Bolehkah Pelaku Paedofilia Dikebiri? (bagian 1)

AKHIR-AKHIR ini para pelaku paedofilia kian meresahkan. Di Sumatera, ada pelaku yang malah membunuh dan menjual daging korbannya setelah dilecehkan. Ada yang bertanya, bolehkah pelaku paedofilia diberi hukuman dikebiri, baik dikebiri secara fisik maupun secara kimiawi, yakni disuntik dengan zat tertentu yang menghilangkan syahwatnya?

Menurut Ustadz M Siddiq Al Jawi, pengebirian (al ikhsha`, castration) artinya adalah pemotongan dua buah dzakar (al khushyatain, testis), yang dapat dibarengi dengan pemotongan penis (dzakar). Jadi pengebirian dapat berupa pemotongan testis saja, dan inilah pengertian dasar dari pengebirian.

Namun adakalanya pengebirian berupa pemotongan testis dan penis sekaligus. Pengebirian bertujuan menghilangkan syahwat dan sekaligus menjadikan mandul. (Rawwas Qalah Jie, Mujam Lughah Al Fuqaha, hlm. 150; Al Mujamul Wasith, 1/269; Al Mausuah Al Fiqhiyyah, 19/119; Adil Mathrudi, Al Ahkam Al Fiqhiyyah Al Mutaalliqah bi Al Syahwat, hlm. 88).

Menjatuhkan hukuman pengebirian bagi pelaku paedofilia hukumnya haram, berdasarkan dua (dua) alasan sebagai berikut; pertama, syariah Islam dengan tegas telah mengharamkan pengebirian pada manusia, tanpa ada perbedaan pendapat (khilafiyah) di kalangan fuqaha. Tiadanya khilafiyah ini diriwayatkan misalnya oleh Imam Ibnu Abdil Barr (Al Istidzkar, 8/433), Imam Ibnu Hajar Al Asqalani (Fathul Bari, 9/111), Imam Badruddin Al Aini (Umdatul Qari, 20/72), Imam Al Qurthubi (Al Jami li Ahkam Al Qur`an, 5/334), dan Imam Shanani, (Subulus Salam, 3/110). (Lihat Al Mausuah Al Fiqhiyyah, 19/119-120; Adil Mathrudi, Al Ahkam Al Fiqhiyyah Al Mutaalliqah bi Al Syahwat, hlm. 88; Kamaluddin Jumuah Bakar, Masa`il wa Ahkam Yamussu Jasadal Insan, hlm. 90).

Dalil haramnya pengebirian pada manusia adalah hadis-hadis sahih yang dengan jelas menunjukkan larangan Rasulullah SAW terhadap pengebirian. Dari Saad bin Abi Waqqash RA, dia berkata, “Rasulullah SAW telah menolak Utsman bin Mazhun RA untuk melakukan tabattul (meninggalkan kenikmatan duniawi demi ibadah semata). Kalau sekiranya Rasulullah SAW mengizinkan Utsman bin Mazhun untuk melakukan tabattul, niscaya kami sudah melakukan pengebirian.” (HR Bukhari no 5073; Muslim no 3390).

Dari Ibnu Masud RA, dia berkata, “Dahulu kami pernah berperang bersama Nabi SAW sedang kami tidak bersama isteri-isteri. Lalu kami berkata (kepada Nabi SAW),”Bolehkah kami melakukan pengebirian?” Maka Nabi SAW melarang yang demikian itu. (HR Bukhari no 4615; Muslim no 1404; Ahmad no 3650; Ibnu Hibban no 4141). (Taqiyuddin An Nabhani, An NizhamAl Ijtimai fi Al Islam, hlm. 164; Al Mausuah Al Fiqhiyyah, 19/119) []/bersambung…

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2313335/bolehkah-pelaku-paedofilia-dikebiri-bagian-1#sthash.jBdx6zPV.dpuf