Perilaku Berpolitik Nabi Perlu Diteladani

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Kalimantan Tengah Awaludin Noor mengajak seluruh politisi agar meneladani Nabi Muhammad SAW dalam berpolitik. “Nabi Muhammad selain pendakwah juga sebagai Kepala Pemerintahan yang punya pengalaman buruk diolok-olok namun tidak melakukan pembalasan. Malah justru mendoakan para pelakunya,” kata Awaludin di Palangka Raya, Senin (12/12).

Dia mengataka, sikap Nabi ini harus tetap dilestarikan dan dicontoh, setidaknya di kalangan para kader PPP se Indonesia. “Harapan kita para politisi lainnya juga ikut meneladani sikap dan tindakan Nabi Muhammad SAW,” tambahnya.

Dia juga mengajak seluruh politisi di lingkungan DPRD Kalteng di momentun Maulid Nabi Muhammad SAW 2016 mendapat pencerahan. Sebab, menurut Awaludin, sekarang ini kalangan DPRD Kalteng sedang mengalami ‘turbulensi’ politik kecil.

Anggota DPRD Kalteng periode 2009-2014 ini mengatakan ‘turbulensi’ politik itu harapannya mampu dilalui dengan aman. Sehingga seluruh kepentingan dapat terlaksana secara baik dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat di Provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila” ini.

“Teman-teman DPRD Kalteng, ayolah meneladani Nabi Muhammad SAW. Kompromi itu penting. Kedepankan jalan keluar menang-menang, bukan menang-kalah. Hargai semua pendapat. Saya yakin anggota DPRD Kalteng semua telah berpengalaman,” ucapnya.

Ketua PPP Kalteng ini menyebut tiga rancangan peraturan daerah yakni tentang KUA PPAS APBD 2017, rencana program jangka menengah daerah (RPJMD), dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sangat penting untuk segera disahkan sebagai Perda bagi kemajuan provinsi ini. “Prediksi saya berbagai polemik yang terjadi antara DPRD dan Pemprov Kalteng dalam waktu dekat ada jalan keluarnya. Prediksi saya sebentar lagi tiga raperda itu selesailah. Sudah berpengalaman semua kok. Saya yakin itu,” kata Awaluddin.

PPP di seluruh Indonesia serentak merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (11/12) malam. DPW PPP Kalteng pun merayakannya bersama sejumlah tokoh dan kader serta anak-anak panti asuhan.