Benarkah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Lahir Hari Senin?

Sebagian umat Islam ada yang belum mengetahui kapan Nabinya Shallallahu Alaihi wa Sallam lahir karena tidak pernah membaca atau lupa. Dalam hal ini, ada beberapa keterangan yang kami himpun berikut.

Abu Qatadah Al-Anshari Radhiyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang puasa hari Senin, maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab,

ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ فِيهِ النُّبُوَّةُ

“Itu adalah hari yang aku dilahirkan dan diturunkannya risalah kenabian kepadaku.” (HR. Muslim).

Dari hadits ini dapat dipahami bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam lahir pada hari Senin, hal tersebut sudah disepakati oleh para ulama.

Ibnu Abbas serta yang lainnya juga menyatakan demikian. Namun, menurut sebagian riwayat, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dilahirkan pada hari Jumat dan ini merupakan pendapat yang lemah dan tertolak.

Abu Ja’far Al-Baqir tidak menanggapi masalah ini, dan dia mengatakan, “Hanya Allah yang mengetahui hal tersebut.” Ia berpendapat demikian karena belum mengetahui dalil yang bisa dijadikan sebagai sandaran sehingga diam dalam masalah tersebut merupakan sikap kehati-hatian.

Sementara itu, jumhur (mayoritas) ulama mempunyai dalil yang kuat untuk menyatakan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam lahir pada hari Senis. Dalam satu riwayat dari Abu Ja’far menyebutkan bahwa dia sependapat dengan jumhur ulama bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dilahirkan pada hari Senin.

Hadits riwayat Abu Qatadah di atas menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dilahirkan siang hari pada hari Senin. Dalam riwayat lain diterangkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dilahirkan pada saat terbit fajar di hari Senin.

Abu Ja’far bin Abi Syaibah dalam kitab Tarikh dan Abu Na’im dari jalur yang sama dalam kitab Ad-Dala`il, dengan sanad yang lemah, meriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash, bahwa dia berkata,

“Di daerah Mar Az-Zahran, ada seorang rahib yang bernama Aish yang berasal dari Syam, dia pernah mengatakan,

‘Wahai penduduk Mekah, dalam waktu dekat akan lahir seorang bayi, yang kelak bangsa Arab akan mengikuti agamanya dan dia akan menguasai bangsa Ajam (non-Arab). Dan inilah adalah masanya.’ Tidaklah seorang bayi yang lahir di Mekah, melainkan rahib itu pasti ditanya tentangnya.”

 

 

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]