Niat Sholat Dhuha Dua Rakaat dan Doa Lengkap (Arab, Latin, dan Terjemahan)

Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi atau waktu Dhuha, yakni ketika matahari sedang naik setinggi tombak atau naik sepenggalah. Jika diukur menggunakan jam, maka waktu sholat Dhuha berada pada pukul tujuh, delapan, sembilan, sampai sebelum masuk waktu sholat zhuhur.

Sholat Dhuha ini sedikitnya dikerjakan dua rakaat dan sebanyak-banyaknya dua belas rakaat dengan setiap dua rakaat satu salam. Cara mengerjakannya sama seperti mengerjakan sholat sunnah dua rakaat, hanya saja niatnya berbeda.

Adapun lafal niat sholat Dhuha adalah sebagai berikut:

Niat sholat dhuha 2 rakaat

أصلي سنة الضحى ركعتين لله تعالى الله أكبر

Ushallii sunnatadh dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.

Artinya:

“Aku niat mengerjakan sholat sunah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala. Allah Mahabesar.”

Untuk sholat Dhuha ini sebaiknya pada rakaat pertama sesudah membaca surah Al-Fatihah diteruskan dengan membaca surah Asy-Syams dan pada rakaat kedua membaca surah Adh-Dhuha.

Doa Sesudah Sholat Dhuha

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal ‘ishmatta ‘ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu’assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba’iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shalihiin.

Artinya:

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

ISLAMDIGEST

Ini Doa Shalat Tarawih Lengkap Arab, Latin, dan Terjemah

Berikut ini adalah doa shalat Tarawih. Doa ini jamak diamalkan oleh imam-imam dipelbagai masjid yang ada di Indonesia. Berikut penjelasannya.

Pemerintah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu, 3 April 2022. Sidang isbat digelar di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (01/4/2022).

Pada sidang isbat ini menghadirkan pelbagai ormas Islam, Komisi VIII DPR, BMKG, Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, Komisi VIII DPR RI, MUI, duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam.

Selain itu, hadir juga perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan pelbagai lembaga lain.

Dengan demikian, pada Sabtu malam umat Islam Indonesia akan melaksanakan shalat Tarawih dan Witir. Pada Ramadhan kali ini, pemerintah telah memberikan izin untuk melaksanakan Shalat tarawih secara berjamaah dengan protokol kesehatan yang tetap.

Setelah melaksanakan tarawih, jangan lupa untuk membaca doa setelah shalat Tarawih yang disebut dengan doa Kamilin. Adapun doa shalat tarawih sebagai berikut;

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْاِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ اُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلاَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه اَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahummaj ‘alnaa bil iimaani kaamiliin, walil faraaidhi muaddiin, walis shalaati haafidhiin, waliz zakaati faa ‘iliin, walima ‘indaka thaalibiin, wali’afwika raajiin, wabilhudaa mutamassikiin, wa’anil laghwi mu’ridhiin, wafid dunya zaahidiin,

wafil aakhirati raahibiin, wabilqadhaa-i raadhiin, walinna’maa-i syaakiriin, wa ‘alal balaa-i saabiriin, watahta liwaa-i sayyidina muhammadin saw yaumal qiyaamati saa-iriin, wa-ilal haudhi waaridhiin, wa-ilal jannati daahiliin,

 waminan naari naajiin, wa ‘ala sariiril karaamati qaa ‘idiin, wamin huuril ‘aini mutazawwijiin, wamin sundusin wa istabrakin wadiibaajin mutalabbisiin, wamin ta’aamil jannati aakiliin, wamin labanin wa ‘asalin musaffan syaaribiin, bi-akwaabiw wa abaariqaw waka’sim mimma’iin, ma’al ladziina an’amta ‘alaihim minan nabiyyiina was siddiiqiina was syuhadaa-i was saalihiin, wahasuna ulaa-ika rafiiqa, dzaalikal fadhlu minallaahi wakafaa billaahi ‘aliima.

 Allaahummaj ‘alna fii haadzihil lailatis syariifatil mubaarakati minas su’adaa-il maqbuuliin,walaa taj’alnaa minal asyqiyaa-il marduudiin, wasallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa-aalihi wa sahbihi ajma’iin, birahmatika yaa arhamar raahimiin, walhamdulillaahi rabbil’aalamii

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, sanggup menjalankan semua kewajiban, mampu menjaga shalat,bisa mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan dan berpegang teguh pada petunjuk-Mu juga dipalingkan dari segala permainan/tipu daya.

Tergolong menjadi orang-orang yang zuhud di dunia dan mencintai kehidupan akherat, ridha akan qadha’ yang sudah digariskan, bersyukur atas nikmat yang dilimpahkan sabar atas segala musibah, termasuk orang-orang yang beralan di bawah panji-panji junjungan kami Nabi Muhammad, pada hari kiamat sekaligus bisa mendatangi telaga kautsar.

 Yang masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka menjadi orang-orang yang bisa duduk di atas dipan kemuliaan, mempersunting bidadari, yang berpakaian sutra,yang bisa menikmati hidangan surga, minum air susu dan madu yang murni dengan gelas dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat yaitu dari golongan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.

Mereka itulah teman yang terbaik. Kesemuanya itu adalah anugerah dari Allah dan cukuplah Dia sebagai Zat yang Maha Mengetahui.Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk golongan orang-orang yang beruntung yang diterima segala permohonannya.

Dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk golongan orang-orang yang celaka yang tidak diperkenankan amalnya. Shalawat beserta salam Allah semoga tetap terlimpahkan atas pemimpin kami Nabi Muhammad Saw, keluarga dan semua sahabatnya dengan rahmat-Mu wahai Zat yang paling Pengasih di antara para pengasih. Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Demikian penjelasan terkait doa Shalat Tarawih. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH