Kemenag Lepas Tiga Hafidz Ikuti MTQ Internasional di Turki dan UEA

Kementerian Agama melepas tiga penghafal Al Quran (Hafiz) untuk mengikuti gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional di Turki dan Uni Emirat Arab (UEA).

“Mohon doa dari masyarakat Indonesia, semoga Allah memberikan kekuatan, kesabaran, dan keberkahan. Mohon doa semoga tiga penghafal Al Quran kita ini bisa membawa senyum untuk Indonesia,” ujar Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Syamsul Bahri di Jakarta, Selasa.

Ketiga hafiz ini yakni M. Mas’ud, Bintang Fadhilah Puta, dan Indana Zulfa. Ketiganya merupakan para juara pada Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional ke-26 tahun 2021 di Sofifi, Maluku Utara.

M. Mas’ud merupakan juara pertama cabang tilawah dewasa, sementara Bintang Fadhilah juara dua hafalan 30 juz putra. Keduanya akan mewakili Indonesia pada ajang 8th International Quran Memorization and Recitation Competition of Turkye di Konya, Turki.

Adapun Indana Zulfa yang akan mewakili Indonesia pada ajang Sheikha Fathimah binti Mubarak International Holy Quran Competition di Dubai, UEA, merupakan juara 2 cabang hafalan 30 Juz putri pada STQH Nasional 2021.

Syamsul optimistis ketiganya akan mempersembahkan yang terbaik. Ia menyebut kemampuan penghafal Al Quran asal Indonesia sudah diperhitungkan di kancah internasional.

“Luruskan niat karena Allah. Niat untuk syiar Islam dan membaca Kalam Allah. Jika niat lurus, insyaallah Allah akan berikan pertolongan,” kata dia.

Sementara itu, Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al Quran dan Al-Hadits Kemenag Rijal Ahmad Rangkuty menjelaskan Mas’ud akan mengikuti cabang tilawah, Bintang cabang hafalan 30 juz putra, dan Indana cabang hafalan 30 juz putri.

“Mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Semoga berlimpah berkah dan membuat nama Indonesia harum di kancah internasional,” kata dia.

IHRAM

Jokowi Ingin MTQ Mampu Bumikan Alquran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXVI di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mampu membumikan Alquran.

“MTQ Nasional harus mampu membumikan Alquran sehingga lebih mudah dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat kita,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan MTQ Tingkat Nasional ke-26 yang dilangsungkan di Astaka Utama Islamic Centre, Mataram, Sabtu (30/7) malam.

Presiden menyatakan memiliki harapan yang besar bahwa MTQ yang telah membudaya di tengah masyarakat di Tanah Air selain berkembang dari segi syiar dan kualitas penyelenggaraannya juga dapat mewarnai wajah umat Islam dan bangsa Indonesia.

Menurut dia, tujuan dan makna kegiatan MTQ bukan sekadar prestasi yang utama. “Namun yang lebih utama lagi adalah syiar dan dakwah tentang bagaimana membumikan Alquran,” katanya.

Presiden ingin agar Alquran dijadikan sebagai nafas, sebagai pegangan hidup yang hakiki, dan sebagai kepribadian masyarakat Muslim di Tanah Air. Ia menyayangkan sekarang ini masih banyak orang mudah mencela, mudah mengumpat, mudah merendahkan orang lain, mudah mengejek, mudah menjelek-jelekkan orang lain, bahkan sopan santun pun diabaikan.

“Ungkapan pedas, ujaran kebencian yang asal bunyi bertebaran luar biasa khususnya di ranah media sosial. Ungkapan tersebut semakin menghebat saat terjadi konstetasi politik seperti pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan walikota, pemilihan presiden, serta pemilihan anggota legislatif,” katanya.

Kandidat lain, kata Presiden, tidak lagi dilihat sebagai sahabat, teman, atau mitra melainkan dianggap sebagai musuh yang harus dihabisi. “Selain itu saya berharap agar hakikat makna dan tujuan MTQ kita pegang tegung sehingga Alquran benar-benar kita resapi, kita hayati, kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Sebab, kata Presiden, saat seseorang menggaungkan Alquran maka sebenarnya sedang mengagungkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kesalehan sosial, nilai-nilai yang mengutamakan pembelaan pada yang lemah, fakir, dan miskin bukan nilai-nilai keserakahan seperti mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.