4 Tips Menghidupkan Hati Ala Salafus Shalih

4 Tips Menghidupkan Hati Ala Salafus Shalih

Berikut ini adalah kumpulan tips menghidupkan hati ala salafus shalih. Nasihat ini untuk membantu kita menghidupkan Kembali hati-hati yang layu. Hati adalah poros dari seluruh unsur tubuh setiap manusia, segala yang dilakukan oleh manusia akan tergantung pada sesuatu yang terbersit dari hati. Maka tak salah jika Rasulullah Saw bersabda;

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ.

Artinya; “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Maka jika merenungi hadits di atas bahwa kita sebagai umat Rasulullah Saw senantiasa harus berupaya untuk selalu memperbagus pekerjaan hati. Karena perbuatan buruk yang kita lakukan bukan karena kita tidak melihat atau mengerti bahwa itu buruk, melainkan hal itu disebabkan oleh buta dan lumpuhnya hati kita.

Hal ini sejalan dengan firman Allah saw di dalam Al-Qur`an surat Al-Hajj ayat 46;

اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَتَكُوْنَ لَهُمْ قُلُوْبٌ يَّعْقِلُوْنَ بِهَآ اَوْ اٰذَانٌ يَّسْمَعُوْنَ بِهَاۚ فَاِنَّهَا لَا تَعْمَى الْاَبْصَارُ وَلٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِى الصُّدُوْرِ.

Artinya; “Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al-Hajj ayat 46).

Maka dari itu perlu bagi kita untuk mengupayakan beberapa hal yang bisa menghidupkan kembali hati hati kita yang sudah layu ini agar bisa semaksimal mungkin taqarrub ilallah mendekatkan diri kepada Allah.

4 Tips Menghidupkan Hati Ala Salafus Shalih

Pertama, membaca dan merenungi Al-Quran. Al-Quran adalah obat dari penyakit hati yang pertama dan yang utama. Hal ini sebagaimana firman Allah sendiri di dalam Al-Qur`an.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ

Artinya; “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada.” (QS. Yunus ayat 57).

Tips pertama ini tidak hanya bisa dilakukan hanya dengan membaca saja namun juga bagaimana kita mentadabburi atau merenungi makna Al-Qur`an tersebut. hal ini dikuatkan dengan firman Allah Swt di dalam Q.S Muhammad ayat 24;

اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا

Artinya; “Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci?.” (QS. Muhammad ayat 24).

Kedua, menerima nasihat. Salah satu keberuntungan yang disebutkan Al-Qur’an selain beriman dan beramal shaleh adalah saling saling memberikan dan menerima nasihat. Di sinilah pentingnya upaya pemeliharaan hati melalui saling menasihati antara sesama mukmin, karena menurut ulama bahwa penyakit hati itu dikarenakan oleh perkara syubhat dan syahwat. Namun, bila diberi hikmat dan nasihat maka hal itu adalah termasuk sebab-sebab yang akan memperbaiki dan menyembuhkan hati.

Ketiga, taubat dan istighfar. Dua hal ini perlu dilakukan sebagai Langkah upaya untuk menghidupkan dan membersihkan hati karena dosa-dosa yang kita lakukan akan meninggalkan bekas hitam di hati kita. sebagaimana sabda Rasulullah Saw;

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ).

Artinya; “Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. 

Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.” (HR. At-Tirmidzi).

Keempat, mengisi kegiatan dengan amal-amal shaleh. Tips keempat ini perlu adanya Latihan dengan melakukan pekerjaan yang menunjukkan ketaatan kita selaih kewajiban, seperti shadaqah, shalat sunnah, puasa sunnah serta amalan-amalan sunnah lainnya.

Demikian empat tips menghidupkan hati dari salafus shalih. Semoga bermanfaat, Wallahu a`lam.

BINCANG SYARIAH