Niat Puasa Syaban, Kapan Waktu Membacanya?

Puasa Syaban adalah puasa sunah yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan, tepatnya pada bulan Syaban tahun Hijriyah. Cara mengerjakan puasa Syaban sama seperti melakukan puasa sunah yang lainnya, hanya saja berbeda niatnya.

Sebagai umat muslim yang ingin mendapat pahala dari Allah SWT, niat puasa syaban harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan. Dalam agama Islam, niat merupakan kunci utama dalam menjalankan segala bentuk ibadah, termasuk puasa Syaban. Maka dari itu, artikel ini akan membahas secara lengkap niat puasa Syaban menjelang bulan Ramadhan, mulai dari bacaan, cara membaca, dan waktu yang tepat untuk melakukan niat.


1. Niat Puasa Syaban

Mengutip dari buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII oleh H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, berikut bacaan niat puasa syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ شَهْرٍ شَعْبَانَ سُنَهُ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma gadin min syahri sya’ban sunnatal lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat berpuasa besok dari bulan Syaban sunnah karena Allah Ta’ala.”

2. Niat Puasa Nisfu Syaban

Sementara niat puasa nisfu Syaban yang dilakukan di pertengahan bulan Syaban berdasarkan buku Tuntunan Lengkap Rukun Islam Doa Kunci karya Moch Syarif, yaitu sebagai berikut:

نَوَيْتُ الصَّوْمَ فِى النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى

Nawaitush sahuma fin nishfi min sya’bana sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya berniat puasa sunah pada pertengahan bulan Syaban karena Allah SWT.”

Cara Membaca Niat Puasa Syaban

Cara membaca niat puasa Syaban sama halnya seperti melakukan niat puasa lainnya. Menurut buku 125 Masalah Puasa karya Muhammad Anis Sumaji dan Muhammad Najmuddin Zuhdi, cara membaca niat tidak harus diucapkan. Niat merupakan sesuatu yang tempatnya ada di dalam hati. Tidak ada satu pun keterangan dari Rasulullah yang menyebutkan perintah melafalkan niat.

Artinya, ketika seseorang hendak berpuasa dan dengan sengaja di dalam hatinya menyatakan bahwa dirinya akan melakukan puasa, itu sudah termasuk niat. Begitupun sebaliknya, ketika seseorang melafalkan niat tetapi hatinya tidak berniat, maka dirinya belum dikatakan telah berniat. Oleh karena itu, niat puasa syaban tidak perlu diucapkan secara lisan, melainkan cukup diucapkan di dalam hati.

Tentu, seluruh amalan yang dikerjakan oleh umat yang berakal pasti disertai dengan niat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadits berikut:

إِنَّمَا الأعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِيَّ مَا نَوَى

Artinya: “Amal itu tergantung niatnya. Setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai niatnya” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Waktu Membaca Niat Puasa Syaban

Sultan Abdillah dalam buku Risalah Puasa menjelaskan bahwa waktu membaca niat puasa sunah tidak harus dilakukan sebelum terbit fajar. Seseorang diperbolehkan untuk berniat puasa sunah setelah terbit fajar selama dirinya belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar.

Begitu pula disebutkan dalam buku Fikih MTs Kelas VIII yang menjadi sumber sebelumnya, niat puasa syaban boleh dilakukan pada pagi hari hingga waktu zuhur asalkan belum makan dan minum.

Jika lupa ataupun belum melakukan niat puasa sunah syaban di malam hari, maka diperbolehkan untuk langsung berniat puasa Syaban lalu berpuasa hingga tiba waktu Maghrib.

Setelah melakukan niat puasa Syaban, kemudian tidak diperbolehkan untuk makan, minum, ataupun melakukan hal-hal yang membatalkan puasa hingga tiba waktu berbuka. Apabila sudah tiba waktu Maghrib, segerakanlah untuk berbuka puasa meskipun belum dalam keadaan lapar.

Baca artikel detikhikmah, “Niat Puasa Syaban, Kapan Waktu Membacanya?” selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6585291/niat-puasa-syaban-kapan-waktu-membacanya.