Wanita Jahiliyah saja Tak Cari Uang dengan Melacur

SEJELEK-jelek wanita jahiliyah, tidak ada yang mencari makan dengan cara melacur. Pelacuran di zaman jahiliyah hanya dilakukan oleh budak wanita.

Ketika Nabi Shallallahu alaihi wa sallam membaiat beberapa wanita musyrikin yang hijrah ke Madinah, salah satu isi baiatnya adalah para wanita itu tidak boleh berzina.

Mendengar bagian ini, Hindun bintu Utbah, salah satu wanita yang baru masuk islam mengatakan, “Ya Rasulullah, apa ada wanita merdeka berzina.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/98).

Hindun merasa terheran, selama hidupnya menjadi wanita musyirkin, belum pernah menjumpai wanita merdeka berzina.

Karena itulah, banyak tersebar ungkapan tentang kehormatan wanita merdeka di arab di masa jahiliyah,

“Wanita merdeka bisa jadi kelaparan, namun mereka tidak pernah mencari makan dengan buah dadanya.” (Majma al-Amtsal, Abul Fadhl an-Naisaburi, 1/122)

[Ustadz Ammi Nur Baits]

 

INILAH MOZAIK

Pelaku Maksiat Tolong Menolong dalam Kemaksiatan

BAGIAN dari sunnatullah, pelaku maksiat akan saling tolong-menolong dalam kemaksiatan. Sebagaimana pelaku kebaikan akan saling membantu dalam kebaikan. Iblis dan bala tentaranya, mereka saling membantu dalam maksiat. Allah berfirman,

“Demikianlah Kami jadikan adanya musuh bagi tiap-tiap nabi, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu.” (QS. al-Anam: 112).

Apa pengaruhnya? Orang-orang yang lemah iman, cenderung lebih memihak perkataan yang menipu itu. Allah nyatakan di lanjutan ayat, “Agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman dengan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (setan) kerjakan.” (QS. al-Anam: 113).

Sebagaimana hal ini juga dilakukan antar sesama orang munafiq. Allah berfirman, “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. Sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka saling menyuruh membuat yang munkar dan saling melarang berbuat yang maruf dan mereka menggenggamkan tangannya (sangat pelit).” (QS. At-Taubah: 67).

Sebenarnya kita tidak perlu terlalu heran, ketika kebijakan semacam ini keluar dari orang kafir. Karena tabiat mereka yang menyimpang dari fitrah sucinya. Dalam al-Quran, Allah menyebut mereka Syarra ad-Dawab (makhluk yang paling jelek). Kufur, tidak mau beriman dan tabiatnya buruk.

“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” (QS. al-Anfal: 55).

INILAH MOZAIK