Dalam Al-Qur’an Tugas Manusia Merawat Bumi

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Ia dianugerahi akal dan pikiran yang dapat digunakan untuk mengelola dan memelihara bumi. Dalam Al-Qur’an, manusia disebut sebagai khalifah, yang artinya pemimpin atau pengganti. Khalifah di bumi memiliki tugas untuk memakmurkan bumi dan menjaga kelestariannya. Berikut artikel lanjutan, dalam Al-Qur’an tugas manusia merawat bumi.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa manusia bertugas untuk melestarikan sumber daya alam, sebagai bagian dari merawat bumi. Melestarikan sumber daya alam seperti air, udara, tanah, dan hutan sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Seyogianya, menggunakan sumber daya alam secara bijaksana dan bertanggung jawab, serta mengurangi konsumsi kita agar tidak terjadi kelangkaan.

Selanjutnya, bagian dari melindungi bumi adalah menjaga lingkungan dari pencemaran dan kerusakan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Kita harus mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat mencemari lingkungan, seperti plastik dan bahan bakar fosil. Kita juga harus membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi penggunaan air dan energi.

Pun bagian dari ikhtiar menjaga bumi adalah melindungi keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan alam yang harus kita jaga. Kita harus melindungi hewan dan tumbuhan langka dari kepunahan. Kita juga harus menjaga habitat alami mereka agar mereka dapat hidup dan berkembang biak dengan baik.

Dalil Anjuran Merawat Bumi dalam Al-Qur’an

Terdapat banyak ayat dalam al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk menjaga dan merawat bumi. Salah Salah satunya adalah Q.S. Al-A’raf [7] ayat 56;

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya; Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.

Selain dari al-Qur’an, perintah untuk menjaga bumi juga terdapat dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, tentang anjuran untuk menanam pohon, sebagai upaya menjaga bumi;

عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَمَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ»

Artinya; Jabir berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, Tidaklah seorang muslim menanam pohon kecuali buah yang dimakannya menjadi sedekah, yang dicuri menjadi sedekah, yang dimakan binatang buas adalah sedekah, yang dimakan burung adalah sedekah, dan tidak diambil seseorang kecuali menjadi sedekah,” [HR. Muslim]

Dengan melaksanakan tugas-tugas tersebut, manusia dapat ikut berperan dalam menjaga kelestarian bumi dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Demikian penjelasan terkait dalam Al-Qur’an tugas manusia merawat bumi. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Tiga Tugas Manusia

Manusia bertugas sebagai khalifah Allah di muka bumi.

Manusia merupakan makhluk yang dianugerahi akal dan pikiran serta hati nurani. Dalam Islam, setidak-tidaknya terdapat tiga tujuan penciptaan manusia. Alquran surah adz-Dzariyat ayat 56 menerangkan tujuan pertama. Artinya, “Dan Aku (Allah) tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Dengan demikian, fitrah kemanusiaan adalah menjadi hamba Allah SWT. Sifat menghamba tidak boleh ditujukan kepada siapapun selain Allah Ta’ala.

Tugas kedua berkaitan dengan konteks kehidupan empiris. Dalam surah al-Baqarah ayat 30 dijelaskan tentang tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Surah yang sama memuat dialog antara Allah dan para malaikat tentang penciptaan manusia. Terjemahannya, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’”

Maknanya, di muka bumi hidup berbagai macam makhluk. Namun, hanya manusia yang menyandang fungsi pemimpin. Manusia dapat memanfaatkan segala yang tumbuh di atas bumi untuk kelangsungan hidupnya. Bagaimanapun, manusia mesti mengelola sumber daya dengan penuh tanggung jawab. Allah menciptakan keteraturan di muka bumi. Maka dari itu, manusia tidak boleh merusak harmoni yang sudah diciptakan-Nya.

Tugas ketiga adalah berdakwah. Hal ini terutama diemban bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Yang didakwahkan adalah Islam, sebagai satu-satunya agama yang diridhai di sisi Allah Ta’ala.

Dakwah yang dilakukan dapat melalui lisan dan perbuatan. Sasarannya dimulai dari diri sendiri, keluarga, karib kerabat, dan komunitas setempat. Dakwah yang dijalankan tidak boleh dengan paksaan atau penghakiman. Dengan menarik simpati, orang-orang akan tertarik untuk mendalami agama ini.

KHAZANAH REPUBLIKA