xian dan Masjid Songjiang di Shanghai adalah campuran dari fitur lokal Cina dan seni Arab.

Islam berkembang pesat selama Dinasti Qing, dan pada perkembangannya, banyak masjid didirikan di seluruh negeri Cina. Hingga Saat ini, mencapai sekitar 20.000 masjid .[]

 

sumber:Mozaik