5 Pesan Luqman Al Hakim yang Diabadikan Alquran

Siapakah Luqman?

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman.” (QS. Luqman: 12).

Luqman adalah seorang lelaki yang dikaruniai hikmah oleh Allah berupa ilmu, agama dan kebenaran dalam ucapan. Dia memberi fatwa sebelum Dawud diutus dan sempat menjumpai masanya. Lalu Lukman menimba ilmu dari Nabi Dawud dan meninggalkan fatwanya sendiri.

Mujahid berkata, “Luqman adalah seorang budak hitam dari Habasyah, tebal kedua bibirnya, dan lebar kedua telapak kakinya. Pada suatu hari ketika dia duduk di majelis sedang berceramah kepada orang banyak, datanglah seorang lelaki menemuinya, lalu bertanya, Bukankah engkau yang tadi menggembala kambing di tempat ini dan itu? Luqman menjawab, Benar. Lelaki itu bertanya, Lalu apa yang menghantarkanmu sampai pada kedudukan terhormat seperti yang kulihat sekarang ini? Luqman menjawab, Benar dalam berbicara dan diam terhadap hal-hal yang bukan menjadi urusanku.”

Jangan Berbuat Syirik

Allah bercerita tentang pesan Luqman,

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya, Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).

Luqman berpesan kepada anaknya untuk beribadah kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun karena syirik adalah dosa yang paling besar.

Allah Mengetahui Keadaan Hamba-Nya

Allah melanjutkan cerita Luqman,

“(Luqman berkata), Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman: 16).

Al-Qurthubi mengatakan, “Telah diceritakan bahwa putra Luqman bertanya kepada ayahnya tentang sebutir biji yang jatuh ke dasar laut, apakah Allah mengetahuinya? Maka Luqman menjawab dengan mengulangi jawaban semula dalam firman-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman: 16).

Dirikan Salat, Amar Maruf Nahi Munkar, dan Sabar

Luqman terus-menerus memberikan pengarahan kepada putranya dalam pesan selanjutnya. Kisahnya disebutkan dalam firman-Nya,

“Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17).

Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya, “Dirikanlah salat lengkap dengan batasan-batasan, fardu-fardu, dan waktu-waktunya. Perintahkanlah yang baik dan cegahlah yang munkar sesuai kemampuan dan jerih payahmu. Karena untuk merealisasikan amar maruf dan nahi munkar, pelakunya pasti akan mendapat gangguan dari orang lain. Oleh karena itu, dalam pesan selanjutnya Luqman memerintahkan kepada putranya untuk bersabar.”

Jangan Sombong

Luqman juga berpesan,

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)

Makna ayat di atas menurut Al-Qurthubi, “Janganlah kamu palingkan mukamu dari orang-orang karena sombong terhadap mereka, merasa besar diri, dan meremehkan mereka.” Maka yang dimaksud adalah hadapkanlah wajahmu ke arah mereka dengan penampilan yang simpatik dan menawan. Apabila orang yang paling muda di antara mereka berbicara dengannya, dengarkanlah ucapannya sampai dia menghentikan pembicaraannya. Demikian yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa salam.

Bersikaplah Pertengahan

Pesan Luqman yang lain,

“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 19).

Al-Qurthubi mengatakan, setelah Luqman memperingatkan anaknya agar waspada terhadap akhlak tercela, ia lalu menggambarkan kepadanya akhlak mulia yang harus dikenakannya. Yakni bersikap pertengahanlah kamu dalam berjalan. Cara jalan pertengahan yaitu antara langkah cepat dan lambat. Hanya Allah yang lebih mengetahui makna yang dimaksud. Akan tetapi, Allah sendiri memuji orang yang bersikap demikian sebagaimana yang telah disebutkan keterangannya dalam surat Al-Furqan,

“Dan hamba-hamba Rabb yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati.” (QS. Al-Furqan: 63).

“Lunakkanlah suaramu.” maksudnya kurangilah suaramu dari suara yang keras. Dengan kata lain, janganlah kamu memaksakan diri mengeluarkan suara yang sangat keras, tetapi dalam batasan seperlunya. Makna secara keseluruhan dari surat Lukman ayat 19 di atas ialah bersikaplah tawadhu atau rendah hati.

Allahu alam. [Referensi: Islamic Parenting (mendidik anak metode nabi), Syaikh Jamal Abdurrahman]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2334840/5-pesan-luqman-al-hakim-yang-diabadikan-alquran#sthash.Pj2oz6Vr.dpuf