Ustaz Felix Siauw: Valentine Berarti Seks

Fenomena penjualan atau pembagian coklat berhadiah kondom terutama saat Valentine bukan merupakan kali pertama terjadi di Indonesia.

Hal itu turut disampaikan Ustaz Felix Siauw, fenomena ini menurutnya tak lain mengartikan hal yang berbau seks.

“Fenomena seperti itu bukan tahun ini saja tapi sudah ditemukan sejak tahun lalu,” ujar Ustaz Felix kepada Republika di bilangan Setiabudi Jakarta.

Dia mengatakan, hari Valentine dimungkinkan tidak dianggap berbahaya oleh sebagian kalangan. Tetapi dalam hal ini menurut dia, perlu kesadaran dari para orang tua menyikapi hari Valentine ini.

“Adanya fenomena seperti itu sudah jelas Valentine berarti seks. Penjualan coklat selalu dibandel dengan kondom itu sudah jelas artinya,” tambah dia.

Adapun sebelumnya Ustaz juga menyatakan bahwa sejarah di balik hari Valentine adalah aktivitas seks massal kaum Romawi. Selain itu, haram hukumnya bagi Muslim untuk merayakan Valentine.

Terlepas dari pembagian kondom itu juga misalnya ditambahkan embel-embel aman atau bahkan bukan untuk remaja. Namun tetap arah dan tujuan tindakan tersebut, kata dia, tidak bisa dipungkiri mengartikan seks.

Ia menambahkan, para wanita juga dalam hal ini harus bisa lebih mawas diri. “Baik itu hanya untuk main-main saja rayakan Valentine, turut berpartisipasi apalagi sampai melanggar hal-hal yang dilarang Islam,” jelas Ustaz.

 

sumber: Republika Online

Pembakaran Masjid di Papua, Ini Tanggapan Ustaz Felix Siauw

Umat Islam diserang ketika mereka sedang menunaikan shalat Idul Fitri di lapangan Koramil l1702-11/Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7) pagi WIT. Saat takbir pertama, kelompok massa Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) langsung melempari umat Islam yang sedang menunaikan shalat Id.

Ustaz Felix Siauw ikut mengomentari tragedi yang menimpa umat Islam tersebut. Melalui akunTwitter, @felixsiauw, ia menilai tindakan massa yang menyerang orang shalat sebagai tindakan bar-bar. Berikut serial kicauannya:

1. berkaitan dengan insiden “Pembakaran Masjid di Papua” | ini jelas bagian kedzaliman besar yang harus dikecam dan diambil tindakan

2. kita memahami betul reaksi ummat Muslim yang sangat menyayangkan hal ini | apalagi kejadian ini terjadi disaat shalat Ied Fitri

3. dan perkara ini dalam Islam adalah bagian kedzaliman yang sangat besar | yaitu menghalangi manusia dari beribadah kepada Allah Swt

4. Dan siapa yang lebih aniaya dari orang yang menghalangi menyebut nama Allah di masjid-masjid-Nya, dan berusaha merobohkannya? (QS2:115)

5. kejadian pembubaran shalat Ied dan pembakaran masjid di Papua ini | menunjukkan pada kita beberapa pelajaran yang bisa diambil

6. pertama, saat Muslim mayoritas,mereka disudutkan dengan dalil toleransi | namun saat minoritas, mereka ditekan dengan dalil demokrasi

7. saat Muslim menjadi mayoritas, kita dipaksa mengorbankan akidah dengan dalil toleransi | membiarkan seluas-luasnya syiar agama lain

8. sebaliknya saat Muslim minoritas, kita dipaksa juga, menghormati yang banyak | juga dengan mengorbankan akidah, mengorbankan agama

9. kedua, lalainya negara memberikan jaminan perlindungan hukum | harusnya hal seperti ini ditindak keras agar tidak menyebar pada yang lain

10. bagaimanapun hal sepert ini berbahaya dalam menyulut konflik antar masyarakat | adalah peran negara untuk memberikan keadilan bagi ummat

11. hanya saja, hukum di negara ini memang rancu, mengapa? | karena tidak diterapkan syariat Islam untuk mengaturnya

12. dalam sistem hukum yang bukan berdasar Islam, baik ummat Muslim ataupun Non-Muslim | sama-sama terancam keberadannya, tidak aman

13. tapi dalam sistem Islam, Islam menjamin dan melindungi semua bentuk ibadah | apapun agamanya, akan dilindungi dan dijamin oleh Islam

14. lalu bagaimana kita menyikapi insiden kedzaliman di Papua ini? | ada beberapa juga yang perlu kita pegang sebagai panduan

15. pertama, harus adil dengan membatasi bahasan hanya pada insidennya dan pelakunya saja | bukan mengeneralisasi dan meluaskan masalah

16. karena kita Muslim dan kita diajarkan Allah dan Rasul-Nya | kita tidak membalas perlakuan dzalim dengan kedzaliman juga

17. kedua, setiap kedzaliman harus dihilangkan, dan ini adalah peran negara | maka negara harus mengambil langkah tegas terhadap insiden ini

18. pelakukanya diusut, ditindak dan dihukum setimpal agar jadi peringatan buat yang lain | dan dijamin agar tidak terjadi hal yang sama

19. ketiga, yang terpenting, kesadaran bahwa tidak akan ada kebaikan menyeluruh | tanpa penerapan syariat Islam secara total di negeri ini

20. sebab hanya syariat Islam yang bisa memberikan jaminan keadilan | karena hukumnya datang dari Yang Maha Adil, Allah Swt

21. haruskah membalas dengan kekerasan? tentu tidak | karena amal fisik itu bagiannya negara yang punya kekuasaan, alat fisik

22. karenanya penting sekali Khilafah yang menerap syariat | agar konflik seperti ini tidak berterus dan berpanjang

23. yang terakhir, kita doakan saudara kita Muslim Papua dan dimanapun mereka minoritas | semoga Allah kuatkan dan mudahkan mereka

24. semoga Allah berikan ganjaran terbaik atas keistiqamahan mereka | dan balasan terbaik berupa ridha-Nya, juga bagi kita semuanya

 

sumber: Republika Online