Erick Yusuf: Pelaku Serangan Paris Spiritualnya Kosong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif (iHaqi), Ustaz Erick Yusuf menilai aksi penembakan dan pengeboman yang terjadi di Paris, Jumat malam waktu setempat (13/11), adalah keganasan yang sudah menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan.

Ia melihat hal ini terjadi karena pelaku tidak memiliki nilai-nilai spritual dan ketuhanan. “Orang yang membantai ini tidak memiliki nilai-nilai spiritual dan ketuhanan di dalam dirinya,” ujar Ustaz Erick saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (14/11).

Menurut Erick, orang yang memiliki nilai-nilai ketuhanan akan senantiasa dilimpahkan kasih sayang oleh Allah SWT. Sehingga, ia pun akan terhindar dari perbuatan-perbuatan menzalimi baik terhadap dirinya maupun orang lain.

Untuk itu, kata Erick, sebagai umat Islam kita harus menunjukkan kerpihatinan atas tragedi nahas itu. Sebabnya, Islam melihat hal tersebut sebagai suatu kezaliman dan Islam menentang keras semua bentuk kezaliman.

Terkait siapa pelaku aksi teror tersebut, Erick mengimbau agar semua pihak tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan. Umat Islam khususnya, tambah Erick, harus mengutamakan sikap tabayyun atau klarifikasi.

Erick Yusuf: Teror di Paris Timbulkan Fitnah Terhadap Islam

Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif (iHaqi), Ustaz Erick Yusuf khawatir tragedi penembakan dan pengeboman yang terjadi di Paris, Jumat malam waktu setempat (13/11), menimbulkan fitnah terhadap umat Islam.

“Kita harus optimis dan berharap ini tidak menjadi fitnah,” ujar Ustaz Erick saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (14/11).

Untuk itu, Ustaz Erick pun mengimbau agar pemimpin Islam dunia segera mengecam aksi tersebut dan menunjukkan keprihatinannya. Menurut dia, umat Muslim harus muncul dan memperlihatkan kepada dunia bahwa aksi teror ini menentang nilai-nilai Islami.

Dalam rangka menangkal fitnah, Ustaz Erick melihat pelebaran dan perluasan dakwah sangat perlu dilakukan. Ustaz Erick menambahkan umat Islam perlu mencerminkan bahwa Islam merupakan agama yang terdepan dalam nilai-nilai perdamaian.

Dakwah juga bisa berperan sebagai bentuk klarifikasi bahwa aksi teror yang memakan ratusan korban itu tidak mengatasnamakan Islam atau agama apapun. “Apabila umat Islam dan tokoh-tokoh Islam memperlihatkan keprihatinannya maka dunia akan melihat bahwa ini bukan atas nama agama,” katanya.

 

sumber: Republika Online