TAUHID Juga Terkait dengan Akhlak dan Pembersihan Hati

Beberapa orang sangat suka dengan tema “bersihkan hati/manajemen qalbu” dan “akhlak/muamalah yang baik”. Tema ini laris manis di kalangan orang awam. Perlu diperhatikan, bahwa tema ini juga mencakup tentang pembahasan TAUHID dan SYIRIK, hendaknya jangan dilupakan total membahas hal ini. Semoga kita tidak termasuk orang yang “hanya menyeru kepada kebaikan-kebaikan saja”, tapi lupa menyeru kepada mengingkari kemungkaran seperti kesyirikan.[1]

Kata mereka “apabila membahas ingkar mungkar” nanti akan dijauhi oleh jama’ah [2]. Hal ini tentu tidak benar, ingkar mungkar harus tetap dilakukan. Hanya saja disampaikan dengan cara yang baik, lembut, hikmah, bijaksana dan sesuai pada kondisi dan keadaan.[3]

Ketika membahas tentang “membersihkan hati/manajemen qalbu”, sebagian orang hanya berpikir membersihkan hati dari kotoran berupa penyakit hati seperti sombong, ujub, hasad dan lain-lan, padahal termasuk “membersihkan hati” adalah membersihkannya dari dosa dan noda syirik, bahkan jika kita membersihkan dosa dan noda syirik, ada kemungkinan Allah akan mengampuni dosa-dosa kita yang lainnya.

Allah berfirman dalam hadits qudsi,
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً
”Wahai anak Adam, kalau engkau datang menemuiku dengan membawa dosa sebesar bumi ini, kemudian engkau bertemu dengan Ku dalam kondisi tidak berbuat syirik sama sekali, maka aku akan mendatangi engkau dengan sebesar bumi pula berupa ampunan.” (HR. Tirmidzi, Hasan)

Ketika membahas tentang “akhlak/muamalah yang baik”, sebagian orang bisa jadi hanya berpikir tentang akhlak sesama manusia saja, padahal pembahasan akhlak juga terkait dengan muamalah terhadap Allah. Muamalah terhadap Allah yaitu menegakkan tauhid dan menjauhi syirik, perlu juga dibahas tentang tauhid asma’ wa sifat dan apa-apa yang bisa melanggar hak Allah sebagai pencipta kita. Muamalah yang baik dengan Allah akan mendatangkan ridha Allah. Segera kembali kepada Allah agar Allah ridha.

وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى

“Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)”. (QS. Thaha: 84).

Catatan penting:

“Tauhid dan aqidah yang benar akan melahirkan akhlak yang mulia.”

 

MUSLIMAFIYAH