Bencana Alam Landa Cianjur, Ini Doa Hadapi Musibah dan Gempa Bumi

Hari ini, pada Senin (21/11/2022) tepatnya pukul 13.21 WIB gempa bumi bermagnitudo (M) 5,6 dirasakan warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Bencana alam, seperti gempa bumi merupakan musibah dan ujian dari Allah SWT kepada manusia. Hendaknya seorang Muslim yang tertimpa musibah bersabar, tawakkal, dan berdoa kepada Allah SWT.

Sementara bagi yang tidak terdampak, seyogyanya membantu baik secara materil maupun non-materil serta turut mendoakan saudaranya yang tertimpa musibah.
Adapun doa yang dapat dibaca ketika menghadapi musibah adalah:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ اؤْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا


“Inaa lillahi wainnaa ilaihi raaji’uun. Allahumma`jurnii fii mushiibati wa akhlif lii khairan minhaa.”

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami pahala karena musibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya”. Rasulullah SAW bersabda:


ما مِن مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ، فيَقولُ ما أمَرَهُ اللَّهُ: {إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ} [البقرة: 156]، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي في مُصِيبَتِي، وأَخْلِفْ لي خَيْرًا مِنْها، إلَّا أخْلَفَ اللَّهُ له خَيْرًا مِنْها

“Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah lalu dia membaca apa yang telah diperintahkan oleh Allah, (redaksi doa di atas), melainkan Allah menukar baginya dengan yang lebih baik.” (HR Muslim no 1525)

Doa lainnya, Imam Nawawi menyebutkan dalam kitabnya al-Adzkar, bahwa Rasulullah SAW mengajarkan Sayyidina Ali sebuah doa yang dibaca ketika menghadapi kesulitan ataupun bencana agar Allah SWT menghilangkan bencana tersebut. Doa yang dimaksud sebagai berikut :


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ باللَّهِ العَلِيّ العَظِيمِ.

“Bismillahirrahmanirrahim wala haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim.”

“Dengan menyebut nama Allah yang Mahapengasih dan Mahapenyayang. Tiada daya dan kekuatan (bagi kami) melainkan hanya dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.” (Abu Zakariya an-Nawawi, al-Adzkar, Daarul Fikr, hal 123)

Doa gempa

Terkhusus gempa bumi, terekam dalam Alquran bahwa Nabi Musa memanjatkan doa ketika kaumnya tertimpa bencana gempa bumi :


رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ. وَاكْتُبْ لَنَا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ اِنَّا هُدْنَآ اِلَيْكَۗ

“Rabbi lau syi’ta ahlaktahum min qablu wa iyyaya, atuhlikunaa bimaa fa’alas-sufahaau minnaa, in hiya illa fitnatuka tudhillu bihaa man tasyaau wa tahdhi man tasyaa, anta waliyyuna faghfir lanaa warhamnaa, wa anta khairul-ghaafirin, waktub lanaa fiii haadzihid-dunya hasanatan wa fiil-akhirat inna hudna ilaika”

“Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dengan cobaan itu dan Engkau memberi petunjuk siapa yang Engkau kehendaki.

Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun. Tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau.” (QS Al-Araf [7]: 155-156)

Demikian doa-doa yang dapat dibaca ketika menghadapi musibah atau bencana alam, seperti gempa bumi dan lainnya. Wallahu a’lam.. (Shafira Amalia, ed: Nashih)

MAJELIS ULAMA INDONESIA

Menghidupkan Perpustakaan Masjid

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Agung Cianjur pun me nyediakan perpustakaan umum. Meskipun sarana yang berada di lantai dua ini baru berdiri sejak 2007 lalu, namun perkembangannya cukup pesat. Hal itu bisa dilihat dari jumlah bu ku yang ada di perpustakaan. Pada 2007 lalu, jumlah judul buku di perpustakaan hanya 200 buku. Saat ini, jumlahnya telah meningkat menjadi 1.000 lebih judul buku.

Jumlah buku diupayakan terus meningkat dari tahun ke tahun,’’ ungkap Kepala Perpustakaan masjid Agung Cianjur, Jujun Darmawan. Penambahan buku-buku di perpustakaan mendapatkan bantuan dari Perpustakaan Daerah (Perpusda) Pemkab Cianjur.

Menurut Jujun, sebagian besar koleksi buku yang ada di masjid, berkaitan dengan pengetahuan agama Islam. Persentase buku agama mencapai sekitar 80 persen, sementara sisanya pengetahuan umum. Kata dia, buku yang ada di perpustakaan sebagian be sar dikemas untuk kalangan remaja.

Misalnya, ucap dia, pemberian pemahaman keIslaman melalui cerita atau novel. Sehingga tidak heran, 70 persen pengunjung perpustakaan adalah pelajar mulai dari tingkatan SD hingga SMA. Sementara sisanya adalah para mahasis wa dan masyarakat umum lainnya. Dari data yang ada, jumlah anggota perpustakaan masjid kini mencapai sekitar 650 orang.

Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah banyak seiring dengan semaraknya kegiatan di dalam masjid. Untuk memuaskan minat baca pengunjungnya, kata Jujun, maka jam buka perpustkaan masjid tidak sama dengan di tempat yang lain. Pasalnya, perpustakaan baru buka pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Jadwal buka hanya lima hari mulai dari Senin hingga Jumat,’’ tutur dia.

Namun, terkadang perpustakaan juga membuka layanan di hari sabtu ketika ada kegiatan besar keagamaan. Menurut Jujun, kehadiran perpustakaan di dalam masjid menjadikan jamaah betah berada di lingkungan masjid. Walaupun diakuinya, sarana yang ada di perpustakaan masih sangat terbatas, bila dibandingkan dengan yang lain.

Sementara itu, salah seorang pengunjung perpustakaan, Ahmad Tohari yang merupakan mahasiswa di Cianjur berharap, jumlah koleksi buku di perpustakaan masjid dapat ditambah. Perpustakaan masjid jangan kalah dengan perpustakaan umum, ucap dia. Ahmad merasa bertambah wawasan pengetahuan agama dengan membaca buku yang ada di perpustakaan. Selain itu, dia bisa melakukan kegiatan ibadah bersa ma dengan warga lainnya. 

IHRAM