Saudi Ingin Khutbah Jumat Berisi Tahdzir terhadap Jama’ah Tabligh

Pemerintah Arab Saudi menginginkan khutbah Jumat disampaikan di semua masjid minggu ini untuk memperingatkan terhadap kelompok Jama’ah Tabligh karena diduga ‘telah sesat sampai menghasut kekerasan’. Arahan tersebut dikeluarkan oleh Menteri Urusan Islam dan Dakwah Arab Saudi, Dr. Abdullathif alu-Syeikh yang menginginkan semua khatib di masjid menyampaikan khutbah pada 10 Desember tentang peringatan terhadap Jama’ah Tabligh.

Abdul Lathif Alu Asy-Syeikh menyampaikan seruan pada para khatib masjid-masjid agar pada Jumat yang akan datang agar menyampaikan khutbah yang berisi tahdzir atau peringatan terhadap Jama’ah Tabligh dan dakwah yang biasa disebut sebagai Al-Ahbab, demikian cuitan pada aku Twitter Kementerian Urusan Keislaman Arab Saudi, Selasa, (7/12/2021).

Khotbah tersebut akan menguraikan empat isi penting utama bagi Jama’ah Tabligh yaitu penjelasan tentang kesesatan, penyelewengan dan bahaya kelompok yang membuka salah satu pintu kekerasan dan terorisme. Kedua, khotbah akan mengungkap kesalahan besar mereka serta ancaman bahaya bagi masyarakat.

Pemerintah Arab Saudi juga melarang pernyataan resmi dari Jama’ah Tabligh dengan partai politik manapun. Jama’ah Tabligh adalah sebuah gerakan dakwah yang dimulai di India pada tahun 1926 sejak masa pemerintahan Inggris.

Kelompok dakwah ini terkenal sering mengajak umat Islam untuk mengadopsi gaya hidup berdasarkan syariat Islam. Jemaat ini diperkirakan memiliki 350 hingga 400 juta pengikut di seluruh dunia.

Jama’ah Tabligh berkeras menahan diri untuk tidak terlibat dalam aktivitas dan perdebatan politik apapun karena mereka hanya ingin memfokuskan upaya mereka pada dakwah saja.

Unggahan Menteri Urusan Islam dan Dakwah Arab Saudi, Dr. Abdul Lathif Alu Asy-Syeikh mengenai Jama’ah Tabligh sebagaimana dikutip akun @Saudi_Moia

Di bawah ini,  poin-poin Menteri Urusan Islam dan Dakwah Arab Saudi, Dr. Abdul Lathif Alu Asy-Syeikh mengenai Jama’ah Tabligh sebagaimana dikutip akun @Saudi_Moia:

  1. Penjelasan mengenai apa yang dinilai oleh pihak Saudi sebagai kesesatan yang ada pada jama’ah ini dan bahwasannya jama’ah ini merupakan pintu masuk pada terorisme.
  2. Menyebutkan apa yang disebut sebagai kesalahan-kesalahan utama jama’ah ini.
  3. Menyebutkan bahaya jama’ah ini terhadap masyarakat.
  4. Penjelasan bahwasannya bergabung dengan jama’ah ini merupakan perkara yang dilarang di Arab Saudi.

Hujan Kritik

Sementara itu, Arab Saudi telah dihujani kritik dari pengguna Twitter menyusul arahan baru ini. Menurut netizen, Arab Saudi bangga menjadi tuan rumah konser Justin Bieber di Grand Prix Formula 1, kota Laut Merah, di saat sama memberi peringatan untuk Jama’ah Tabligh.

Konser yang diselenggarakan di Jeddah, dilaporkan dihadiri oleh 70.000 penonton, sehingga mencatat kehadiran tertinggi dalam sejarah organisasi konser di Arab Saudi. Pengguna Twitter bernama Abul Maali mengunggah postingan yang mengungkapkan rasa frustrasinya karena khutbah Jumat di seluruh Saudi tidak lagi memperingatkan tentang konser atau pencampuran pria dan wanita non-mahram, tetapi hanya berfokus Jama’ah Tabligh.

“Kemungkinan besar karena mereka adalah kelompok yang menyebarkan dakwah tentang bentuk hiburan ilegal di negeri-negeri Muslim,” tulisnya.

“Jangan menjadi musuh agama, Jika Anda kurang memahami karya dakwah dan dakwah, maka luangkan waktu dan coba cari tahu dahulu. Kekurangannya bisa Anda perbaiki hanya dengan berpartisipasi,” tambah akun @FQasmee, hari Rabu, 7  Desember 2021.*

HIDAYATULLAH