Tafsir Ayat Puasa (9): Bagaimana Doa Bisa Dikabulkan?

Dua sebab besar yang memudahkan doa itu terkabul yaitu melakukan ketaatan yang sempurna dan beriman pada Allah.

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), “Aku itu dekat”. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)

Setelah menyebutkan bahwa Allah itu dekat dan Maha Menyaksikan, selalu nampak bagi Allah yang tersembunyi dan yang samar. Dia juga mengetahui mata yang berkhianat dan apa yang tersembunyi dalam hati. Begitu pula Allah dekat dengan hamba-Nya dalam mengabulkan doa. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87).

Agar Doa Mudah Diijabahi

Siapa yang berdoa pada Allah dengan doa yang dituntunkan dan tidak ada sesuatu yang menghalangi terkabulnya doa tersebut seperti karena memakan makanan yang haram, maka Allah akan mengabulkan doa tersebut. Terkhusus jika seseorang melakukan sebab-sebab terkabulnya doa. Di antara sebab yang menyebabkan terkabulnya doa yaitu patuh pada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya baik dalam perkataan maupun perbuatan. Juga sebab lainnya adalah dengan beriman kepada Allah secara benar, itu juga yang menjadi sebab terkabulnya doa. Makanya dalam ayat disebutkan,

فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Idem)

Yang dimaksud memenuhi perintah-Ku adalah jika ingin doa itu terkabul, maka lakukanlah perintah dan menjauhi larangan Allah. Demikian disebutkan oleh Imam Asy Syaukani dalam Fathul Qodir, 1: 337.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa ada dua sebab terkabulkanya doa yaitu: (1) menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, (2) beriman dengan benar pada Allah.

Sampai-sampai Ibnu Taimiyah berkata bahwa ada ulama yang menyebutkan, terkabulnya doa yaitu karena benarnya akidah dan sempurna dalam melakukan ketaatan. (Majmu’atul Fatawa, 14: 33).

Semoga bermanfaat.

Sumber https://rumaysho.com/8375-tafsir-ayat-puasa-9-bagaimana-doa-bisa-dikabulkan.html