Berjalan Kakilah Menuju Masjid!

SETELAH berwudhu, menyucikan diri dari segala najis dan kotoran secara sempurna sehingga tubuh dan jiwa kita siap untuk melaksanakan salat berjemaah. Semua ulama bersepakat mengenai anjuran salat berjemaah, bahkan sebagaian ulama mewajibkannya.

Kita sebagai umat Islam, diharuskan untuk berkumpul di masjid untuk mendirikan salat berjemaah dalam barisan yang rapi. Selain pahala besar yang dijanjikan Allah, berjalan menuju masjid untuk mendirikan salat juga mengandung faedah luar biasa bagi kesehatan.

Rasulullah saw sering kali menganjurkan umatnya untuk berjalan kaki menuju masjid atau tempat salat. Anjuran tersebut beliau sampaikan dalam beberapa hadis. Dan, Allah juga akan memberikan pahala yang sangat besar bagi orang yang berjalan menuju tempat salat.

Orang yang paling jauh jaraknya menuju masjid niscaya akan mendapat pahala yang paling besar. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Maukah kalian ditunjukkan kepada suatu amal yang dengannya Allah menghapus dosa dan meninggikan derajat?”

Lalu, para sahabat menjawab, “Tentu saja, Rasulullah.”

“Menyempurnakan wudhu dan menjauhi segala sesuatu yang tidak disukai, memerbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu waktu salat dengan mendirikan salat. Itulah keutamaan. Itulah keutamaan.” (HR.Muslim)

Abu Musa ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang mendapat pahala salat yang paling besar adalah yang paling jauh jarak perjalanannya ke masjid.” (HR.Muslim)

Hadis ini dan hadis sebelumnya menegaskan keutamaan rumah yang jauh dari masjid sehingga butuh banyak langkah untuk sampai ke sana. Pahala yang didapatkannya pun lebih banyak dibandingkan dengan orang lain. Semakin jauh rumah seseorang dari masjid, makin besar pahala salatnya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang bersuci di rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah untuk melaksanakan kewajiban dari Allah, niscaya langkahnya itu akan menghapus dosanya dan mengangkat derajatnya.” (HR.Muslim)

Semua hadis di atas menegaskan anjuran kepada kita, umat muslim untuk berjalan kaki menuju masjid sekuat tenaga, tidak diatas kendaraan apapun meskipun rumahnya jauh dari masjid, selama tidak ada uzur atau hambatan yang menghalangi perjalanannya. Ingat, pulang juga dianjurkan dengan berjalan kaki.

 

Sumber: Mozaik Islam

Salat Berjemaah Selama 40 Hari

“BARANGSIAPA salat berjemaah karena Allah selama 40 hari dengan mendapatkan takbiratul pertama, ditulis untuknya kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat munafik.”

Beruntunglah jika seorang muslim senantiasa menjalankan salat berjemaah di masjid. Meski berada di tengah kesibukan, ia tetap bersedia meluangkan waktu untuk salat berjemaah. Sesibuk apapun urusan duniawi, salat merupakan sebuah kewajiban yang tetap harus dilaksanakan. Dan tidak ada hal yang paling penting di dunia ini, selain salat.

Sayangnya, kita sering menemukan orang yang meninggalkan salat berjemaah karena menganggapnya kurang penting. Bahkan ada yang mengerjakan salat berjamaah hanya salat Jumat dan salat hari raya.

Orang-orang saleh pada era awal Islam, senantiasa memerhatikan dan menekankan pentingnya salat berjemaah di masjid. Mereka tak pernah ketinggalan mendirikan salat jemaah di masjid selama bertahun-tahun.

Muhammad bin Samaah At Tamimi, seorang ahli ibadah yang tak pernah tertinggal takbiratul ihramnya imam selama 40 tahun. Ia hanya pernah meninggalkan hal tersebut ketika ibunya meninggal dunia.

Said bin Musayyib tidak pernah ketinggalan takbir pertama dalam salat berjemaah selama 50 tahun. “Aku tidak pernah melihat punggung para jemaah karena aku berada di barisan terdepan selama 50 tahun,” katanya.

Salah satu keutamaan salat berjemaah adalah siapa saja yang melakukannya secara istiqamah selama 40 hari dan tidak ketinggalan takbir pertama, Allah akan memberinya dua pembebasan: bebas (selamat) dari neraka dan bebas dari kemunafikkan.

Diriwayatkan Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa salat karena Allah selama 40 hari secara berjemaah dengan mendapatkan takbiratul pertama (takbiratul ihramnya imam), ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat munafik.” (HR.Tirmidzi)

Hadis di atas menunjukkan bahwa syarat untuk mendapatkan keutamaan tersebut adalah dengan melaksanakan salat berjemaah selama 40 hari berturut-turut tanpa tertinggal satu takbir pun. []
Sumber: buku “200 Amal Saleh Berpahala Dahsyat”

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2319713/salat-berjemaah-selama-40-hari#sthash.XJr4UA0b.dpuf