Doa Ketika Turun Hujan

Allah ‘Azza Wajalla menjadikan hujan sebagai bentuk rahmat untuk makhluk-Nya. Allah ‘Azza Wajalla berfirman,

وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (QS. Al-Hajj: 5)

Hujan tersebut merupakan salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah ‘Azza Wajalla. Seorang penyair pernah mengatakan,

فيا عجباً كيف يعصي الإله *** أم كيف يجحده الجاحد

وفـي كل شـيءٍ له آيـة *** تدل عـلى أنه واحـد

Sungguh mengherankan jika ada yang bermaksiat atau ingkar kepada Allah. Padahal di setiap hal di alam semesta ini terdapat tanda bahwasanya Dialah satu-satunya Zat yang berhak dan wajib disembah.”

Oleh karenanya, seorang muslim harus mengisi kesempatan dan nikmat tersebut dengan ketaatan kepada-Nya, berupa doa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama ketika turun hujan.

Doa ketika turun hujan

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha,

أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانَ إذَا رَأَى المَطَرَ، قالَ: اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama ketika turun hujan, beliau membaca doa,

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Allahumma shayyiban naafi’an

(Ya Allah turunkanlah hujan yang memberikan manfaat).” (HR. Bukhari no. 1032)

Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menginginkan kebaikan untuk umatnya. Oleh karenanya, beliau banyak berdoa kebaikan untuk mereka, di antaranya agar Allah menurunkan hujan yang memberikan manfaat bukan hujan yang menjadi petaka.

Doa ketika hujan reda

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memimpin salat Subuh di Hudaibiyah setelah malam sebelumnya turun hujan. Ketika beliau menghadap jamaah sembari berkata, “Tahukah kalian, apa yang dikatakan oleh Rabb kalian?” Para sahabat pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Rabb kalian mengatakan,

أصْبَحَ مِن عِبادِي مُؤْمِنٌ بي وكافِرٌ، فأمَّا مَن قالَ: مُطِرْنا بفَضْلِ اللهِ ورَحْمَتِهِ فَذلكَ مُؤْمِنٌ بي كافِرٌ بالكَوْكَبِ، وأَمَّا مَن قالَ: مُطِرْنا بنَوْءِ كَذا وكَذا فَذلكَ كافِرٌ بي مُؤْمِنٌ بالكَوْكَبِ.

“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71)

Semoga di musim hujan kali ini, kita dimudahkan untuk mengamalkan salah satu dari sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama di atas. Aaamiin

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/79607-doa-ketika-turun-hujan.html

Doa Ketika Turun Hujan, Hujan Lebat, dan Setelah Hujan Reda

Allah mengabulkan doa hamba saat hujan turun.

Sejak dini hari sebagian wilayah di Indonesia diguyur hujan, Selasa (14/9). Hujan adalah anugerah dan berkah dari Allah kepada umat manusia.

Dengan turunnya hujan, tumbuhan menjadi subur. Tumbuhan yang subur dan tumbuh dengan baik mampu memberi manfaat bagi manusia lewat buahnya, pohon yang rindang, dan manfaat lain.

Islam juga menganjurkan umatnya untuk memanjatkan doa ketika hujan turun, saat hujan lebat, dan setelah hujan reda. Hal ini sebagai wujud rasa syukur dan memohon perlindungan agar saat hujan turun tidak mendatangkan bahaya.

Imam Syafi’i telah meriwayatkan dalam kitab al-Umm dengan sanad yang mursal, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Carilah doa yang dikabulkan, yaitu ketika bertemunya dua pasukan, waktu ikamah, serta ketika turunnya hujan. 

Imam an-Nawawi juga mengatakan doa pada saat hujan tidak ditolak atau jarang ditolak karena pada saat itu tengah turun rahmat, khususnya curahan hujan pertama di awal musim.  

Berikut doa-doanya.

Doa ketika turun hujan 

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Allahumma shayyiban nafi’an.”

Ya Allah, curahkanlah air hujan yang bermanfaat. (HR Bukhar dari Aisyah RA).   

Doa ketika takut bahaya hujan lebat

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ ، وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma hawalaina wala ‘alaina. Allahumma ‘alal akami wa adhirabi, wa buthunil auwdiyati, wamanabitisyajari.”

Ya Allah turunkan hujan ini di sekitar kami jangan di atas kami. Ya Allah curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di hutan-hutan lebat, di gunung-gunung kecil, di lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan. (HR Bukhari Muslim) 

Doa setelah turun hujan

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللـهِ ورَحْمَتِهِ

“Muthirnaa bifadhlillahi wa rahmatihi.”

Diturunkan kepada kami hujan berkat anugerah Allah dan rahmat-Nya. (HR Bukhari)

KHAZANAH REPUBLIKA