Jejak Kejayaan Islam di Negeri Matador

Selama lebih dari tujuh abad, dari 8 M sampai 15 M, peradaban Islam pernah berakar kuat di Spanyol. Wilayah kekuasaan Islam itu lebih dikenal dengan Andalusia. Andalusia boleh saja lepas dari kekuasaan Islam, tetapi jejak peradaban Islam di wilayah barat daya Eropa masih bisa ditelusuri hingga kini dan menjadi situs sejarah yang berharga sekaligus objek wisata di Spanyol.

Meski sebagian peninggalan tersebut telah beralih fungsi, seperti Masjid Cordoba di masa Dinasti Umayyah yang sekarang difungsikan sebagai Gereja Katedral Katolik (Catedral de Cordoba), tak sedikit pula yang masih bertahan hingga sekarang. Warisan peradaban Islam itu bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga berupa istana, benteng, hingga bendungan. Berikut ini beberapa bukti dan sisa-sisa jejak Islam di Spanyol.

Palacio de Generalife

Di Spanyol, tak hanya Istana al-Hamra dengan keelokannya nan menawan yang diwariskan oleh peradaban Islam. Tak jauh dari istana tersebut ada pula Jannat al-Arif, sebuah istana megah yang dibangun penguasa Granada, Raja Nasrid Emir, sebagai tempat beristirahat dan rekreasi selama musim panas tiba. Tempat ini selain dipenuhi dengan aneka tanaman hias juga dipercantik dengan balutan ukiran kaligrafi khas Islam.

Benteng Malaga 

Benteng ini merupakan salah satu benteng warisan Islam di Spanyol. Selama Islam berkuasa di sana, sejumlah benteng didirikan di kota-kota besar utama antara lain di Granada dan Cordoba.

Motif pendirian banteng ini tak lain untuk melindungi dan mempertahankan daerah sekitarnya dari rongrongan musuh. Arsitektur bangunannya mirip dengan benteng-benteng di Maroko. Letaknya berada di lokasi strategis agar memungkinkan pertahanan selama mungkin dari serangan lawan.

Puente Romano

Jembatan dengan panjang 400 m, lebar 40 m, dan tinggi 30 m ini merupakan warisan Islam yang sangat berharga di Cordoba. Jembatan ini direkonstruksi dan disempurnakan oleh penguasa Andalusia, Ibnu Malik al-Khaulani atas perintah Umar bin Abd al-Aziz pada 101 H. Jembatan yang dikenal pula dengan Jisr atau Qintharah Qurthubah ini disebut-sebut sebagai jembatan termegah pada masa itu dengan detail arsitektur yang menawan.

 

REPUBLIKA

Islam Terus Berkembang di Spanyol

Islam terus berkembang di Spanyol. Direktur Eksekutif Yayasan Masjid Seville (Seville Mosque Foundation), Spanyol, Ibrahim Hernandez mengatakan saat ini hampir setiap pekan ada orang yang mengucapkan syahadat di Spanyol.

Ia menjelaskan sebenarnya Islam belum memasuki Spanyol di era 1970-an. Namun, sejak kematian kepala negara Spanyol Francisco Franco pada 1975, sistem politik negara ini berubah dari diktator ke sekuler demokrasi dan membuat imigrasi dari negara-negara Muslim.

Karena itulah, ia menambahkan banyak masyarakat Spanyol melihat Islam. Dan kini Islam terus berkembang setidaknya sejak 40 tahun terakhir. “Pada 2014, jumlah Muslim Spanyol sekitar lima persen dari populasi,” katanya kepada Republika.co.id, di Jakarta, Sabtu (22/4).

Bahkan, ia menyebut selalu saja ada orang yang mengucapkan kalimat syahadat dan menganut Islam hampir setiap pekan. Apalagi, ia menyebut warga Spanyol tidak memberikan label teroris pada Muslim meski Islamofobia tengah merebak di Eropa. Ia menambahkan, tidak ada diskriminasi pada seorang Muslimah Spanyol yang memutuskan menggunakan hijab.

“Ini menjadi peluang yang bagus,” ujarnya.

 

sumber: REPUBLIKA ONLINE