Tahun Baru Islam, Momentum Perbaiki Diri

RABU (14/10) pekan depan bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah. Mengingat Muharram merupakan satu dari empat bulan haram dalam kalender Hijriyah, sudah sepantasnya umat muslim di seluruh penjuru dunia menjadikan tahun baru Islam itu sebagai momentun untuk memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Selain Muharram yang dinamakan Allah dengan “Syahrullah” (bulan Allah, tiga bulan lain yang merupakan bulan haram dalam kalender Hijriyah yaitu Dzulqaidah, Dzulhijah, dan Rajab. Disebut haram karena keempat bulan tersebut sangat dihormati dan umat Islam dilarang berperang di dalamnya.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali mengatakan, bagi diri pribadi setiap muslim peringatan satu Muharram hendaknya dapat menjadi momentum untuk berhijrah menjadi lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

“Sebagai contoh, jika yang selama ini kita kurang disiplin, tidak sabar saat lampu merah, atau mengantre, dengan tahun baru Islam dapat diperbaiki menjadi lebih baik lagi. Demikian juga dalam berdoa kepada Allah, bila tahun ini masih kurang, maka tahun depan lebih banyak lagi. Ada doa akhir tahun Hijriyah kita baca sesudah shalat Ashar dan doa awal tahun kita baca sesudah shalat Maghrib” kata Tgk Faisal kepada Serambi, Kamis (8/10).

Ia meminta umat Islam dapat menjadikan peringatan Tahun Baru Islam sebagai suatu kegiatan syiar yang besar. Tujuannya, agar warga nonmuslim tahu bahwa Islam juga memiliki tahun baru sendiri yaitu 1 Muharram. Tgk Faisal juga berharap agar pemerintah melaksanakan even-even syiar dalam memeriahkan tahun baru Islam lebih besar lagi dari perayaan yang dilakukan selama ini seperti pawai.

“Kita berharap syiar untuk tahun baru Islam lebih dari itu. Sebab, bila hari raya takbir sudah menggema di berbagai daerah. Tapi, saat peringatan satu Muharram tidak ada kegiatan lain kecuali pawai dan beberapa kegiatan dalam skala kecil,” jelas Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh ini.

Untuk memeriahkan tahun baru Islam, tambah Tgk Faisal, Pemerintah Aceh juga dapat mengimbau pihak sekolah untuk mengadakan parade dan kegiatan lain yang melibatkan anak-anak mulai usia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Dasar (SD).

“Agar generasi muda ini mengetahui 1 Muharram itu adalah Tahun Baru Islam, maka kegiatan yang dilaksanakan hendaknya tak sekedar ceramah di masjid, tapi kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan masyarakat dari berbagai usia,” demikian Tgk Faisal yang juga Pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh, Aceh Besar.(mawaddatul husna)

sumber: Tribun News