Hikmah Surat Ad Dhuha yang Memenangkan Jiwa

Banyak muslim yang mampu menghafal surat Ad Dhuha namun belum banyak yang meresapi maknanya. Bahkan manfaatnya sebenarnya bisa membuat tenang orang yang sedang tertekan.

Dilansir di aboutislam.net, Jumat (10/12), Allah menurunkan surat ini kepada Nabi Muhammad pada saat ia tidak menerima wahyu setiap selama enam bulan, bahkan dalam bentuk mimpi. Nabi berada dalam keadaan pikiran yang sangat terganggu, merasa negatif dan tertekan dan percaya bahwa Allah tidak ridha kepadanya, telah melupakannya, dan tidak menginginkannya lagi sebagai Nabi. 

Perasaan seperti itu saja pernah dirasakan Nabi, demikian juga manusia biasa lainnya. Saat-saat ketika tingkat iman kita berada di titik rendah. 

Kita merasa doa kita tidak dikabulkan, shalat kita tidak berdampak positif pada hati kita, dan yang terburuk adalah perasaan bahwa kita adalah manusia yang mengerikan, bahwa Allah tidak mencintai kita atau tidak peduli dengan kita lagi. 

Surat Ad Duha diturunkan kepada Nabi untuk membebaskannya dari perasaan negatif ini dan memberinya harapan, kepositifan, dan kepastian bahwa Allah bersamanya apa pun yang terjadi. Dari situ kita juga dapat menemukan kedamaian , harapan, dan keyakinan baru kepada Allah ketika kita melalui keadaan depresi, kesedihan, dan keputusasaan yang serupa. 

Hikmah setiap ayat surat Ad dhuha diantaranya:

Ayat pertama, 

وَالضُّحَىٰ

Demi waktu Dhuha (ketika matahari naik seluruhnya)

Ini adalah hal pertama yang perlu didengar saat depresi atau tertekan, bangun, lihat sinar matahari. Segala sesuatu dalam hidup bukanlah malapetaka dan kesuraman. Kita hanya perlu melihat ke atas. 

Ayat kedua,

وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ

dan demi malam apabila telah sunyi,

Ayat ini langsung berbicara tentang kegelapan,sebagai pengingat bagi kita bahwa malam dimaksudkan untuk menutupi dan memberi kita kenyamanan dan istirahat. Umumnya ketika kita mengalami depresi, kita cenderung masuk ke pola tidur yang sangat buruk dengan begadang di malam hari dan tidur sepanjang hari, sehingga memperburuk keadaan pikiran kita.

Ayat ini mengingatkan kita untuk menggunakan malam sebagai penghiburan untuk meringankan kesusahan kita.

Ayat ketiga,

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,

Ini adalah ayat yang sangat kuat dari Allah yang memberitahu kita bahwa Dia tidak membenci kita dan tidak melupakan kita. Mengingatkan orang yang depresi bahwa Dia selalu di sisinya.

Ayat keempat,

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.

Sering kali ketika kita sedang depresi kita berpikir bahwa hidup kita akan sulit selamanya dan tidak akan pernah menjadi lebih baik. Ayat ini dapat menjadi jawaban atas pemikiran tersebut. 

Mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini adalah sementara dan bahwa akhirat merupakan tempat yang lebih baik, lebih kekal bagi kita daripada yang pernah ada di dunia ini. Hal ini membuat kita berharap untuk mencapai tempat kita di surga dan membantu kita melihat setiap masalah dalam hidup kita sebagai ujian sementara iman kita dari Allah. 

Adab agar Doa Dikabulkan – (Republika)

Ayat kelima,

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ

Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.

Sebuah janji dari Allah bahwa dia akan memberi kita pahala yang besar yakni surga dan kita akan bahagia. Bukankah ini hal terbaik untuk didengar ketika kita sedang tertekan dan muak dengan kehidupan duniawi dan masalah yang dihadapi.

Ayat keenam,

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu).

Dari ayat ini dan seterusnya, Allah memberi kita alasan untuk mempercayai pernyataan dan janji-janji-Nya di paruh pertama surat ini. Sekarang banyak dari kita mungkin berpikir,  hubungan ayat tentang anak yatim dengan masalah kita. 

Pikirkan tentang ada banyak waktu dalam hidup kita ketika sakit atau kesepian dan merasa seperti kita tidak memiliki siapa pun yang peduli dengan kita. Satu-satunya yang ada di sisimu saat itu adalah Allah. Dialah yang menjaga dan membimbing kita keluar dari masalah itu.

Ayat ketujuh,

وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

Meskipun kita terlahir sebagai muslim namun banyak diantara kita yang masih tersesat dan menyimpang dari ajaran Islam di masa lalu. Allah lah yang memberi kita petunjuk itu dan membawa kita kembali ke jalan yang lurus dan kepada-Nya dan menjadikan kami Muslim yang taat. 

Ayat kedelapan,

 وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. 

Banyak dari kita mungkin telah melalui banyak periode dalam hidup kita ketika kita kekurangan uang dan kekayaan. Sekarang ketika kita melihat ke belakang, kita menyadari bahwa hanya Allah yang memberi kita rezeki itu dalam beberapa bentuk dan membuat kita melewati masa-masa keuangan yang sulit itu. Ketika seseorang mengalami depresi, memberikan contoh Allah telah membantu mereka di masa lalu akan memperkuat keyakinan mereka pada janji-janji Allah dalam surat ini untuk masa depan mereka.

Ayat kesembilan,

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ

Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. 

Ayat ini sesungguhnya bisa untuk melawan depresei. Orang-orang yang depresi kebanyakan termakan oleh situasi mereka dan merasa bahwa tidak seorang pun mungkin berada dalam situasi yang lebih buruk.

Ayat ini mengingatkan kita untuk melihat orang-orang yang berada dalam situasi yang jauh lebih buruk daripada diri kita sendiri. Ketika kita merasa putus asa dan tertekan Lihatlah anak yatim, yang tidak memiliki keluarga atau orang yang dicintai dan tidak ada yang merawat mereka.

Kita memiliki keluarga dan orang tua yang mencintai kita, atap di atas kepala dan makanan di atas meja dan kita masih berpikir kami berada dalam situasi yang buruk.

ayat kesepuluh,

وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ

Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik(nya).

Contoh lain adalah tentang pengemis untuk sekali lagi mengingatkan kita akan banyak nikmat materi yang telah Allah berikan kepada kita yang kita anggap remeh seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal. Anak yatim dan pengemis ini adalah contoh yang harus selalu kita ingatkan untuk bersyukur atas berbagai nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, mengatasi depresi kita dan merasa terhubung kembali dengan Allah, karena rasa syukur.

Ayat kesebelas,

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).

Ayat terakhir ini adalah tentang mempertahankan iman yang telah diperbarui itu dan ikatan dengan Allah dengan merenungkan, memuliakan dan berbicara tentang berkah Allah, baik dalam hal halaqah, diskusi dengan keluarga dan teman atau bahkan dakwah. Zikir, membaca Alquran dan mendengarkan ceramah juga merupakan cara yang bagus untuk mengingat Allah di hati kita.

IHRAM